Ibadah Masjid
Beranda » Berita » Meninggalkan Sholat: Jalan Menuju Kekafiran

Meninggalkan Sholat: Jalan Menuju Kekafiran

Sholat adalah tiang agama Islam. Ia merupakan kewajiban utama bagi setiap Muslim yang telah baligh, berakal, dan tidak memiliki uzur yang sah secara syar’i. Dalam hadits yang termuat dalam Sunan at-Tirmidzi nomor 2621, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

> “Perjanjian yang mengikat antara kita dan mereka adalah shalat. Maka siapa saja yang meninggalkan shalat, sungguh ia telah kafir.”
(HR. Tirmidzi, no. 2621)

Hadits ini sangat tegas menunjukkan kedudukan sholat dalam Islam, serta ancaman berat bagi siapa saja yang mengabaikannya. Meninggalkan sholat bukan sekadar dosa besar, tapi dapat menyeret seseorang ke jurang kekafiran, sebagaimana disebut dalam hadits di atas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan perintah sholat dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Sholat Begitu Penting?

Sholat bukan hanya ritual ibadah yang dilakukan lima kali sehari. Ia adalah bentuk komunikasi langsung antara hamba dengan Rabb-nya. Dalam sholat, seorang Muslim mengakui keagungan Allah, memohon petunjuk, serta menunjukkan ketundukan dan ketakwaan. Sholat juga menjadi sarana pembersih dosa-dosa kecil yang dilakukan setiap hari, sebagaimana sabda Nabi:

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

> “Bagaimana pendapat kalian jika di depan pintu salah satu dari kalian ada sungai dan ia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah masih akan tersisa kotoran padanya?”
Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotoran.”
Beliau bersabda, “Demikianlah perumpamaan sholat lima waktu. Allah menghapus dosa-dosa dengannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Sholat adalah pembeda antara Muslim dan kafir. Ia adalah bukti nyata keimanan. Ketika seseorang meninggalkannya dengan sengaja, berarti ia telah memutus hubungan langsung dengan Allah, serta mengabaikan salah satu fondasi utama Islam
Ancaman Bagi yang Meninggalkan Sholat

Para ulama sepakat bahwa meninggalkan sholat merupakan dosa besar. Namun, mereka berbeda pendapat mengenai status orang yang meninggalkannya: apakah ia menjadi kafir secara mutlak atau tidak. Meskipun terdapat khilaf, mayoritas ulama bersepakat bahwa siapa pun yang meninggalkan sholat karena malas dan meremehkannya, ia telah berada di ambang bahaya besar, bahkan dikhawatirkan keluar dari Islam jika tidak segera bertaubat.

Imam Ahmad bin Hanbal termasuk ulama yang berpendapat bahwa meninggalkan sholat secara mutlak menjadikan seseorang kafir. Pendapat ini didasarkan pada hadits-hadits shahih yang menyebutkan bahwa sholat adalah batas antara keimanan dan kekufuran.

Realitas Umat Hari Ini

Kitab Taisirul Khallaq

Sayangnya, dalam kehidupan modern ini, banyak Muslim yang menganggap enteng sholat. Aktivitas duniawi, kesibukan kerja, dan gaya hidup yang hedonis seringkali dijadikan alasan untuk menunda, bahkan meninggalkan sholat. Padahal, Allah telah menetapkan waktu-waktu sholat sebagai kewajiban yang tidak boleh dilanggar, apapun kondisinya.

Sebagian orang bahkan hanya sholat ketika berada dalam kesulitan, atau ketika ingin meminta sesuatu kepada Allah. Ketika keinginan mereka tercapai, mereka kembali lalai dan melupakan sholat. Ini adalah bentuk kemunafikan yang sangat berbahaya.

Menjaga Sholat adalah Menjaga Iman

Sholat adalah kunci keberhasilan dunia dan akhirat. Allah berfirman:

> “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya.”
(QS. Al-Mu’minun: 1-2)

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Menjaga sholat berarti menjaga keimanan, menjaga kedekatan dengan Allah, serta menjaga diri dari berbagai kemaksiatan. Sholat juga memberikan kekuatan spiritual dalam menghadapi ujian kehidupan. Ia adalah pelindung dari perbuatan keji dan mungkar:

> “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.”
(QS. Al-‘Ankabut: 45)

Bagaimana Memperbaiki Diri Jika Telah Meninggalkan Sholat?

Bagi siapa saja yang pernah meninggalkan sholat, hendaknya ia segera bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh. Islam adalah agama rahmat dan pintu ampunan selalu terbuka bagi hamba-Nya yang ingin kembali. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:

1. Bertaubat dengan tulus, menyesali perbuatan meninggalkan sholat, dan bertekad untuk tidak mengulanginya.

2. Segera menunaikan sholat tepat waktu, meskipun di awal terasa berat, insya Allah dengan kesungguhan akan menjadi ringan.

3. Mengganti (qadha) sholat yang ditinggalkan, jika masih mengingat jumlahnya.

4. Berdoa kepada Allah, memohon kekuatan dan keteguhan hati dalam menjaga ibadah.

5. Bergaul dengan orang-orang shalih, karena lingkungan yang baik akan membantu dalam istiqamah beribadah.

Penutup: Sholat adalah Sumber Ketenangan dan Kemenangan

Jangan pernah menyepelekan sholat. Ia adalah perintah langsung dari Allah yang diberikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, tanpa perantara malaikat. Ini menunjukkan betapa penting dan agungnya ibadah ini.

Bagi setiap Muslim, sholat bukanlah beban, melainkan kebutuhan ruhani yang tak tergantikan. Ia adalah sumber ketenangan hati, penenang jiwa, dan benteng dari segala macam penyimpangan moral. Orang yang menjaga sholat, insya Allah akan dijaga oleh Allah di dunia dan akhirat.

Marilah kita Renungkan kembali sabda Rasulullah:

> “Perjanjian antara kita dan mereka adalah sholat, maka siapa saja yang meninggalkannya, sungguh ia telah kafir.”
(HR. Tirmidzi, no. 2621)

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu menjaga sholat, serta menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan bukan termasuk orang-orang yang lalai hingga akhirnya merugi. (Tengku Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement