Olahraga
Beranda » Berita » Indonesia Gasak Brunei di AFF U-23, Hukum Dukung Timnas Dalam Ajaran Islam

Indonesia Gasak Brunei di AFF U-23, Hukum Dukung Timnas Dalam Ajaran Islam

Ilustrasi Timnas Indonesia
Ilustrasi Timnas Indonesia

Surau.co – Suasana hati para pendukung Tim Nasional (Timnas) Indonesia tengah bagus. Pasalnya, Timnas Indonesia U-23 baru saja menggulung Brunei Darussalam delapan gol tanpa balas di Gelora Bung Karno Jakarta, tadi malam (15/7). Hasil itu, sekaligus menandai awal positif Timnas dalam ajang Piala AFF U-23 2025.

Meski hanya menang melawan Brunei, capaian punggawa muda garuda mendapat banyak apresiasi. Sebab, secara permainan Indonesia bermain sangat baik. Bahkan jika para pemain lebih tenang di depan gawang lawan, Indonesia bisa mencetak belasan gol.

Dukungan Pada Timnas Tengah Menanjak

Euforia masyarakat Indonesia terhadap Timnas memang sedang menanjak. Hal itu, setidaknya terasa dalam tiga tahun terakhir. Dukungan yang membara belakangan ini, tak lepas dari capaian Timnas yang baik, khususnya pada level senior dan U-23.

Timnas U-23, dalam ajang Piala Asia di Qatar tahun lalu, sanggup menembus semifinal dan nyaris lolos ke Olimpiade tahun lalu. Hasil itu menyusul capaian besar di ajang Sea Games yang berhasil mengakhiri puasa gelar sejak tahun 1991.

Sementara Timnas senior, tampil sangat menjanjikan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026. Untuk kali pertama, Indonesia berhasil lolos ke round tiga dan empat. Asa untuk tampil ke Piala dunia juga masih terjaga hingga saat ini.

Ulama, Syariat Islam dan Tanggung Jawab Moral Di Bawah Konstitusi

Mendukung Timnas dalam Islam

Apakah mendukung Timnas sesuai ajaran Islam? Pertanyaan itu, masih kerap muncul di segelintir umat islam. Pertanyaan yang berangkat dari kelompok yang berusaha membenturkan kecintaan kepada negara dengan kecintaan pada islam.

Nasionalisme dan islam sejatinya tidak memiliki pertentangan. Semangat cinta tanah air, senafas dengan ajaran islam yang Rasulullah SAW contohkan.

Nabi juga pernah menunjukkan sikap nasionalisme pada tanah kelahirannya. Setidaknya, terlihat dalam dua hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi.

Hadits Pertama

Rasulullah bersabda kepada kota Makkah : “Alangkah bagusnya dirimu wahai Makkah dan alangkah cintanya diriku terhadap dirimu, seandainya kaumku tidak mengeluarkanku darimu, niscaya saya tidak akan bertempat tinggal melainkan di selain tanahmu.” (HR Tirmidzi, no. 3861)

Baik dan Buruk Seorang Isteri Menurut Islam

Hadits Kedua,

“Demi Allah, sesungguhnya kamu (kota Makkah) adalah sebaik-baik tanah Allah, dan tanah yang paling dicintai oleh Allah, seandainya aku tidak diusir dari tempatmu, niscaya saya tidak akan keluar (darimu).” (HR. Tirmidzi, no. 3860)

Kedua hadits tersebut menunjukkan kecintaan Rasulullah terhadap tanah kelahirannya yaitu Kota Makkah. Kecintaan yang mengisyaratkan adanya nasionalisme dalam diri beliau. Kedua hadits tersebut juga sangat relevan untuk kita pedomani dalam mencintai tanah air Indonesia. Setiap warga negara Indonesia, harus memiliki kecintaan terhadap tanah air ini.

Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

Dalam konteks lokal, para ulama di Indonesia juga tengah sepakat akan masalah ini. Bahkan dalam konteks masyarakat Nahdliyin, ada ungkapan terkenal, yakni ‘Hubbul Wathon Minal Iman’ yang berarti cinta tanah air bagian dari iman.

Ungkapan itu bagian dari potongan lirik lagu ya ahlal wathan yang menjadi “lagu wajib” dalam setiap kegiatan NU. Nasionalisme kalangan santri juga sudah lama berkorban sejak masa perang kemerdekaan melalui Resolusi Jihad K.H Hasyim Asyari.

Para Tokoh Awal Islam: Peran Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali dalam Pondasi Umat

Sementara di tradisi Muhammadiyah, nasionalisme juga telah dikobarkan Buya Hamka sejak lama. Dalam bukunya ‘Pandangan Hidup Muslim’, Buya menyatakan bahwa cinta tanah air bagian dari keimanan. Baginya, semangat cinta tanah air dan bela negara adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari keimanan dalam Islam. Bagi Buya Hamka, cinta tanah air dan bela neraga dapat disamakan dengan membela agama.

Dalam konteks sepakbola, Timnas adalah representasi negara di bidang tersebut. Oleh karenanya, mencintai Timnas bagian dari ungkapan mencintai Negara.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement