DAFTAR ISI+
Ulama Inspiratif dari Sulawesi Tengah: Habib Ali Aljufri
Surau.co – Habib Ali bin Muhammad Aljufri, Ketua Majelis Ulama Indonesia, adalah salah satu ulama karismatik yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. Ia dikenal sebagai cucu dari Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, pendiri Pimpinan Majelis Asybaalul Alkhairaat yang legendaris.
Karismatiknya tidak hanya berasal dari keturunannya, tetapi juga dari akhlak dan ilmu yang ia miliki. Habib Ali terkenal karena sifatnya yang rendah hati, sederhana, dan dekat dengan masyarakat dari berbagai kalangan. Dakwahnya menekankan kelembutan dan menjangkau semua kalangan, mulai dari umat muda hingga tokoh senior agama.
Habib Ali aktif dalam mengisi pengajian dan forum keagamaan, baik di Sulawesi maupun di luar daerah. Ia mampu menyampaikan tema-tema Islam klasik hingga isu-isu modern dengan bahasa yang mudah dipahami.
Karena itu, ia sangat dicintai oleh banyak orang, mulai dari santri hingga masyarakat umum. Kehadirannya membawa angin segar bagi dakwah Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang.
Peran Penting dalam Lembaga Pendidikan Islam Asybaalul Alkhairaat
Sebagai bagian dari keluarga besar Aljufri, Habib Ali memiliki peran penting dalam pengembangan Alkhairaat. Lembaga pendidikan ini, yang telah berdiri sejak 1930, menjadi referensi utama bagi Islam Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia Timur. Habib Ali tidak hanya meneruskan warisan tersebut, tetapi juga memperbarui sistem pendidikan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Ia aktif dalam memfasilitasi integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum di pesantren-pesantren Alkhairaat. Banyak santri yang terinspirasi untuk lebih semangat belajar dan terbuka terhadap wawasan global berkat pengaruhnya. Habib Ali percaya bahwa ulama harus melek teknologi dan siap menghadapi tantangan zaman modern.
Oleh karena itu, ia mendorong pengembangan kurikulum yang mencakup literasi digital dan keterampilan kewirausahaan. Visi ini menunjukkan bahwa Islam dan kemajuan teknologi tidak bertentangan. Peran Habib Ali menjadikan Alkhairaat tetap relevan dan mampu bersaing di tengah perkembangan zaman yang pesat.
Dakwah yang Lembut dan Tidak Menghakimi
Salah satu faktor yang membuat Habib Ali Aljufri sangat dihormati adalah gaya dakwahnya yang penuh kelembutan. Ia tidak pernah menggunakan bahasa yang kasar atau menyudutkan kelompok tertentu dalam ceramahnya. Ia selalu mengajak dengan penuh kasih sayang dan mengingatkan tanpa menghakimi.
Dalam banyak kesempatan, ia menekankan pentingnya adab, kasih sayang, dan toleransi dalam kehidupan beragama. Hal ini membuat dakwahnya mudah diterima oleh semua kalangan, termasuk mereka yang sebelumnya jauh dari nilai-nilai keislaman. Banyak orang merasa lebih tenang dan introspektif setelah mendengarkan ceramahnya.
Pendekatannya yang penuh kelembutan membuktikan bahwa Islam adalah agama yang membawa kedamaian bagi seluruh umat. Habib Ali juga aktif berdialog dengan berbagai kalangan lintas agama, menunjukkan bahwa seorang ulama seharusnya menjadi jembatan perdamaian. Cuplikan dakwahnya yang sering viral di media sosial menginspirasi ribuan orang dari berbagai latar belakang.
Sosok Rendah Hati yang Dekat dengan Masyarakat
Meskipun berasal dari keluarga ulama yang sangat dihormati, Habib Ali tetap tampil sederhana dan tidak suka dipuji berlebihan. Ia lebih memilih untuk menghindari sorotan media jika itu tidak terlalu penting. Sikap rendah hatinya justru semakin menambah karisma yang dimilikinya di mata masyarakat. Habib Ali sering turun langsung ke lapangan untuk menyapa jamaah, santri, dan masyarakat umum.
Dalam berbagai kegiatan sosial, ia selalu terlibat, seperti mendistribusikan bantuan atau mengunjungi daerah bencana. Ia tak jarang mendatangi rumah warga hanya untuk menyampaikan doa dan dukungan moral. Hubungannya yang personal dengan masyarakat menunjukkan bahwa dakwah harus menyentuh hati, tidak hanya melalui lisan.
Banyak orang merasa lebih dihargai dan didengar setelah berinteraksi dengan beliau. Inilah yang membuat nama Habib Ali terus melekat di hati masyarakat Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Sosok seperti Habib Ali patut dijadikan teladan di zaman yang semakin individualistik ini.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.