Menyambut Pagi dengan Zikir dan Semangat.
Pagi adalah awal dari setiap perjalanan. Ia adalah detik pertama yang Allah berikan kepada hamba-Nya untuk menata hari, memperbaiki niat, dan menyusun langkah demi meraih ridha-Nya. Maka tak ada cara yang lebih indah untuk memulai pagi selain dengan zikir, yaitu mengingat Allah, serta semangat, yaitu menggerakkan hati dan tubuh untuk berbuat kebaikan.
1. Pagi: Anugerah yang Tak Ternilai
Banyak orang membuka mata di pagi hari namun lupa bersyukur. Padahal, setiap kali kita terbangun dari tidur, kita baru saja melewati ‘kematian kecil’ (tidur) yang bisa saja menjadi akhir hayat. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
> “Apabila seseorang dari kalian bangun dari tidurnya, hendaknya ia mengucapkan: ‘Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nyalah kami kembali.’” (HR. Bukhari)
Ucapan ini bukan hanya bentuk syukur, tetapi juga pengingat bahwa hidup ini sementara, dan setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri.
2. Zikir: Penjernih Jiwa, Penguat Raga
Zikir di pagi hari bukan sekadar rutinitas, tapi sumber kekuatan ruhani. Melalui zikir, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, dan tubuh lebih siap menjalani aktivitas dengan keikhlasan. Allah SWT berfirman:
> “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Zikir pagi juga melindungi kita dari berbagai gangguan, baik yang terlihat maupun tidak. Bacaan seperti “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, “Allahu Akbar”, “Laa ilaaha illallah”, serta doa-doa pagi seperti Al-Ma’tsurat menjadi tameng yang tak terlihat namun kuat.
3. Semangat: Amal Tanpa Malas
Zikir tanpa semangat bisa menjadikan seseorang larut dalam keheningan tanpa aksi. Sebaliknya, semangat tanpa zikir bisa membuat manusia terjebak dalam ambisi duniawi. Keduanya harus berjalan seiring: hati yang tersambung pada Allah dan tubuh yang bekerja keras dalam kebaikan.
Islam mengajarkan keseimbangan: niatkan pekerjaan sebagai ibadah, maka setiap langkah, tulisan, pekerjaan rumah, bahkan senyuman bisa menjadi pahala.
Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik. Di pagi hari, beliau tak hanya berdoa, tetapi juga aktif membantu keluarga, membimbing sahabat, berdakwah, bahkan berdagang. Hidup beliau penuh produktivitas dan keberkahan.
4. Tips Menyambut Pagi dengan Zikir dan Semangat:
Tidur lebih awal dan bangun sebelum subuh untuk menunaikan tahajud.
Shalat Subuh berjamaah, baik di rumah maupun masjid.
Baca Al-Qur’an atau zikir pagi seperti Al-Ma’tsurat.
Olahraga ringan seperti jalan pagi sambil tafakur melihat ciptaan Allah.
Menyusun rencana harian dengan niat untuk ibadah dan memberi manfaat.
Ucapkan kalimat positif, seperti “Bismillah, hari ini saya akan menjadi pribadi yang lebih baik.”
Bersedekah, walau hanya dengan senyuman atau doa kebaikan untuk orang lain.
5. Pagi yang Penuh Cahaya
Bayangkan seseorang yang membuka hari dengan sujud, lalu lisannya melantunkan “Subhanallah” sambil menyiapkan sarapan untuk keluarga, hatinya penuh syukur, langkahnya ringan karena yakin bahwa Allah bersamanya. Hari itu akan menjadi hari yang penuh barakah, meskipun ada tantangan dan kelelahan.
Zikir menjadikan pagi kita penuh makna, semangat menjadikannya penuh aksi.
6. Penutup: Jadikan Pagi sebagai Titik Balik
Setiap pagi adalah kesempatan kedua. Jangan biarkan ia berlalu begitu saja. Mulailah hari dengan mengingat Allah, menguatkan tekad untuk menjadi lebih baik, dan menyebarkan kebaikan di sekitar.
> “Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lisanku, cahaya dalam pendengaranku, dan cahaya dalam penglihatanku. Jadikanlah cahaya di belakangku, di depanku, di atas dan di bawahku. Ya Allah, berikanlah kepadaku cahaya.” (Doa Rasulullah ﷺ)
Mari sambut pagi dengan zikir dan semangat, karena setiap detik adalah ladang pahala dan setiap langkah adalah bagian dari perjalanan menuju surga. (Tengku Iskandar)