Doa Ibadah
Beranda » Berita » Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa

Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa

Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa
Doa adalah bukti cinta seorang hamba kepada Tuhannya. Ia bukan hanya permintaan, tapi juga pengakuan bahwa kita lemah tanpa pertolongan Allah SWT. Gambar : SURAU.CO

SURAU.CO – Doa adalah senjata seorang mukmin dan tanda kedekatannya dengan Allah SWT. Berdoa bukan sekadar permintaan, melainkan bentuk penghambaan, harapan, dan keyakinan bahwa hanya Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
(QS. Ghafir [40]: 60)

Namun, dalam rentang antara waktu-waktu yang panjang, terdapat saat-saat istimewa atau yang kita namakan waktu mustajab. Waktu ketika doa seorang hamba sangat besar peluangnya untuk Allah SWT kabulkan. Mengenali dan memanfaatkannya menjadi bagian dari kecerdasan spiritual seorang Muslim.

Sepertiga Malam Terakhir

Inilah waktu paling utama untuk berdoa. Pada waktu inilah Allah turun ke langit dunia (dengan cara yang sesuai dengan kebesaran-Nya) dan membuka pintu rahmat serta pengabulan doa.

Rasulullah SAW bersabda:

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir, lalu berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Shalat Dhuha: Cahaya Rezeki di Pagi Hari

Inilah saat yang penuh keheningan dan kesucian hati, ketika kebanyakan manusia sedang tertidur, namun para hamba pilihan bangun untuk bersujud dan bermunajat.

Berdoalah di waktu ini dengan penuh kekhusyukan, karena hati yang hidup di tengah kesunyian malam memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Rabb-nya.

Antara Azan dan Iqamah

Waktu antara azan dan iqamah juga merupakan waktu emas untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda:

“Doa yang tidak tertolak adalah doa antara azan dan iqamah.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Maka setiap kali mendengar azan, hendaklah seorang Muslim menyambutnya dengan wudu, menjawab panggilan muazin, lalu menyempatkan berdoa sebelum iqamah berkumandang. Inilah saat-saat ketika pintu rahmat Allah SWT terbuka, dan doa seorang hamba tidak tertolak.

Ayat Kursi: Kunci Surga di Ujung Shalat

Ketika Sujud dalam Shalat

Sujud adalah momen paling dekat seorang hamba dengan Allah. Dalam posisi ini, tidak ada kebanggaan atau kesombongan; hanya ketundukan total di hadapan Sang Pencipta.

Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud. Maka perbanyaklah doa di dalamnya.”
(HR. Muslim)

Maka dalam setiap shalat, jangan tergesa-gesa. Gunakan sujud sebagai saat terbaik untuk memohon ampunan, petunjuk, atau hajat dunia dan akhirat.

Saat Turunnya Hujan

Hujan adalah rahmat Allah bagi bumi. Ia juga merupakan tanda terkabulnya doa.

Jangan Tolong-Menolong Dalam Perbuatan Dosa

Rasulullah SAW bersabda:

“Dua doa yang tidak akan tertolak: doa pada saat azan dan doa ketika hujan turun.”
(HR. Abu Dawud)

Setiap kali hujan turun, jangan hanya bersembunyi dari airnya, tetapi manfaatkan untuk berdoa dengan hati yang tulus. Ucapkan doa keberkahan dan rahmat, serta mohon ampun atas dosa-dosa.

Saat Hari Jumat

Hari Jumat adalah hari istimewa bagi umat Islam. Dalam Hari Jumat terdapat satu waktu mustajab yang mana pada waktu tersebut Allah SWT tidak akan  menolak doa sesorang.

Rasulullah SAW bersabda:

“Pada hari Jumat terdapat satu waktu, tidaklah seorang hamba Muslim bertepatan berdoa pada waktu itu, kecuali Allah akan mengabulkannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Para ulama berbeda pendapat tentang waktu tersebut. Sebagian mengatakan antara duduknya imam di mimbar hingga selesainya shalat Jumat, sementara sebagian lain mengatakan pada akhir hari Jumat menjelang magrib.

Kedua pendapat ini menunjukkan bahwa sepanjang hari Jumat adalah kesempatan emas untuk memperbanyak doa dan zikir.

Antara Waktu Ashar dan Magrib (Hari Jumat)

Waktu ini sangat spesifik dan sering kita sebut sebagai sa‘at al-ijabah (waktu pengabulan doa).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Salam r.a., ia berkata:

“Aku mengetahui waktu mustajab pada hari Jumat, yaitu waktu setelah shalat ashar hingga matahari terbenam.”

Maka, pada penghujung Jumat sore, sempatkan diri berwudu, duduk tenang, membaca Al-Qur’an, dan memanjatkan doa dengan penuh harap.

Ketika Berpuasa dan Saat Berbuka

Doa orang yang berpuasa sangatlah mustajab. Rasulullah SAW bersabda:

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi.”
(HR. Tirmidzi)

Saat lapar dan haus menekan, hati seorang mukmin menjadi lembut dan penuh ketundukan. Ketika waktu berbuka tiba, ia merasakan nikmat Allah dan bersyukur. Maka, di saat itulah, doanya naik ke langit dengan mudah.

Saat Sakit atau Dalam Kesulitan

Rasa sakit dan ujian hidup sering kali menjadikan doa lebih tulus. Allah mencintai doa dari hati yang remuk karena harapan hanya kepada-Nya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah lebih dekat kepada orang yang sakit daripada orang yang sehat. Dan doa orang sakit seperti doa para malaikat.”
(HR. Baihaqi)

Jangan remehkan doa saat kita dalam kesulitan, karena justru dalam kondisi itulah hati paling murni dalam berdoa.

Saat Hari Arafah (9 Dzulhijjah)

Hari Arafah adalah waktu terbaik untuk berdoa, terutama bagi jamaah haji, namun umat Islam di seluruh dunia juga dianjurkan memperbanyak doa dan zikir.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.”
(HR. Tirmidzi)

Doa di hari ini sangat agung karena bertepatan dengan hari pengampunan dosa dan rahmat Allah yang melimpah.

Ketika Hati Khusyuk dan Penuh Keikhlasan

Selain waktu-waktu tertentu, doa menjadi mustajab ketika keluar dari hati yang benar-benar khusyuk dan yakin. RasulullahSAW bersabda:

“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak sungguh-sungguh.”
(HR. Tirmidzi)

Maka bukan hanya waktu yang menentukan, tetapi keikhlasan dan keyakinan hati yang menjadi rahasia dikabulkannya doa.

Penutup

Doa adalah bukti cinta seorang hamba kepada Tuhannya. Ia bukan hanya permintaan, tapi juga pengakuan bahwa kita lemah tanpa pertolongan Allah. Menghidupkan waktu-waktu mustajab untuk berdoa berarti menghidupkan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Gunakanlah waktu-waktu emas ini dengan sebaik-baiknya — pada sepertiga malam terakhir, antara azan dan iqamah, ketika sujud, saat hujan, di hari Jumat, ketika berpuasa, dan pada saat hati penuh keikhlasan.

Semoga Allah SWT menjadikan kita termasuk orang-orang yang doanya dikabulkan dan dijauhkan dari keputusasaan dalam berdoa. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement