SURAU.CO – Ibadah haji adalah impian setiap Muslim, sebuah perjalanan spiritual yang menjadi penyempurna rukun Islam. Di antara berbagai jenis pelaksanaan haji, manasik Haji Tamattu menjadi pilihan banyak jemaah, khususnya dari Indonesia, karena kemudahannya. Artikel ini akan mengupas tuntas panduan manasik Haji Tamattu secara detail, langkah demi langkah, agar sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah SAW. Memahami setiap detail pelaksanaan Haji Tamattu akan membantu ibadah Anda lebih khusyuk dan bermakna.
Pengertian Manasik Haji Tamattu dan Keutamaannya
Secara istilah syar’i, manasik Haji Tamattu adalah ketika seorang jemaah berihram untuk melaksanakan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa’dah, dan awal Dzulhijjah). Setelah selesai melaksanakan umrah dan bertahallul, ia bebas dari larangan ihram. Kemudian, pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) pada tahun yang sama, ia berihram kembali dari Makkah untuk melaksanakan ibadah haji. Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia, Haji Tamattu adalah “mengerjakan umrah terlebih dahulu baru kemudian mengerjakan haji dalam satu musim haji yang sama, dengan diselingi tahallul (keluar dari kondisi ihram) setelah umrah” (Kementerian Agama RI, Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, 2020).
Keutamaan menjalankan manasik Haji Tamattu adalah memberikan kelapangan dan kemudahan bagi jemaah, terutama mereka yang datang dari jauh. Setelah umrah, mereka bisa beraktivitas normal sambil menunggu puncak haji. Namun, sebagai konsekuensi, pelaku Haji Tamattu diwajibkan membayar dam.
Kondisi Umum Pelaksanaan Manasik Haji Tamattu oleh Jemaah
Manasik Haji Tamattu umumnya dipilih oleh jemaah haji dalam beberapa kondisi berikut:
-
Waktu Tunggu Lama:
Jemaah yang tiba di Makkah jauh hari sebelum pelaksanaan puncak haji seringkali memilih Haji Tamattu. Ini memungkinkan mereka menyelesaikan umrah, bertahallul, dan menunggu haji tanpa terikat larangan ihram lama. -
Kemudahan:
Bagi banyak orang, kemudahan melepas pakaian ihram setelah umrah menjadi pertimbangan utama dalam memilih manasik Haji Tamattu. -
Jemaah Gelombang Pertama:
Jemaah haji Indonesia gelombang pertama biasanya tiba lebih awal, sehingga memilih Haji Tamattu adalah opsi praktis. -
Anjuran bagi yang Tidak Membawa Hadyu:
Rasulullah SAW menganjurkan sahabat yang tidak membawa hewan hadyu untuk melakukan Haji Tamattu. -
Pilihan Mayoritas:
Di banyak negara, Haji Tamattu adalah jenis haji yang paling umum.
Persiapan Penting Sebelum Memulai Manasik Haji Tamattu
Sebelum memulai rangkaian manasik Haji Tamattu, ada beberapa persiapan penting:
-
Spiritual:
Luruskan niat karena Allah, perbanyak taubat, pelajari ilmu manasik Haji Tamattu. -
Fisik:
Jaga kesehatan, karena Haji Tamattu membutuhkan fisik prima. -
Mental:
Siapkan diri untuk keramaian dan perbedaan. -
Perlengkapan:
Bawa pakaian ihram cukup, obat-obatan, dan perlengkapan ibadah lainnya untuk kelancaran manasik Haji Tamattu.
Tahapan Pelaksanaan Manasik Haji Tamattu (Langkah Demi Langkah)
Bagian 1: Pelaksanaan Umrah dalam Rangkaian Manasik Haji Tamattu
-
Ihram Umrah dari Miqat untuk Haji Tamattu:
-
Mandi dan Berpakaian Ihram: Disunnahkan mandi, memakai wewangian (pria), lalu kenakan pakaian ihram.
-
Niat Umrah (bagian dari Haji Tamattu): Di miqat, niat umrah: “Labbaikallahumma ‘umratan” atau niat khusus tamattu: “Labbaika ‘umratan mutamatti’an biha ilal hajj”.
-
Talbiyah: Setelah berniat, perbanyak talbiyah. Larangan ihram berlaku.
-
-
Tawaf Umrah sebagai Awal Manasik Haji Tamattu:
-
Masuk Masjidil Haram, lakukan tawaf tujuh putaran mengelilingi Ka’bah.
-
Sunnah Tawaf: Cium/isyarat Hajar Aswad, idhthiba’, raml (bagi pria).
-
Selesai tawaf, shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, lalu minum air zamzam.
-
-
Sa’i Umrah dalam Konteks Haji Tamattu:
-
Lakukan sa’i tujuh kali antara Safa dan Marwah, dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah.
-
Berlari kecil di antara pilar hijau bagi pria. Perbanyak dzikir dan doa.
-
-
Tahallul Umrah: Menyelesaikan Tahap Awal Manasik Haji Tamattu:
-
Setelah sa’i, lakukan tahallul (cukur/potong rambut). Pria afdhal gundul.
-
Dengan ini, umrah dalam manasik Haji Tamattu selesai. Larangan ihram gugur sementara.
-
Masa Menunggu Antara Umrah dan Haji dalam Manasik Haji Tamattu
Setelah tahallul umrah, jemaah Haji Tamattu bebas dari larangan ihram. Manfaatkan waktu untuk ibadah sunnah di Masjidil Haram dan istirahat sebelum memulai inti manasik Haji Tamattu.
Bagian 2: Pelaksanaan Inti Manasik Haji Tamattu (Mulai 8 Dzulhijjah)
-
Ihram Haji dari Makkah (8 Dzulhijjah) & Menuju Mina:
-
Pada 8 Dzulhijjah, kembali berihram untuk haji dari Makkah.
-
Niat Haji: “Labbaikallahumma hajjan”. Perbanyak talbiyah.
-
Menuju Mina, disunnahkan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh (9 Dzulhijjah) di Mina (qashar tanpa jamak).
-
-
Wukuf di Arafah: Puncak Manasik Haji Tamattu (9 Dzulhijjah):
-
Setelah matahari terbit 9 Dzulhijjah, bergerak ke Arafah.
-
Wukuf adalah rukun haji terpenting dalam manasik Haji Tamattu. Waktunya dari Dzuhur 9 Dzulhijjah hingga fajar 10 Dzulhijjah.
-
Perbanyak dzikir, doa, istighfar. Shalat Dzuhur dan Ashar dijamak taqdim dan qashar.
-
-
Mabit di Muzdalifah & Mengumpulkan Kerikil (Malam 10 Dzulhijjah):
-
Setelah matahari terbenam, bergerak ke Muzdalifah.
-
Shalat Maghrib dan Isya dijamak ta’khir dan qashar. Mabit hingga lewat tengah malam/Subuh.
-
Kumpulkan kerikil untuk melontar jumrah, bagian penting dari manasik Haji Tamattu.
-
-
Rangkaian Amalan 10 Dzulhijjah dalam Manasik Haji Tamattu:
-
Melontar Jumrah Aqabah:
Setelah dari Muzdalifah, ke Mina, lontar Jumrah Aqabah dengan 7 kerikil. -
Menyembelih Hewan Hadyu (Dam Haji Tamattu):
Wajib bagi pelaku Haji Tamattu. -
Tahallul Awal (Cukur/Potong Rambut):
Setelah melontar (dan idealnya menyembelih), lakukan tahallul awal. Sebagian larangan ihram gugur.
-
-
Tawaf Ifadah dan Sa’i Haji: Rukun Krusial Manasik Haji Tamattu:
-
Menuju Makkah untuk Tawaf Ifadah (rukun haji).
-
Dilanjutkan Sa’i Haji. Ini adalah sa’i kedua bagi pelaku Haji Tamattu.
-
-
Tahallul Tsani: Akhir dari Larangan Ihram dalam Manasik Haji Tamattu:
-
Setelah Tawaf Ifadah, Sa’i Haji, dan tahallul awal, maka sempurnalah tahallul tsani. Semua larangan ihram gugur.
-
-
Mabit di Mina & Melontar Tiga Jumrah (Hari Tasyrik):
-
Kembali ke Mina untuk mabit pada malam hari tasyrik (wajib haji).
-
Setiap hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah setelah Dzuhur), melontar tiga jumrah: Ula, Wustha, Aqabah. Ini adalah bagian integral dari manasik Haji Tamattu.
-
-
Nafar Awal atau Nafar Tsani:
-
Nafar Awal:
Meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah setelah melontar, sebelum Maghrib. -
Nafar Tsani:
Meninggalkan Mina pada 13 Dzulhijjah setelah melontar (lebih afdhal).
-
-
Tawaf Wada’: Penutup Rangkaian Manasik Haji Tamattu:
-
Sebelum meninggalkan Makkah, wajib Tawaf Wada’. Wanita haid/nifas tidak wajib.
-
Hal Penting Seputar Manasik Haji Tamattu
- Larangan Selama Ihram:
Ingatlah selalu larangan-larangan ihram yang berlaku sejak niat hingga tahallul, seperti memakai pakaian berjahit bagi pria, menutup kepala (pria) atau wajah (wanita), memotong kuku/rambut, memakai wewangian, berburu, menikah/menikahkan, dan berhubungan suami istri. - Dam Haji Tamattu: Sebagaimana dijelaskan, Haji Tamattu mewajibkan pembayaran dam berupa penyembelihan seekor kambing (atau sepertujuh unta/sapi). Jika tidak mampu, diganti dengan puasa 10 hari (3 hari saat haji di tanah suci dan 7 hari setelah kembali ke tanah air)
- Keutamaan dan Hikmah: Selain kemudahan, Haji Tamattu mengajarkan tentang ketaatan pada syariat, pentingnya bersyukur atas nikmat kemudahan, dan kesiapan untuk menunaikan kewajiban (dam) sebagai bagian dari ibadah.
Tips Tambahan untuk Kelancaran Manasik Haji Tamattu Anda
-
Jaga Kesehatan:
Cuaca ekstrem dan aktivitas fisik yang padat menuntut stamina prima. Cukup istirahat, minum air putih, dan konsumsi makanan bergizi. -
Perbanyak Doa dan Dzikir:
Manfaatkan setiap waktu dan tempat mustajab untuk berdoa dan berdzikir. -
Sabar dan Ikhlas:
Haji adalah ujian kesabaran. Hadapi setiap situasi dengan ikhlas dan kepala dingin. -
Fokus Ibadah:
Hindari perdebatan sia-sia atau aktivitas yang mengurangi kekhusyukan ibadah. -
Patuhi Arahan:
Ikuti arahan dari ketua rombongan atau petugas haji demi ketertiban dan kelancaran bersama.
Menunaikan manasik Haji Tamattu sesuai sunnah adalah kunci meraih haji mabrur. Dengan memahami setiap tahapan pelaksanaan Haji Tamattu, mempersiapkan diri, dan melaksanakannya dengan ikhlas, semoga Allah SWT menerima ibadah haji Anda.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.