Berita Nasional
Beranda » Berita » Dedi Mulyadi Semprot Kades Casmari yang Viral Nyawer di Kelab Malam

Dedi Mulyadi Semprot Kades Casmari yang Viral Nyawer di Kelab Malam

Dedi Mulyadi Semprot Kades Casmari yang Viral Nyawer di Kelab Malam

SURAU.CO Sebuah video yang menampilkan Kepala Desa (Kades) viral di media sosial. Kades bernama Casmari tersebut terekam sedang asyik menyawer biduan. Aksi ini ia lakukan di sebuah kelab malam. Video ini dengan cepat menyebar luas. Akibatnya, video ini menuai berbagai reaksi dari warganet. Perilaku Kades Casmari ini kemudian mendapat sorotan tajam. Salah satunya datang dari politisi senior, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi dikenal vokal dalam mengkritik perilaku pejabat publik. Ia memberikan kritikan keras terhadap aksi Kades Casmari tersebut.

Aksi Nyawer Kades Casmari yang Jadi Sorotan

Dalam video yang beredar, Kades Casmari terlihat sangat menikmati suasana kelab malam. Ia tampak bersemangat menyawer sejumlah uang kepada seorang biduan. Biduan tersebut sedang bernyanyi di atas panggung. Aksi Casmari ini ia lakukan dengan cukup demonstratif. Ia terlihat memegang segepok uang. Kemudian, ia memberikannya kepada sang biduan. Beberapa orang di sekitarnya juga tampak ikut meramaikan suasana. Video singkat ini langsung memicu perbincangan. Terutama mengenai etika seorang kepala desa. Banyak yang mempertanyakan kepantasan perilaku tersebut. Apalagi, ia adalah seorang pemimpin di tingkat desa.

Kritikan Keras dari Dedi Mulyadi

Melihat video viral tersebut, Dedi Mulyadi tidak tinggal diam. Ia langsung memberikan respons dan kritikan pedas. Dedi Mulyadi mengunggah video reaksinya di kanal YouTube pribadinya. Dalam video tersebut, ia mengungkapkan kekecewaannya. Ia sangat menyayangkan perilaku Kades Casmari. Terutama jika uang yang digunakan untuk menyawer berasal dari sumber yang tidak semestinya.

“Setelah saya lihat videonya, pertama saya prihatin ya, seorang kepala desa pestanya seperti itu,” kata Dedi Mulyadi dalam video reaksinya. Dedi menekankan bahwa seorang kepala desa seharusnya menjadi teladan. Teladan bagi masyarakat yang ia pimpin. Perilaku di tempat hiburan malam seperti itu dianggap kurang pantas. Apalagi jika dilakukan secara berlebihan.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menyoroti potensi penggunaan uang rakyat. Ia khawatir uang yang digunakan untuk foya-foya tersebut bukanlah uang pribadi. “Yang kedua, kalau itu uang pribadi silakan saja. Tapi kalau itu uang rakyat, wah itu keterlaluan,” tegas Dedi. Ia mengingatkan bahwa dana desa atau anggaran lain yang dikelola desa harus digunakan secara bertanggung jawab. Dana tersebut untuk kepentingan masyarakat. Bukan untuk kesenangan pribadi kepala desa. Pernyataan ini menyentil dugaan penyalahgunaan wewenang.

Dunia bicara HAM, Muslim Dibantai Tapi Diam

Dedi Mulyadi juga membandingkan gaya hidup Kades Casmari. Ia membandingkannya dengan kondisi masyarakat desa pada umumnya. Banyak warga desa yang masih hidup dalam keterbatasan ekonomi. Sementara itu, pemimpinnya justru berfoya-foya. “Rakyatnya masih banyak yang susah, kok malah kepala desanya begitu,” sindir Dedi. Ia merasa ada ketidakpekaan sosial dalam perilaku Kades Casmari.

Desakan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Tidak hanya mengkritik, Dedi Mulyadi juga mendesak adanya tindakan. Ia meminta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat untuk segera bertindak. BPD memiliki fungsi pengawasan terhadap kinerja kepala desa. Menurut Dedi, BPD harus memanggil dan memeriksa Kades Casmari. Pemeriksaan ini untuk mengklarifikasi video viral tersebut. Selain itu, untuk mengetahui sumber uang yang ia gunakan.

“BPD harus segera panggil itu Kades. Tanya itu uang dari mana? Kalau uang rakyat, itu harus dipertanggungjawabkan,” ujar Dedi. Ia berharap ada transparansi dan akuntabilitas. Jika terbukti ada penyalahgunaan dana desa, maka harus ada sanksi tegas. Sanksi ini sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dedi juga menyarankan agar inspektorat daerah turun tangan. Mereka perlu melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan desa yang dipimpin Casmari.

Pentingnya Menjaga Etika dan Kepercayaan Publik

Kasus Kades Casmari ini menjadi pengingat penting. Pengingat bagi seluruh pejabat publik, terutama di tingkat desa. Mereka harus selalu menjaga etika dan perilaku. Seorang kepala desa adalah figur sentral di masyarakat. Setiap tindak tanduknya akan menjadi sorotan. Perilaku yang tidak pantas dapat merusak kepercayaan publik. Kepercayaan ini sangat sulit untuk dibangun kembali.

Penggunaan anggaran desa juga harus selalu transparan. Anggaran harus akuntabel. Dana desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bukan untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu. Gaya hidup mewah dan foya-foya sangat tidak pantas seorang pemimpin tunjukkan. Terlebih jika kondisi masyarakatnya masih banyak yang membutuhkan bantuan.

Langkah Konkret Bawaslu Kulon Progo Memuliakan Perempuan

Video viral Kades Casmari ini telah membuka mata banyak pihak. Ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat. Pengawasan terhadap perilaku dan pengelolaan keuangan oleh kepala desa. Peran serta masyarakat dalam mengawasi juga sangat penting. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana dana desa mereka kelola. Mereka juga berhak menuntut pemimpin yang bersih dan berintegritas. Dedi Mulyadi berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga. Pelajaran bagi semua kepala desa di Indonesia. Agar mereka lebih berhati-hati dalam bertindak. Serta selalu mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Publik kini menantikan tindak lanjut dari BPD dan pihak berwenang lainnya. Ini terkait kasus Kades Casmari yang telah mencoreng citra perangkat desa.

× Advertisement
× Advertisement