Hubungan Strategis Indonesia-Australia Makin Solid
Surau.co – Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menegaskan kembali komitmennya terhadap hubungan erat dengan Indonesia melalui kunjungan resmi pertamanya setelah terpilih kembali.
Saat menyampaikan pernyataan pers di Jakarta sebelum menggelar pertemuan empat mata dengan Presiden Prabowo Subianto, Albanese menyoroti pentingnya kerja sama kedua negara tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga keamanan dan pertahanan kawasan.
Sebagai dua negara yang bertetangga dekat, Indonesia dan Australia telah lama membangun kemitraan strategis. Tak heran, setiap kali pemimpin Australia terpilih, Jakarta menjadi destinasi awal sebagai bentuk penghormatan terhadap hubungan bilateral yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
“Kerja sama kita krusial, baik dalam hal ekonomi maupun keamanan kawasan dan masa depan regional,” ujar Albanese.
Sambutan Hangat dari Presiden Prabowo
Presiden Prabowo menyambut kedatangan Albanese dengan penuh kehangatan. Bahkan, Prabowo secara langsung mengunjungi hotel tempat Albanese menginap—gestur yang menunjukkan kedekatan personal antara kedua pemimpin.
Mereka sempat menghabiskan malam bersama untuk berdiskusi santai mengenai pemilu, situasi dunia, hingga hal-hal ringan lainnya. Albanese menyampaikan rasa terima kasih atas momen itu yang menurutnya sangat berkesan.
Interaksi informal ini memperlihatkan bahwa hubungan Indonesia-Australia tak sekadar diplomatik, tetapi juga dilandasi hubungan personal yang kuat—pondasi penting untuk memperkuat kolaborasi di masa mendatang.
Dialog Menteri Pererat Kerja Sama
Kunjungan ini juga melibatkan para pejabat tinggi Australia, termasuk Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri, yang menggelar pertemuan dengan mitra mereka di Indonesia.
Agenda diskusi mencakup isu-isu strategis seperti kerja sama keamanan, penanganan kejahatan lintas negara, ancaman siber, dan dampak perubahan iklim. Albanese menegaskan bahwa Australia memandang Indonesia bukan hanya sebagai pusat di Jawa atau Jakarta, melainkan sebagai negara kepulauan besar yang memegang peran penting dalam demokrasi global.
Penjelasan Mengenai Isu Rusia dan BRICS
Isu geopolitik turut mewarnai agenda. Menjawab pertanyaan tentang kedekatan Indonesia dan Rusia, termasuk rumor pembangunan pangkalan militer Rusia di Papua, Albanese menegaskan bahwa Australia menghargai posisi Indonesia yang menolak gagasan tersebut karena bertentangan dengan konstitusi nasional.
Terkait keikutsertaan Indonesia dalam BRICS kelompok negara berkembang yang juga mencakup Rusia dan Tiongkok Albanese menegaskan bahwa Australia tetap fokus membangun kolaborasi positif, terutama dengan mitra kawasan seperti Indonesia.
“Prioritas kami adalah memperkuat kerja sama pertahanan dengan negara-negara tetangga seperti Indonesia, Filipina, dan Papua Nugini,” tegasnya.
Respons Australia terhadap Tantangan Global
Albanese juga menyoroti keprihatinan Australia terhadap tindakan Rusia secara global, termasuk invasi ke Ukraina dan serangan siber. Meski begitu, ia menegaskan bahwa Australia tidak akan mengomentari secara langsung hubungan bilateral negara lain.
Ia menambahkan, “Kami konsisten menyuarakan pandangan kami terhadap Rusia, dan kami menghargai sikap tegas Indonesia terhadap isu ini.”
Menuju Masa Depan yang Lebih Kuat
Kunjungan Albanese ke Indonesia mencerminkan keseriusan Australia dalam membangun hubungan strategis di Asia Tenggara. Indonesia diposisikan sebagai mitra utama dalam menjaga stabilitas dan kemajuan kawasan.
Dengan membangun komunikasi terbuka, memperkuat kerja sama lintas sektor, dan saling menghormati posisi geopolitik masing-masing, Indonesia dan Australia menunjukkan bahwa kemitraan erat menjadi kunci menghadapi tantangan global bersama.
Bagi Indonesia, kunjungan ini memperkuat posisinya sebagai aktor utama dalam percaturan regional. Sementara bagi Australia, mempererat relasi dengan Indonesia menjadi langkah strategis yang relevan di tengah dinamika global yang terus berkembang.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
