Kisah
Beranda » Berita » Humor Sufi Nasrudin Hoja

Humor Sufi Nasrudin Hoja

Ambil Kembali Airmu Kembalikan Sandalku

Suatu hari Nasrudin wudu di tepi sebuah sungai. Selesai wudu dan ketika hendak memakai sandal, tiba-tiba sebelah sandalnya jatuh ke sungai dan dihanyutkan arus. Dengan seketika Nasrudin membalikkan badannya menghadap ke sungai, dengan suara geram dia berkata

“Ambil kembali airmu, dan kembalikan sandalku!”

Sapi Ini Tahu Dosanya

Ketika sedang asyik di kebun, Nasrudin dikagetkan oleh seekor sapi yang tiba-tiba masuk ke dalam dan memakan tanaman-tanaman yang ada di sana. Dengan marah dia mengambil sebatang tongkat yang lalu ia pukulkan ke tubuh binatang tersebut sampai ia lari terbirit-birit.

Kejujuran Abu Yazid Al Busthami yang Menyelamatkan Satu Kafilah

Seminggu kemudian Nasrudin sedang berjalan-jalan sewaktu secara kebetulan ia melihat sapi tersebut sedang menarik sebuah gerobak. Gerobak yang memuat sayur-sayuran itu milik seorang petani yang mengawalnya. Tanpa pikir panjang Nasrudin menghampiri si sapi dan memukulinya dengan sebatang tongkat yang di bawanya. Tentu saja sang petani terheran-heran melihat perlakuan Nasrudin. Dia tidak habis pikir.

“Mengapa kamu memukul sapiku? Apa salahnya?” tanya petani itu.

“Jangan ikut campur bodoh! Sapi ini tahu apa salahnya!” jawab Nasrudin.

Bagal di Akhirat.

Suatu hari Nasrudin berjalan di tanah pekuburan. Iseng-iseng, ia menurunkan kakinya di sebuah liang lahat tua dan kosong,  lalu ia tiba-tiba terjatuh.Nasrudin diam saja. Dia ingin melihat rupa malaikat Munkar dan Nakir, yang katanya akan mendatangi orang yang berada dalam kubur.

Karena Sedekah Orang Majusi Mendapatkan Salam dari Rasulullah

Tak lama kemudian mendadak Nasrudin mendengar bunyi gemerincing seperti suara lonceng yang sangat keras, yang mendekat ke arahnya. Ia mengira sedang terjadi kiamat. Buru-buru dia keluar dari kubur dan hendak lari. Tetapi seekor bagal (binatang peranakan kuda dengan keledai) terlihat sedang mendekatinya. Rupanya suara menakutkan tadi berasal dari binatang itu.

Melihat Nasrudin yang telanjang dan berjalan tergopoh-gopoh, bagal tersebut lari tunggang langgang sehingga barang-barang muatannya yang cukup berharga jatuh berhamburan.

Pemiliknya menjadi kaget. Mereka terheran-heran melihat keadaan dan tingkah laku Nasrudin.

“Hei, siapa kamu? Dan sedang apa di sini?” tanya mereka.

“Aku penduduk akhirat. Kedatanganku ingin melihat dunia.” jawab Nasrudin.

Kisah Perampok Bertobat : Niat Tulus Mengubah Takdir

“Kalau begitu bangkitlah. Kami akan memperlihatkan kamu sesuatu yang menyenangkan.” kata mereka.

Ramai-ramai mereka lalu menghajar Nasrudin, sehingga kepalanya memar dan wajah serta bagian tubuhnya yang lain berdarah. Setelah itu mereka lalu meninggalkannya dalam keadaan pingsan.

Tengah malam Nasrudin siuman. Dengan langkah sempoyongan ia pulang ke rumah. Istrinya kaget begitu membuka pintu dan melihatnya.

“Apa yang terjadi padamu? Dari mana kamu malam-malam begini?” tanya istrinya.

“Aku jatuh di dalam kubur, dan berkumpul dengan orang-orang yang telah mati,” jawab Nasrudin.

“Apa yang kamu lihat di sana?” tanya sang istri.

“Tidak ada apa-apa di akhirat kalau saja bagal keparat itu tidak lari ketakutan,” jawab Nasrudin.

(di ambil dari buku Humor Sufi IV, terjemahan dari buku yang judul aslinya Nawadir Juha al-Kubra)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement