SURAU.CO. Belakangan ini mencuat nama Andi Muawiyah Ramly. Sosok politisi DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyemprot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dengan sebutan “Gubernur Lambe Turah.” Menanggapi hal tersebut Dedi sempat melalui aku media sosialnya mengucapkan rasa terima kasihnya atas ucapan anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Memang sosok gubernur Jabar yang populer dengan sebuta KDM ini belakangan mengundang banyak kritik. Salah dari Andi. Hal tersebut bermula saat dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Peristiwa yang terjadi pada pada 21 Mei lalu itu, Andi menyebut Dedi Mulyadi sebagai “Gubernur Lambe Turah”. Hal ini lantaran Dedi dianggap lebih aktif membuat konten media sosial ketimbang mendukung kebijakan substantif, khususnya terkait ketidakhadiran perwakilan KORMI Jawa Barat pada Festival Olahraga Nasional (Fornas) ke-8 di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam konteks kritikan terhadap Dedi Mulyadi, Andi menyoroti ketidakhadiran kontingen KORMI Jawa Barat di Fornas sebagai bentuk kurangnya komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung olahraga masyarakat. Ia juga menyebut Dedi “naif” karena dianggap lebih memprioritaskan anggaran untuk program lain, seperti pendidikan militer, ketimbang mendukung kegiatan olahraga.
Lalu siapakah sosok Andi Muawiyah Ramli ini?
Merangkum dari berbagai sumber, Andi Muawiyah Ramly terlahir pada 10 Oktober 1957. Putra kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, merupakan sosok politisi yang aktif dalam penguatan demokrasi substansial berbasis Pancasila. Ia menekankan pentingnya empat pilar kebangsaan dan keterlibatan masyarakat dalam demokrasi. Andi Muawiyah Ramly, yang akrab dengan sebutan Amure dulunya juga seorang aktivis kampus kala menjadi mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga.
Karier politiknya di parlemen mulai pada tahun 2013–2014 saat terpilih menjadi anggota DPR menggantikan Effendy Choirie. Kemudian 2019–2024 kembali terpilih menjadi anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan II. Kemudian terpilih lagi menjadi Anggota DPR 2024 hingga 2029. Selain itu juga tercatat pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Syura DPP PKB tahun 2019 hingga 2024. Saat ini menjadi Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, olahraga, dan pariwisata.
Sebagai anggota Komisi X DPR RI, Andi fokus pada isu pendidikan, kebudayaan, olahraga, dan pariwisata. Dirinya pernah menyoroti nasib guru honorer. Selain itu juga mengkritik kebijakan pendidikan militeristik untuk siswa bermasalah. Andi juga menyarankan pendidikan pesantren sebagai alternatif yang lebih sesuai.
Selain itu Andi sebagai politisi sangat dekat dengan masyarakat. Ia sering memberikan bantuan langsung seperti dana dan buku. Sebagai sosok politisi, Andi terkenal sebagai sosok yang tegas dan vokal dalam memperjuangkan isu-isu yang menjadi tanggung jawabnya sebagai anggota DPR RI. Julukan “Gubernur Lambe Turah” kepada Dedi Mulyadi mencerminkan kritiknya terhadap gaya kepemimpinan yang menurutnya lebih fokus pada pencitraan ketimbang substansi.
Politisi Yang Lugas dan Tegas
Meski menuai pro dan kontra, pernyataan Andi telah berhasil memicu diskusi publik tentang pentingnya komitmen pemimpin daerah dalam mendukung program olahraga dan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, respons santai Dedi Mulyadi menunjukkan bahwa ia tetap fokus pada tugasnya sebagai gubernur, tanpa terpancing oleh sindiran tersebut
Banyak koleganya yang mengenal Andi Muawiyah Ramly sebagai politisi dengan gaya komunikasi yang lugas dan tidak segan mengkritik . Dalam rapat Komisi X, Andi menegaskan pentingnya komitmen pemerintah daerah dalam mendukung olahraga masyarakat. Kritikannya terhadap Dedi Mulyadi mencerminkan sikapnya yang ingin memastikan penggunaan anggaran publik secara efektif untuk kepentingan masyarakat. Namun, pendekatan kerasnya dalam menggunakan julukan “Lambe Turah” juga menuai kritik karena banyak yang menilai kurang konstruktif oleh sebagian kalangan.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.