Mode & Gaya
Beranda » Berita » Deretan Manfaat Shalat untuk Kesehatan Fisik dan Mental. Apa Saja?

Deretan Manfaat Shalat untuk Kesehatan Fisik dan Mental. Apa Saja?

Ilustrasi shalat memberi dampak kesehatan
Ilustrasi shalat memberi dampak kesehatan

Surau.co Shalat merupakan ibadah wajib bagi umat islam. Amalan ini harus dilaksanakan sebagai wujud ketaatan kepada Allah. Dalam konteks spiritual, shalat juga menjadi ritual untuk mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus membersihkan diri dan jiwa dari dosa.

Meski ibadah ini berkaitan dengan perilaku spiritual, namun shalat juga memberikan implikasi positif bagi kesehatan. Baik itu kesehatan secara fisik maupun mental.

Menurut hukum syara, shalat adalah melakukan gerakan yang di dalamnya terdapat kalimat-kalimat doa dan Al-Quran yang di ucapkan. Shalat di mulai dari takbir, dan berakhir dengan salam. Gerakan-gerakan di setiap bacaan tersebut, ternyata secara sains memberikan efek pada kesehatan tubuh.

Mengutip Jurnal Pendidikan Guru Universitas Ibnu Khaldun, yang berjudul Pandangan Sains Terhadap Shalat Untuk Kesehatan, nyaris semua gerakan shalat memiliki manfaat kesehatan. Kesimpulan itu berdasarkan penelitian yang merujuk studi ilmu kesehatan.

Manfaat Shalat Secara Fisik

Dalam jurnal tersebut terungkap, manfaat kesehatan dalam gerakan shalat terjadi sejak awal hingga akhir. Gerakan Takbiratul Ihram memiliki manfaat untuk melancarkan aliran darah. Saat kedua tangan terangkat sejajar dengan kedua pundak atau telinga, gerakan ini membuat otot bahu ikut meregang. Sehingga membuat aliran darah kaya nutrisi dan oksigen menjadi lebih lancar. Kemudian menaruh tangan di bawah jantung pas di atas perut bakal menurunkan nyeri sendi yang ada di siku dan bahu.

Keadilan dalam Setiap Aspek: Menegakkan Kebenaran ala Riyadhus Shalihin

Sementara gerakan Ruku, bermanfaat dalam menjaga kelewesan tulang belakang yang mengalirkan darah. Posisi ruku yang menyamakan jantung dengan otak juga membuat sampai aliran darah mengalir dengan optimal. Manfaat lain ruku juga membantu urine untuk menangkal penyakit prostat.

Tak hanya sampai di situ, saat bangun dari ruku menuju I‘tidal, gerakan itu juga memicu organ pencernaan mengalami peremasan secara natural dan pelenturan secara urut. Hal itu yang membuat pencernaan jadi lebih lancar. Sementara pada posisi i’tidal, darah yang ada di kepala akan turun ke bawah dengan lancar. Proses dapat mengurangi tekanan darah.

Kemudian gerakan Sujud, bermanfaat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala sampai seluruh badan. Selain itu, memposisikan kepala di bawah juga bisa menahan sumbatan yang terjadi pada pembuluh darah di jantung, dan memompa kelenjar limfa ke leher maupun ketiak.

Bagi perempuan, sujud juga memiliki manfaat lain. Yakni dapat mengembangkan dan membagikan kebugaran alat kewanitaan. Lalu memudahkan jalan kelahiran dan mencegah kondisi ketika bayi terbalik bagi yang sedang hamil.

Duduk Tasyahud, baik awal maupun akhir juga punya manfaat kesehatan. Dalam tasyahud awal, gerakan ini dapat menjalankan tiroid pada keringat yang menangkal nyeri sendi dan kepadatan tulang. Sementara pada tasyahud akhir, memiliki manfaat untuk menghancurkan nyeri sendi yang terdapat pada daerah yang cekung di kaki kiri.

Zuhud: Mengukuhkan Hati, Membebaskan Diri dari Jerat Dunia

Adapun gerakan Salam ke kanan dan ke kiri sangat krusial untuk otot leher. Menengokan kepala dalam gerakan ini dapat menangkal penyakit pada saraf yang disebabkan oleh otot pada tulang leher yang kaku, menangkal nyeri kepala, serta dapat mengencangkan kulit pada wajah.

Manfaat Shalat Untuk Kesehatan Mental

Manusia memiliki dua dimensi yang harus terpenuhi untuk menjalani kehidupan secara sehat. Selain secara fisik, manusia juga harus sehat secara mental. Nah, shalat rupanya juga mampu memberikan itu.

Mengutip artikel Fakultas Kedokteran UII, ibadah shalat memberi ketenangan jiwa bagi yang melakukannya. Lantunan bacaan ayat Al Quran dan doa, serta gerakan yang tuma’ninah memberikan ketenangan sekaligus relaksasi.

Selain itu, peningkatan power relatif (RPa) Electroencephalogram (EEG) oksipital dan parietal dalam diri kita selama salat menyebabkan perubahan positif dalam fungsi otak. Perubahan ini berkaitan dengan sistem saraf otonom, yaitu peningkatan komponen saraf parasimpatis dan penurunan simpatis.

Sehingga dalam aspek kesehatan mental, melaksanakan ibadah shalat secara teratur dapat membantu stabilitas kejiawaan manusia. Dengan demikian, menjalankan shalat sejatinya adalah kebutuhan. Bukan hanya spiritual, namun juga jiwa dan raga.

Mengurai Rasionalitas Iman ala Ahlussunnah: Sebuah Telaah Komprehensif Tauhid Asy’ariyah


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement