SURAU.CO – Dalam ajaran suci Islam, anak yatim senantiasa mendapatkan kedudukan yang sangat istimewa. Tentu saja, kehilangan sosok ayah sebagai pencari nafkah utama bukanlah hal yang mudah bagi mereka. Oleh karena itu, agama Islam sangat menekankan pentingnya memuliakan anak yatim. Perlu dipahami, tindakan ini bukan sekadar bantuan sosial biasa. Sebaliknya, ini adalah sebuah ibadah agung yang mendatangkan banyak sekali keberkahan. Allah SWT bahkan menjanjikan pahala besar bagi siapa saja yang tulus menyayangi mereka. Dengan kata lain, memuliakan anak yatim berarti membuka pintu rezeki dan pertolongan dari Allah SWT.
Selanjutnya, ada banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk memuliakan mereka. Sebagai contoh, kita bisa memberikan santunan secara langsung untuk kebutuhan harian. Selain itu, kita juga dapat memenuhi kebutuhan pendidikan mereka demi masa depan yang lebih cerah. Memberikan perhatian serta kasih sayang tulus juga termasuk cara memuliakan mereka. Setiap perbuatan baik, sekecil apapun, akan menjadi catatan amal yang tidak akan terputus. Untuk itu, mari kita telaah lebih dalam berbagai keutamaan yang bisa kita raih.
1. Peluang Emas Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga
Salah satu keutamaan paling agung adalah meraih kedekatan dengan Rasulullah SAW di surga. Beliau sendiri pernah merasakan kepedihan mendalam sebagai seorang anak yatim. Karena itulah, Rasulullah SAW memberikan jaminan istimewa bagi orang yang menanggung anak yatim. Jaminan mulia ini tertuang dalam sebuah hadits yang sangat terkenal. Rasulullah SAW bersabda:
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.”
Saat mengucapkan hadits tersebut, Beliau memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang direnggangkan sedikit. Tentu saja, isyarat ini menunjukkan betapa dekatnya posisi mereka dengan Rasulullah SAW di surga kelak. Tidak diragukan lagi, ini adalah sebuah kedudukan yang sangat didambakan oleh setiap Muslim di dunia. Kepedulian kita menjadi jalan untuk meraih tempat terhormat di sisi Nabi.
2. Menjadi Sarana Ampuh untuk Melembutkan Hati
Kehidupan dunia yang penuh dinamika seringkali membuat hati menjadi keras. Akibatnya, kesibukan dan urusan duniawi dapat melalaikan kita dari hal-hal spiritual. Akan tetapi, menyantuni anak yatim adalah salah satu cara ampuh untuk melembutkan hati yang keras. Suatu ketika, seorang sahabat datang kepada Nabi Muhammad SAW. Sahabat itu datang untuk mengeluhkan tentang hatinya yang keras.
Kemudian, Rasulullah SAW memberikan sebuah nasihat yang sangat menyentuh. Beliau bersabda, “Usaplah kepalanya (anak yatim) dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi.” Jadi, interaksi penuh kasih sayang dengan anak yatim dapat melunakkan hati. Hati kita akan menjadi lebih peka dan lembut. Pada akhirnya, dengan hati yang lembut, kita akan lebih mudah merasakan kehadiran Allah.
3. Jaminan Terhindar dari Siksa di Hari Akhirat
Setiap Muslim tentu saja sangat mendambakan keselamatan di akhirat kelak. Salah satu jalannya adalah dengan berbuat baik kepada anak yatim. Allah SWT menjanjikan perlindungan dari siksa akhirat bagi mereka yang tulus memuliakan anak yatim. Artinya, kasih sayang yang kita curahkan di dunia akan menjadi perisai pelindung di hari pembalasan.
Perbuatan mulia ini dianggap sebagai amal saleh yang sangat dicintai Allah. Bahkan, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah tidak akan menyiksa orang yang menyayangi anak yatim. Mereka adalah orang yang berbicara dengan lemah lembut kepada anak yatim. Mereka juga senantiasa menunjukkan rasa kasih sayang yang tulus. Hal ini membuktikan bahwa amalan sederhana ini memiliki dampak luar biasa bagi kita di akhirat.
4. Meraih Pertolongan Langsung dari Allah SWT
Perjalanan hidup tidak selamanya berjalan mulus. Terkadang, kita pasti menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan. Namun, dengan membantu sesama, kita sebenarnya sedang mengundang pertolongan dari Allah SWT. Membantu anak yatim dalam segala bentuk kepedulian tulus berarti mendatangkan pertolongan Tuhan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat.”
Lebih lanjut, hadits ini menegaskan sebuah kaidah penting dalam kehidupan. Ketika kita meringankan beban seorang anak yatim, maka Allah akan meringankan beban kita. Pertolongan ini bisa datang dalam berbagai bentuk yang tak terduga. Misalnya, berupa kelancaran rezeki, kesehatan, atau kemudahan dalam segala urusan. Oleh sebab itu, ini adalah investasi terbaik untuk dunia dan akhirat.
Kesimpulannya, memuliakan anak yatim adalah panggilan kemanusiaan sekaligus keimanan. Lembaga seperti Mizan Amanah hadir sebagai jembatan kebaikan antara para dermawan dengan anak-anak yatim. Dengan demikian, menyalurkan bantuan melalui lembaga terpercaya dapat memastikan amanah tersampaikan dengan baik. Mari bersama kita raih keberkahan dengan terus peduli dan memuliakan anak-anak yatim.