Ibadah
Beranda » Berita » Ngaji Kitab Tafsir Jalalain

Ngaji Kitab Tafsir Jalalain

Ngaji Kitab Tafsir Jalalain
Ngaji Kitab Tafsir Jalalain

SURAU.CO. “Ngaji Kitab Tafsir Jalalain” berarti mempelajari kitab tafsir Al-Qur’an yang disusun oleh Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi. Kami/Anda/Para peneliti dapat melakukan kajian ini dengan mengikuti pengajian di majelis taklim, pesantren, atau secara daring melalui video. Pengguna dapat mempelajari terjemahan dalam berbagai bahasa secara mandiri.

Dua ulama bernama Jalaluddin, yaitu Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi, menulis kitab tafsir Al-Qur’an yang dinamakan Tafsir Jalalain. Para santri di Indonesia sering menjadikan Kitab Jalalain sebagai rujukan karena kitab tersebut dikenal ringkas dan mudah dipahami. Tentang kitab dan pengajarannya, Nama: “Jalalain” berarti “dua Jalal”, merujuk pada dua penulisnya. Isi: Kitab ini menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dan sering menyertakan sisi i’rab (tata bahasa) dan qira’at (cara baca). Penulis: Jalaluddin al-Mahalli memulai penulisan kitab ini dan menafsirkan dari surah Al-Fatihah sampai Al-Isra’. Jalaluddin as-Suyuthi melanjutkan dan menyelesaikan penafsiran dari surah Al-Kahfi sampai An-Nas setelah al-Mahalli wafat.

Metode Ngaji: Seorang kiai atau ustaz umumnya melakukan metode bandongan dengan membacakan kitab dan menjelaskan maknanya secara lisan.  Sementara itu, para santri mendengarkan dan menuliskan penjelasannya. Waktu: Kita bisa menjadikannya kajian mingguan atau harian, atau mengkatamkannya dalam periode tertentu, seperti bulan Ramadan.

Cara mempelajari “Ngaji Kitab Tafsir Jalalain”

  • Mengikuti pengajian: Kita dapat mencari kajian langsung di masjid, pesantren, atau secara daring yang disampaikan oleh ustadz, kiai, atau profesor.
  • Mendengarkan rekaman kajian: Pengguna dapat menemukan banyak rekaman kajian di platform seperti YouTube dan mengaksesnya kapan saja.
  • Mempelajari terjemahan: Gunakan terjemahan Tafsir Jalalain yang tersedia dalam bahasa Indonesia untuk mempelajari isinya secara mandiri.
  • Memahami metodenya: Kenalilah metode penafsiran Jalalain, yang menggunakan pendekatan gramatika Arab dan dikenal ringkas.

Filosofi mengaji Tafsir Jalalain berpusat pada memahami Al-Qur’an secara ringkas dan sistematis dengan mengedepankan keterampilan bahasa Arab (nahwu, sharaf, qira’at) sebagai modal utama. Selain itu, tafsir ini juga mengajarkan etika dan adab melalui penjelasan ayat-ayatnya. Serta menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberuntungan dunia-akhirat dengan meneladani akhlak Rasulullah.

Tujuan dan filosofi utama

  • Memahami Al-Qur’an secara ringkas dan mendalam: Kitab ini disusun agar mudah dipelajari bagi pemula karena penyajiannya yang ringkas namun tetap sistematis. Menjadikannya titik awal yang baik untuk mendalami tafsir.
  • Menguasai bahasa Arab: Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, sehingga filosofi pengajian Jalalain sangat menekankan pentingnya menguasai tata bahasa Arab (nahwu, sharaf) dan qira’at sebagai fondasi utama dalam memahami Al-Qur’an dengan benar.
  • Meneladani Rasulullah: Mengkaji ayat-ayat dalam Jalalain bertujuan untuk mencontoh uswah hasanah (teladan yang baik) dari Nabi Muhammad SAW, yang bisa menjadi “insan kamil” (manusia sempurna) dalam kapasitasnya sebagai umat.
  • Mencapai keberuntungan dunia-akhirat: Mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam tafsir. Banyak orang memercayai bahwa menjauhi larangan dan menunaikan perintah Allah membawa keberuntungan di dunia dan akhirat.

Metode dan praktik

  • Metode bandongan: Di banyak pesantren, pengajian Jalalain menggunakan metode bandongan, di mana seorang kiai atau ustaz membacakan teks dan tafsirnya. Sementara santri menyimak dan mencatat maknanya.
  • Fokus pada aspek ushul: Selain tafsir, Jalalain juga fokus pada analisis susunan kalimat, asal-usul kata, dan segi bacaan, yang juga menjadi bagian dari ilmu sharaf, nahwu, dan qira’at.
  • Menghasilkan pemahaman yang utuh: Dengan menggabungkan metode ijmali (global) dan penekanan pada keilmuan bahasa Arab. Tafsir ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang makna Al-Qur’an.

Tujuan ngaji Kitab Tafsir Jalalain adalah untuk memahami Al-Qur’an secara mendalam dan ringkas, dengan penekanan pada pemahaman tata bahasa Arab, susunan kalimat, dan hukum-hukum yang terkandung dalam ayat-ayatnya. Kitab ini cocok untuk pemula karena pendekatannya yang sistematis dan ringkas, membantu santri memahami maksud Allah melalui ayat-ayat-Nya dengan lebih baik.

Shalat Dhuha: Cahaya Rezeki di Pagi Hari

Tujuan mempelajari Tafsir Jalalain:

  • Memahami Al-Qur’an secara mendalam: Tafsir Jalalain berfungsi sebagai instrumen vital untuk memahami secara mendalam makna, pesan, petunjuk, dan hukum ilahiah yang terkandung dalam Al-Qur’an.
  • Menguasai pemahaman bahasa Arab Al-Qur’an: Penulis kitab ini menekankan analisis segi asal-usul kata, susunan kalimat, dan bacaan (sharaf, nahwu, dan qira’ah) secara mendalam karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab.
  • Menyediakan pemahaman dasar yang kuat: Metode dan pendekatan yang ringkas dalam kitab ini memberikan pemahaman dasar yang kuat dan sistematis tentang ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga cocok untuk pemula.
  • Memperoleh keberuntungan dunia dan akhirat: Memahami ajaran Al-Qur’an melalui tafsir memungkinkan pembaca untuk menjauhi larangan, menunaikan perintah Allah, dan mencapai keberuntungan dunia dan akhirat.
  • Memelihara kesinambungan sanad keilmuan: Mempelajari kitab tafsir klasik seperti Jalalain merupakan cara untuk menjaga tradisi keilmuan yang luhur dan kesinambungan sanad dari para ulama terdahulu.

Manfaat mengkaji Tafsir Jalalain antara lain adalah memahami makna Al-Qur’an dengan bahasa yang mudah dan ringkas. Mendapatkan pemahaman yang kokoh karena penafsirannya berpegang pada tradisi ulama terdahulu. Dan memperoleh teladan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW serta para sahabat. Kitab ini juga membimbing untuk memahami perintah dan larangan Allah secara mendalam.

Manfaat mengaji Tafsir Jalalain

  • Memahami Al-Qur’an secara ringkas: Kita memberikan penjelasan yang tidak bertele-tele dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga cocok untuk pemula.
  • Memperdalam makna ayat: Mengandung penjelasan yang berpijak kuat pada tradisi ulama terdahulu dan sering menyebutkan pendapat yang kuat (rajih).
  • Meneladani Rasulullah SAW: Memahami keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai insan kamil (manusia sempurna) dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti pemimpin, suami, dan pengajar.
  • Memahami perintah dan larangan Allah: Kitab ini membantu memahami ketetapan-ketetapan Allah, baik perintah maupun larangan.
  • Mendapatkan keberkahan ilmu: Banyak orang menganggap pengajian kitab klasik seperti Jalalain di pesantren sering kali mengandung berkah. Terutama jika seseorang mengajarkannya secara tradisional dengan metode bandongan (metode mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru).
  • Melindungi diri dari tipu daya setan: Ilmu tafsir dapat membantu seseorang mengenali cara setan memperdaya dan melindungi diri dari jebakannya.

(mengutip dari berbagai sumber)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement