Kesehatan
Beranda » Berita » Efek Minum Teh Setelah Makan Besar

Efek Minum Teh Setelah Makan Besar

SURAU.CO – Banyak orang Indonesia punya kebiasaan minum teh setelah makan. Minuman hangat ini terasa menyegarkan dan dianggap sebagai penutup hidangan yang pas. Namun, di balik kenikmatannya, tersimpan risiko tersembunyi. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan. Minum teh sesaat setelah makan bisa mengganggu proses penting dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampaknya. Mengetahui waktu yang tepat untuk minum teh adalah kunci. Ini akan membantu kita mendapat manfaat maksimal tanpa merugikan tubuh.

Mengapa Minum Teh Setelah Makan Berbahaya?

Alasan utama terletak pada kandungan senyawa dalam teh. Teh kaya akan senyawa fenolik dan tanin. Keduanya adalah antioksidan yang bermanfaat. Namun, senyawa ini juga memiliki sifat pengikat. Saat bertemu dengan makanan di lambung, tanin akan bereaksi. Senyawa ini mengikat zat besi yang berasal dari makanan Anda. Ikatan ini membentuk senyawa kompleks yang sulit diserap tubuh. Akibatnya, zat besi tidak dapat masuk ke aliran darah. Proses penyerapan nutrisi penting ini menjadi terhambat secara signifikan. Padahal, tubuh sangat membutuhkan zat besi untuk berfungsi optimal.

Risiko Anemia Mengintai, Terutama Bagi Wanita

Zat besi adalah mineral vital. Fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui sel darah merah. Jika tubuh kekurangan zat besi, produksi sel darah merah akan terganggu. Kondisi inilah yang disebut anemia defisiensi besi. Gejalanya meliputi tubuh mudah lelah, kulit pucat, dan sakit kepala. Sistem kekebalan tubuh juga bisa menurun drastis.

Risiko ini menjadi lebih tinggi bagi kelompok tertentu. Wanita usia subur sangat rentan mengalami kekurangan zat besi. Mereka kehilangan darah setiap bulan selama periode menstruasi. Kebutuhan zat besi harian wanita hampir dua kali lipat dari pria. Oleh karena itu, kebiasaan minum teh setelah makan sangat tidak dianjurkan. Kebiasaan ini bisa memperburuk kondisi kekurangan zat besi. Bahkan, bisa memicu anemia meskipun Anda sudah mengonsumsi makanan bergizi.

Dampak Buruk pada Sistem Pencernaan Anda

Selain menghambat penyerapan nutrisi, kebiasaan ini juga memengaruhi sistem pencernaan secara langsung. Berikut adalah beberapa masalah yang bisa timbul:

Jejak Keemasan Wakaf: Inspirasi Peradaban dari Masa ke Masa

1. Memicu Kenaikan Asam Lambung
Teh mengandung kafein yang bersifat asam. Mengonsumsinya setelah makan dapat merangsang lambung memproduksi lebih banyak asam. Bagi orang dengan sistem pencernaan sensitif, ini adalah masalah besar. Produksi asam berlebih bisa memicu gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Anda mungkin akan merasakan sensasi terbakar di dada (heartburn). Perut juga terasa kembung dan tidak nyaman.

2. Bukan Hanya Zat Besi, Nutrisi Lain Terganggu
Tanin tidak hanya mengikat zat besi. Mineral penting lainnya juga ikut terpengaruh. Seng dan kalsium adalah dua mineral yang penyerapannya bisa terganggu oleh tanin. Padahal, seng penting untuk imunitas dan penyembuhan luka. Sementara kalsium sangat vital untuk kesehatan tulang dan gigi. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menyebabkan defisiensi berbagai mineral penting bagi tubuh.

3. Menyebabkan Sembelit atau Sulit Buang Air Besar
Teh memiliki sifat antidiare alami. Sifat ini berasal dari kemampuan tanin untuk menggumpalkan protein di sekitarnya. Saat Anda minum teh setelah makan, tanin dapat memadatkan sisa makanan di usus. Hal ini memperlambat pergerakan usus. Akibatnya, Anda bisa mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar. Masalah ini lebih sering terjadi pada orang yang sudah memiliki riwayat gangguan pencernaan.

Jadi, Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Teh?

Anda tidak perlu berhenti minum teh sepenuhnya. Anda hanya perlu mengatur waktunya dengan lebih bijak. Para ahli kesehatan menyarankan untuk memberi jeda. Tunggulah sekitar satu hingga dua jam setelah selesai makan. Jeda waktu ini memberikan kesempatan bagi tubuh. Sistem pencernaan bisa menyerap nutrisi dari makanan secara maksimal. Setelah proses penyerapan selesai, barulah aman untuk menikmati secangkir teh favorit Anda. Dengan cara ini, Anda tetap bisa mendapatkan manfaat teh tanpa efek samping yang merugikan.

Faktor U: Saatnya Mengenal Proses Penuaan dan Teori Aging Setelah Usia 40 Tahun
× Advertisement
× Advertisement