Doa
Beranda » Berita » Doa Nabi Ibrahim untuk Keturunan: Amalan Penting yang Sering Diabaikan Pasangan Baru

Doa Nabi Ibrahim untuk Keturunan: Amalan Penting yang Sering Diabaikan Pasangan Baru

Budak Sholihah
Ilustrasi
Bagi pasangan yang baru menikah, masa depan terasa begitu cerah. Mereka merencanakan banyak hal bersama. Mulai dari membeli rumah idaman. Hingga membangun karier yang stabil. Namun, ada satu persiapan krusial yang sering terlupakan. Persiapan itu adalah fondasi spiritual untuk calon buah hati. Padahal, Nabi Ibrahim AS telah memberikan teladan luar biasa. Beliau memanjatkan doa Nabi Ibrahim untuk keturunan yang saleh.

Doa ini bukan sekadar permintaan biasa. Ini adalah sebuah visi besar untuk membangun generasi Rabbani. Sebuah warisan terbaik yang bisa orang tua berikan.

Membangun Fondasi Keluarga dari Awal

Banyak pasangan muda sibuk dengan urusan duniawi. Mereka fokus pada stabilitas finansial dan kenyamanan material. Tentu saja hal itu tidak salah. Namun, kebahagiaan sejati sebuah keluarga bersumber dari ketakwaan. Fondasi inilah yang akan menopang rumah tangga saat diuji.

Nabi Ibrahim AS mengajarkan kita untuk memprioritaskan hal ini. Beliau tidak hanya membangun Ka’bah secara fisik. Bersama putranya, Nabi Ismail AS, beliau juga membangun fondasi spiritual. Doa mereka terabadikan indah dalam Al-Qur’an. Doa ini menjadi panduan abadi bagi setiap keluarga Muslim. Terutama bagi mereka yang baru memulai perjalanan bersama.

Membedah Makna Doa Nabi Ibrahim dalam Surah Al-Baqarah 128

Allah SWT mengabadikan doa agung ini. Doa ini dipanjatkan setelah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menyelesaikan pembangunan Ka’bah. Mereka berdoa dengan penuh kerendahan hati.

Dahlan: Bisikan Prabowo Subianto

Berikut adalah kutipan doa tersebut dalam Surah Al-Baqarah ayat 128:

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَآ اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَۖ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۚ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Artinya: “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

Doa ini mengandung empat permohonan fundamental yang sangat relevan.

  1. Menjadi Hamba yang Berserah Diri (Muslimain)
    Nabi Ibrahim memulai doa untuk dirinya dan Nabi Ismail. Mereka meminta untuk menjadi pribadi yang tunduk total kepada Allah. Ini adalah pelajaran pertama bagi pasangan baru. Orang tua harus menjadi teladan kesalehan terlebih dahulu. Bagaimana mungkin mengharapkan anak yang taat jika orang tuanya lalai?

    Hikmah Permintaan Maaf: Perjalanan Nikah Sahabat Karib

  2. Memohon Keturunan yang Taat (Ummatan Muslimatan)
    Ini adalah inti dari doa Nabi Ibrahim untuk keturunan. Beliau secara spesifik memohon agar anak cucunya menjadi umat yang patuh. Permintaan ini menunjukkan visi jangka panjang. Beliau tidak hanya memikirkan generasinya. Namun, juga generasi-generasi setelahnya. Pasangan muda harus memiliki visi serupa. Mendidik anak bukan hanya soal akademis, tetapi juga soal akidah.

  3. Meminta Bimbingan dalam Ibadah (Warina Manasikana)
    Permohonan ini menunjukkan kesadaran bahwa ketaatan butuh ilmu. Nabi Ibrahim meminta Allah menunjukkan cara beribadah yang benar. Pasangan muda juga perlu terus belajar agama. Mereka harus memahami cara ibadah dan mendidik anak sesuai syariat. Jangan sampai semangat beribadah tidak diiringi dengan pengetahuan yang tepat.

  4. Memohon Penerimaan Taubat (Wa Tub ‘Alaina)
    Doa ini ditutup dengan permohonan ampun. Ini adalah wujud kerendahan hati seorang Nabi. Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dengan bertaubat, kita mengakui kelemahan diri di hadapan Allah SWT. Pasangan suami istri perlu membiasakan diri untuk saling memaafkan dan bersama-sama memohon ampunan Allah.

Mengapa Doa Ini Relevan untuk Anda?

Kehidupan pernikahan modern penuh dengan tantangan. Godaan untuk fokus pada materi sangat besar. Doa ini berfungsi sebagai pengingat dan kompas. Ia mengarahkan tujuan pernikahan kembali pada ridha Allah.

Memanjatkan doa ini secara rutin memiliki banyak manfaat. Anda dan pasangan sedang berinvestasi untuk akhirat. Anak yang saleh adalah amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Doa ini juga memperkuat ikatan spiritual antara suami dan istri. Anda berdua memiliki tujuan mulia yang sama.

Menyelaraskan Pikiran dan Perbuatan: Kunci Hidup yang Autentik dan Bermakna

Maka, jangan tunda lagi. Jadikanlah doa Nabi Ibrahim untuk keturunan ini sebagai amalan harian Anda. Panjatkan setelah sholat, diskusikan maknanya, dan berusahalah untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai di dalamnya. Dengan begitu, Anda tidak hanya membangun rumah di dunia, tetapi juga istana di surga.

× Advertisement
× Advertisement