Fiqih
Beranda » Berita » Apa makna Sabar? Sebuah Tafsir dari Surah Al-Baqarah Ayat 153

Apa makna Sabar? Sebuah Tafsir dari Surah Al-Baqarah Ayat 153

Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tantangan, kata sabar sering kita dengar sebagai nasihat universal. Namun, sabar dalam Islam bukanlah sekadar menahan diri atau menerima keadaan secara pasif. Melainkan, ia adalah konsep spiritual yang aktif, tegas, dan mendalam. Salah satu ayat Al-Qur’an yang paling sering menjadi rujukan untuk memahami apa makna sabar dalam islam adalah Surah Al-Baqarah ayat 153.

Ayat tersebut berbunyi:

“Yā ayyuhallażīna āmanustaʿīnū biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, innallāha maʿaṣ-ṣābirīn.”
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Ayat ini tidak hanya memberi nasihat, tapi juga mengajarkan cara berpikir dan bertindak dalam menghadapi ujian hidup. Mari kita selami makna sabar dari ayat ini, disertai dengan tafsir para ulama klasik dan kontemporer.

Makna sabar dalam Islam dari Perspektif Qur’ani

Kata ṣabr dalam bahasa Arab berasal dari akar kata yang bermakna “menahan” atau “mengendalikan diri”. Namun, dalam Al-Qur’an, sabar memiliki spektrum makna yang luas: mulai dari menahan amarah, konsisten dalam ibadah, hingga keteguhan dalam menghadapi cobaan.

Cara Tepat Menyempurnakan Shalat bagi Makmum Masbuq

Imam al-Qurthubi dalam Tafsir al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an menjelaskan bahwa sabar yang dimaksud dalam ayat ini mencakup tiga bentuk:

  1. Sabar dalam ketaatan – tetap konsisten menjalankan perintah Allah.

  2. Sabar dari maksiat – menahan diri dari hal yang dilarang.

  3. Sabar terhadap takdir – menerima ujian hidup dengan lapang dada.

Dalam konteks ini, Allah memerintahkan agar kita mencari pertolongan melalui sabar dan shalat, yang artinya sabar bukan sikap diam, melainkan sarana aktif untuk bertahan dan melampaui kesulitan.

Memahami Syarat Sahnya Azan

Makna Sabar dan Shalat

Mengapa sabar disandingkan dengan shalat?

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Kabir menyebutkan bahwa shalat menjadi bentuk manifestasi sabar secara konkret. Dalam shalat, kita menahan diri dari aktivitas dunia, menghadapkan hati sepenuhnya kepada Allah, dan memperkuat koneksi spiritual. Artinya, shalat adalah bentuk tertinggi dari kesabaran spiritual.

Syekh Wahbah az-Zuhaili juga menjelaskan dalam Tafsir al-Munir, ayat ini menunjukkan bahwa pertolongan Allah datang bukan kepada orang yang mengeluh, tetapi kepada mereka yang sabar dan mendekat kepada-Nya dengan ikhlas melalui ibadah.

Sabar: Jalan Menuju Keberhasilan

Dalam banyak ayat lain, Allah mengaitkan sabar dengan kemenangan, ampunan, dan cinta-Nya. Dalam QS. Al ‘Imran: 200, Allah berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu…”

Panduan Amalan Khusus di Kota Suci Madinah

Tafsir Ibnu Katsir menegaskan bahwa sabar bukan hanya kondisi jiwa, tetapi kunci utama menghadapi semua aspek kehidupan—baik secara spiritual, sosial, maupun politik.

Oleh karena itu, sabar tidak boleh dianggap sebagai sikap lemah. Justru, sabar adalah kekuatan batin yang membuat seseorang tetap kokoh saat badai datang.

Bagaimana Melatih Sabar?

Bersumber dari tafsir para ulama, berikut beberapa cara untuk menumbuhkan sabar secara Qur’ani:

  • Menjaga shalat secara konsisten, karena ia memperkuat kesadaran diri dan ketenangan hati.

  • Mengingat akhirat dan sadar bahwa semua cobaan bersifat sementara.

  • Bergaul dengan orang-orang saleh sehingga dapat menguatkan iman.

  • Memperbanyak istighfar dan dzikir, karena hati yang tenang lebih mudah bersabar.

  • Membaca dan merenungkan ayat-ayat tentang sabar, seperti QS. Al-Baqarah: 153, Ali Imran: 200, dan Az-Zumar: 10.

Allah Selalu Bersama Orang yang Sabar

Surah Al-Baqarah ayat 153 tidak hanya memberi arahan, tetapi juga memberi jaminan:

“Innallāha maʿaṣ-ṣābirīn.”
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”

Ini bukan sekadar nasihat, tapi janji ilahi. Artinya, siapa pun yang menjaga sabarnya, berarti telah mengundang kehadiran Allah dalam hidupnya. Dan tidak ada pertolongan yang lebih kuat daripada berada dalam pengawasan dan perlindungan-Nya.

× Advertisement
× Advertisement