Berita Internasional
Beranda » Berita » Selat Hormuz, Jalan Laut yang Bisa Membikin Pasokan Minyak Dunia di Ujung Tanduk

Selat Hormuz, Jalan Laut yang Bisa Membikin Pasokan Minyak Dunia di Ujung Tanduk

Parlemen Iran menyetujui rencana penutupan Selat Hormuz buntut eskalasi militer. Langkah ini mengancam pasokan 20% minyak mentah dunia. ( foro wikipedia.org)

SURAU.CO. Konflik Timur Tengah mencapai titik kritis. Setelah Ameria menyerang , parlemen Iran baru saja menyetujui sebuah langkah drastis. Mereka berencana melakukan penutupan Selat Hormuz. Jalur laut ini merupakan urat nadi vital bagi pelayaran global, utamanya  untuk distribusi pasokan minyak mentah dunia. Ancaman ini dapat memicu krisis energi berskala internasional.

Seorang pejabat tinggi Iran mengonfirmasi keputusan parlemen. “Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” kata Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari. Ia adalah anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran. Pernyataannya disiarkan oleh stasiun televisi Iran, Press TV. Meski begitu, keputusan ini belum final. Otoritas tertinggi di Iran yang akan memberikan kata akhir. “Keputusan akhir mengenai hal tersebut akan ditetapkan oleh Dewan Keamanan Tertinggi Nasional,” jelas Kowsari. Dewan ini memegang kendali penuh atas isu keamanan negara.

Akar Eskalasi Konflik Militer

Langkah tegas Iran ini bukan tanpa sebab. Hal ini merupakan respons atas eskalasi konflik yang memanas. Presiden AS Donald Trump pada Minggu pagi mengumumkan serangan militer. Militer AS menargetkan tiga fasilitas nuklir utama Iran. Lokasinya berada di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Serangan tersebut merupakan puncak ketegangan baru. Konflik bermula dari serangan militer Israel ke Iran sejak 13 Juni. Serangan yang didukung Amerika Serikat itu memicu balasan keras dari Teheran. Perang terbuka di antara kekuatan regional kini tampak di depan mata.

Konflik ini telah memakan banyak korban jiwa. Otoritas Israel melaporkan sedikitnya 25 orang tewas. Ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal balasan Iran. Sementara itu, Iran menanggung dampak lebih besar. Kementerian Kesehatan Iran mencatat 430 warganya tewas. Lebih dari 3.500 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.

Sejarah Panjang dan Pentingnya Selat Hormuz

Selat Hormuz adalah selat yang memisahkan Iran dengan Uni Emirat Arab. Selat ini terletak di antara Teluk Oman dan Teluk Persia. Pada titik tersempit, lebar Selat Hormuz hanya mencapai 54 km.Selat ini merupakan satu-satunya jalur untuk mengirim minyak keluar Teluk Persia. Menurut U.S. Energy Information Administration, setiap hari 15 kapal tanker yang membawa 16.5 hingga 17 juta barel minyak bumi melewati selat ini.

Zohran Mamdani Menang, Menteri Israel Desak Drang Yahudi Meninggalkan New York

Selat Hormuz memiliki sejarah yang sangat panjang. Namanya berasal dari Kerajaan Hormuz yang berkuasa di masa lalu. Kerajaan ini mengontrol kawasan tersebut dari abad ke-10 hingga ke-17. Lokasinya sangat strategis. Selat ini terjepit di antara Iran di utara serta Oman dan Uni Emirat Arab di selatan. Sejak zaman kuno, ia sudah menjadi jalur perdagangan utama.

Pada era Kekaisaran Persia, selat ini menjadi gerbang perdagangan. Berbagai barang mewah melintas di sini. Rempah-rempah, sutra, dan logam mulia diangkut dari Asia ke Eropa. Kekuasaan atas selat ini sering berpindah tangan. Pada abad ke-16, Portugis berhasil merebut kendali. Mereka membangun benteng untuk mengamankan jalur dagang. Kemudian, Inggris mengambil alih kekuasaan hingga abad ke-20. Kini, negara-negara kawasan seperti Iran dan Oman menegaskan kedaulatannya.

Secara geografis, selat ini membentang sekitar 96 kilometer. Lebarnya bervariasi antara 39 hingga 96 kilometer. Namun, jalur efektif untuk kapal tanker modern sangat sempit. Lebarnya hanya sekitar 3,2 kilometer untuk setiap arah. Hal ini menjadikannya sangat padat dan rentan gangguan.

Jantung Energi dan Ekonomi Global

Fungsi utama Selat Hormuz tidak berubah. Selat ini menjadi jalur transit utama ekspor minyak dan gas alam. Data Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan fakta mencengangkan. Sekitar 20% dari total konsumsi minyak dunia melewatinya. Angka itu setara dengan lebih dari 18 juta barel setiap hari.

Banyak negara Teluk bergantung pada jalur ini. Arab Saudi, Irak, Kuwait, dan Bahrain menggunakannya. Qatar dan Uni Emirat Arab juga sangat bergantung padanya. Mereka mengekspor sebagian besar minyak dan gas melalui Selat Hormuz. Bukan hanya minyak akan tetapi juga gas alam cair (LNG) juga melintas melintasi selat ini. Qatar adalah eksportir LNG terbesar di dunia. Hampir seluruh volume ekspornya dikirim melalui Hormuz. Gangguan sekecil apa pun di selat ini akan mengguncang pasar energi global.

Thoha Husein Pemikir Besar Mesir dan Pembaharu Sastra Arab

Selain energi, jalur ini juga penting untuk logistik lain. Kapal-kapal kargo pengangkut barang rutin melintas. Amerika Serikat dan sekutunya juga sering mengerahkan armada laut. Tujuannya adalah menjamin keamanan dan keterbukaan jalur pelayaran. Rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran kini menjadi ancaman nyata bagi stabilitas dan ekonomi dunia.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement