Berita Nasional
Beranda » Berita » Pesantren Istiqlal Internasional Resmi Dibangun

Pesantren Istiqlal Internasional Resmi Dibangun

Menteri Agama sedang melakukan peletakan baru pertama pembangunan Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia ( Foto dok. kemenag.go.id)
DAFTAR ISI+

    SURAU.CO. Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PIII) resmi dibangun. Hal tersebut terungkap saat Menteri Agama, Nasaruddin Umar melakukan groundbreaking pada bersama dengan bersama Menko PMK Pratikno, Mendagri Tito Karnavian, dan sejumlah tokoh yang hadir. PIII hadir sebagai lembaga pendidikan. Pusat pendidikan Islam dengan konsep asrama (boarding). Pesantren ini akan model pendidikan madrasah berbasis pesantren dan bertaraf internasional

    “Pesantren ini adalah untuk menjawab kebutuhan zaman dengan membentuk pemimpin umat yang moderat dan cerdas. Selain itu juga berdaya saing global. Bukan hanya institusi pendidikan, tetapi juga simbol kekuatan lunak (soft power) Indonesia di panggung dunia,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar (22/4). Pesantren yang terletak di Depok, Jawa Barat ini adalah lembaga pendidikan yang menyatukan kekuatan tradisi pesantren dan visi global.

    Menurut Nasaruddin, PIII akan menjadi model pendidikan madrasah berbasis pesantren dan bertaraf internasional dengan jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Satuan madrasah ini nantinya menjadi madrasah negeri dengan sepenuhnya menggunakan metode pembelajaran pesantren.

    Selain itu Menag juga menjelaskan bahwa gagasan pembangunan PIII berakar pada sejarah panjang peradaban Islam. Dari Baitul Hikmah di Baghdad, cahaya ilmu berpindah ke Andalusia, Istanbul, hingga kini menuju Nusantara. “Dengan lebih dari 42.000 pesantren dan warisan ulama besar seperti Syekh Nawawi al-Bantani dan KH Hasyim Asy’ari, Indonesia memiliki legitimasi historis dan moral untuk menjadi pusat peradaban Islam masa depan,” tegas Menag.

    Sementara itu Menko PMK Pratikno berharap Indonesia bisa menjadi tempat belajar tentang Islam yang damai, toleran, dan bisa hidup rukun dalam berbagai bentuk keragaman dan keberagaman. Menurutnya berdirinya UIII bermula oleh diskusi antar kepala negara. Karenanya, UIII bukan hanya proyek Indonesia, tapi juga proyek global. “Itulah yang membedakan antara UIII dengan UIN yang sudah ada. Jadi UIII bukan UIN baru, itu semangatnya waktu itu. UIII adalah global projeck di mana Indonesia bisa berkontribusi terhadap dunia,” jelasnya. Menurut Pratikno pemberian nama Islam Internasional karena kita akan banyak alumni yang menyebar ke seluruh dunia. “ Kita bisa membuat sekolah diplomat di Indonesia, membuat sekolah mengenai guru agama di seluruh dunia. Ini ini adalah global project,” sambungnya.

    Di Balik Pernikahan Dini Anak SMP di Lombok yang Lagi Viral

    Tiga Fungsi Utama

    Sementara itu Dirjen Pendidikan Islam Suyitno menyebut PIII mengemban tiga fungsi utama. Ketiganya adalah pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Untuk kurikulumnya model diniyah klasik. Kemudian capaian kompetensinya nasional, dan standar internasional menjadikan pesantren ini unik. Para santri PIII nantinya tidak hanya belajar kitab al-maktubiyah (tertulis), tapi juga kitab-kitab kauniyah (kajian tentang alam). Sumber belajar mereka tidak hanya hal-hal yang bersifat personal, tetapi juga impersonal.  Harapannya para santri menjadi pribadi yang dapat menyelesaikan tantangan sosial, dan berperan dalam komunitas global.

    “Pesantren ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa. Ia mendukung Asta Cita dalam penguatan SDM unggul, toleransi antarumat, serta pemerataan ekonomi melalui kewirausahaan santri. Selain ilmu agama, teknologi, kemampuan bahasa, dan akhlakul karimah,” papar Suyitno. Harapannya PIII akan memberi dampak nyata dalam beberapa tahun ke depan. Dampak itu antara lain lahirnya pemimpin umat yang moderat, berilmu, dan berakhlakul karimah, serta terbentuknya solusi atas beragam problem sosial ekonomi.


    Eksplorasi konten lain dari Surau.co

    Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

    × Advertisement
    × Advertisement

    Eksplorasi konten lain dari Surau.co

    Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

    Lanjutkan membaca