SURAU.CO. Di era modern ini, istilah “healing” atau penyembuhan diri sering dikaitkan dengan kegiatan seperti jalan-jalan, berlibur, atau mencari suasana baru. Meskipun tidak salah, karena manusia memang membutuhkan waktu untuk beristirahat, namun healing sejati jauh lebih dalam daripada sekadar perubahan fisik. Healing sejati berfokus pada penyembuhan hati dan jiwa manusia.
Hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan ujian. Perjalanan ini akan dipenuhi dengan berbagai rasa, mulai dari bahagia hingga sedih. Luka batin, kekecewaan, dan kegelisahan adalah bagian tak terhindarkan dari pengalaman hidup. Oleh karena itu, kebutuhan untuk “healing” menjadi sangat nyata.
Healing dalam Islam
Islam telah lama mengajarkan konsep ini, meskipun dengan istilah yang berbeda. Konsep ini menekankan pada menenangkan hati melalui zikrullah (mengingat Allah), ibadah, dan sikap hidup yang penuh dengan keikhlasan. Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an dalam QS. Ar-Ra’d: 28):
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah Swt hati menjadi tenteram.”
Dengan kata lain, healing dalam Islam adalah perjalanan spiritual untuk kembali menyandarkan hati kepada Sang Maha Kuasa. Rasulullah Saw telah memberikan contoh konkret tentang bagaimana kita dapat melakukan self healing ala Nabi. Beliau menunjukkan banyak cara sederhana namun memiliki makna yang mendalam, yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Shalat: Fondasi Utama Healing Spiritual
Shalat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan jembatan komunikasi paling intim dengan Allah Swt. Rasulullah Saw, ketika menghadapi berbagai masalah, segera menunaikan shalat. Beliau bersujud dalam waktu yang lama, membawa kelegaan batin dan pengakuan bahwa segala urusan dikembalikan kepada Allah Swt. Inilah bentuk healing yang paling mendasar: mengurai resah dalam doa dan gerak ibadah.
2. Senyum: Terapi Jiwa yang Sederhana
Senyum adalah terapi yang ampuh untuk jiwa. Meski hidup seringkali terasa berat dan penuh tekanan, Nabi Saw selalu tersenyum kepada sahabat-sahabatnya. Bahkan, beliau tetap tersenyum dalam situasi yang sulit.
Senyum yang tulus mampu mengubah suasana hati diri sendiri dan orang lain di sekitar. Healing ala Nabi Saw dimulai dari hal yang sangat sederhana: membiasakan wajah ramah yang menebarkan energi positif.
3. Doa dan Dzikir: Cahaya bagi Hati yang Gelap
Dzikir dan doa adalah ruang sunyi yang menenangkan dan penuh keberkahan. Saat hati diliputi kegelapan karena kecemasan, menyebut nama Allah Swt memberikan cahaya. Healing sejati bukan hanya tentang melupakan masalah, tetapi juga menyalakan kembali harapan dengan senantiasa mengingat-Nya.
4. Bermain dengan Anak: Lembutkan Hati dan Ciptakan Kebahagiaan
Rasulullah Saw sering bermain dengan Hasan dan Husain, cucu-cucunya. Beliau membiarkan mereka menaiki punggungnya ketika sedang sujud dalam shalat, tanpa marah meski shalatnya tertunda. Kasih sayang kepada anak-anak tidak hanya membahagiakan mereka, tetapi juga mampu melembutkan hati orang tua.
Di zaman modern ini, healing bisa berarti meluangkan waktu bermain dan bercanda bersama keluarga, bukan hanya sibuk bekerja.
5. Memaafkan: Bebaskan Jiwa dari Beban Dendam
Salah satu momen paling menyentuh adalah ketika Nabi Saw dilempari batu di Thaif hingga berdarah. Alih-alih membalas, beliau justru berdoa:
“Ya Allah, ampunilah kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari).
Memaafkan adalah bentuk healing yang tertinggi. Dendam hanya akan menambah beban dalam hati, sementara maaf membebaskan jiwa dari ikatan kebencian. Ini adalah terapi yang sulit, namun merupakan cara paling menyembuhkan.
6. Kebersamaan: Obat Jiwa dari Kesepian
Rasulullah Saw selalu hadir dalam undangan, bahkan untuk hidangan sederhana sekalipun. Beliau duduk bersama orang miskin, makan bersama sahabat, dan selalu berusaha menghadirkan kehangatan.
Kebersamaan adalah obat bagi jiwa. Banyak luka batin lahir dari kesepian, dan Nabi Saw menunjukkan bahwa hadir untuk orang lain adalah bentuk healing yang paling nyata.
7. Al-Qur’an: Cahaya Penuntun Hidup dan Penyembuh Hati
Al-Qur’an adalah cahaya hidup Rasulullah Saw. Beliau membacanya dalam shalat, menangis ketika mendengar ayat-ayatnya, dan menjadikannya pedoman sepanjang hayat. Allah Saw berfirman:
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Isra’: 82).
Al-Qur’an tidak hanya dapat menenangkan pikiran, tetapi juga mampu menyembuhkan luka batin terdalam. Membaca dan mentadabburi al-Qur’an adalah bentuk healing yang paling mendalam.
Healing Bernilai Ibadah: Menuju Kedekatan dengan Allah
Healing dalam Islam pada dasarnya bersifat mubah (diperbolehkan), namun dapat bernilai ibadah jika diarahkan dengan benar. Rasulullah Saw sendiri meluangkan waktu setiap pekan untuk berkunjung ke Masjid Quba, beristirahat di bawah pepohonan kurma, dan menikmati suasana yang teduh. Beliau bersabda:
“Barangsiapa berwudhu dari rumahnya, lalu mendatangi Masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka ia mendapat pahala seperti umrah.” (HR. Ibnu Majah).
Healing seperti ini bukan hanya sekadar refreshing, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Prinsip Self Healing ala Nabi: Kunci Ketenangan Sejati
Beberapa prinsip penting yang diajarkan Nabi Saw dalam menghadapi kesedihan dan kegelisahan, antara lain:
- Tawakal: Menyerahkan segala hasil kepada Allah Swt setelah berusaha.
Sabar dan Ikhlas: Menerima ujian dengan lapang dada, yakin bahwa Allah akan menghapus dosa melalui setiap penderitaan. - Syukur: Melihat sisi nikmat dalam setiap keadaan, sehingga hati tidak tenggelam dalam keluh kesah.
- Sedekah dan Silaturahmi: Membersihkan hati dengan memberi dan menguatkan diri lewat dukungan sosial.
Mari kita coba mulai hari ini untuk tersenyum dengan tulus, meluangkan waktu berkualitas untuk keluarga, memaafkan satu kesalahan, dan membaca selembar ayat al-Qur’an dengan penuh khusyuk. Itulah healing sejati, healing bersama Nabi Muhammad Saw, yang akan selalu relevan dan memberikan manfaat sepanjang zaman. (kareemustofa)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
