SURAU.CO. Serangan udara Israel kembali menyerbu Jalur Gaza pada hari Selasa. Akibatnya menewaskan beberapa orang salah satunya adalah seorang jurnalis Palestina yang bernama Hasan Islayeh. Ia tewas di rumah sakit karena sedang dalam pemulihan di rumah sakit akibat serangan sebelumnya. Serangan itu menghantam lantai tiga gedung Rumah Sakit Al-Nasser di kota selatan Khan Younis, tempat puluhan pasien dan korban luka dirawat. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut hingga April, ada 27 rumah sakit di Jalur Gaza terpaksa tutup.
Dua pasien, termasuk Aslih, tewas dan beberapa lainnya terluka. Sementara itu Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang Hamas penting yang beroperasi dari dalam pusat komando dan kontrol yang terletak di rumah sakit tersebut. “Saya datang ke rumah sakit tanpa tahu apakah harus berduka atas para martir, merawat pasien dan yang terluka, atau menangani staf yang tidak lagi merasa aman,” kata Atef Al-Hout, direktur Rumah Sakit Al-Nasser melansir laman alarabiya.net.
Pihak Israel menuduh Hassan Aslih, yang memiliki ratusan ribu pengikut di platform media sosial, mengambil bagian dalam serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok militan Palestina Hamas. Menurut Israel Aslih telah mendokumentasikan dan mengunggah rekaman “penjarahan, pembakaran, dan pembunuhan” selama serangan Hamas ke Israel. Aslih mengepalaisebuah kantor berita dan bekerja sebagai jurnalis foto lepas. Sebelumnya, ia pernah bekerja dengan beberapa organisasi berita Barat. Bulan lalu, ia terluka dalam serangan mematikan di sebuah tenda di kompleks RS Al-Nasser.
Berulangkali Serang Rumah Sakit
Dua pasien, termasuk Aslih, tewas dan beberapa lainnya terluka. Sementara itu Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang “teroris Hamas penting yang beroperasi dari dalam pusat komando dan kontrol” yang terletak di rumah sakit tersebut namun tidak menyebutkan nama mereka. “Saya datang ke rumah sakit tanpa tahu apakah harus berduka atas para martir, merawat pasien dan yang terluka, atau menangani staf yang tidak lagi merasa aman,” kata Atef Al-Hout, direktur Rumah Sakit Al-Nasser melansir laman alarabiya.net.
Media Israel melabeli Hasan sebagai pendukung Hamas meskipun tidak ada bukti yang menguatkan. ‘Tidak ada satu pun media Israel yang tidak… menghasut saya,” kata Hassan Islayeh dikutip dari laman middleeastteye. Sebelum kematiannya, Islayeh menepis tuduhan terhadap dirinya. Ia membela liputannya atas serangan 7 Oktober sebagai bentung pertanggungjawabannya sebagai seorang jurnalis. “Banyak wartawan Israel memasuki Gaza [selama perang] bersama tentara [Israel]. Mereka ikut serta dalam pengeboman dan penghancuran rumah-rumah. Apakah itu dianggap normal bagi mereka, tetapi tidak normal bagi kita?” tambahnya. Menyambut kematiannya, laman Alem24 tempat Asliyeh bernaung menyampaikan duka citanya. Islayeh adalah jurnalis ke-215 yang meninggal pada perang Gaza oleh pasukan Israel.
Ada 160 Jurnalis tewas
Menurut Federasi Jurnalis Internasional, setidaknya 160 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh dalam perang Gaza ini. Para pejabat Gaza sejak tahun ahun 2007 jumlah jurnalis yang tewas mencapai 215. Mereka menuduh Israel sengaja menargetkan wartawan. Namun pemerintah Israel membantahnya dan mengatakan bahwa mereka berusaha menghindari bahaya bagi warga sipil.
Setidaknya 1.192 pekerja perawatan kesehatan telah terbunuh selama perang. Mereka meninggal dunia akibat serangan udara, dalam penahanan, atau menjadi target pembunuhan. bahkan 96 dokter juga tewas dalam perang ini. Tercatat secara keseluruhan pasukan Israel telah membunuh lebih dari 52.800 warga Gaza, Palestina sejak Oktober 2023. Data menyebutkan sedikitnya 15.000 anak-anak meninggal dunia. Ada 10.000 orang lainnya hilang dan atau tewas. Sementara hampir 120.000 orang terluka.
Militer Israel sering membenarkan serangannya terhadap lokasi sipil di Gaza, termasuk rumah sakit, dengan menuduh Hamas menggunakannya untuk operasi militer. Namun Hamas keras membantahnya. Tercatat, bulan Maret lalu serangan pesawat tak berawak menghantam RS Nasser di Khan Younis. Serangan tersebut ini menewaskan lima orang dan menyebabkan kebakaran di unit gawat darurat. Israel mengklaim serangan itu menargetkan pejabat Hamas Issam Da’alis, yang sedang menerima perawatan pada saat itu. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut hingga April, ada 27 rumah sakit di Jalur Gaza terpaksa tutup. (ENHA/berbagaisumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.