Kalam
Beranda » Berita » Ukhuwah Fil Jannah: Ikatan Hati yang Abadi dalam Ridha Ilahi

Ukhuwah Fil Jannah: Ikatan Hati yang Abadi dalam Ridha Ilahi

Sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Ukhuwah Fil Jannah: Ikatan Hati yang Abadi dalam Ridha Ilahi

SURAU.CO – Setiap manusia memang diciptakan oleh Allah SWT untuk saling mengenal, saling melengkapi, serta saling menolong dalam kebaikan. Ikatan persaudaraan atau ukhuwah merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Namun demikian, tidak semua persaudaraan itu akan kekal abadi. Ada kalanya, sebuah ikatan terjalin hanya karena kepentingan duniawi semata, seperti harta benda, atau kedudukan. Oleh sebab itu, ikatan semacam itu mudah hancur dan sirna ketika kepentingan tersebut hilang tak berbekas. Ini adalah sebuah realitas yang seringkali membuat penulis merenungkan tentang esensi sejati dari sebuah ikatan. Berbeda sekali halnya dengan ukhuwah yang dibangun semata-mata karena Allah—ukhuwah jenis ini tak akan pernah mati. Bahkan, ikatan tersebut terus berlanjut hingga kehidupan akhirat yang kekal.

Memahami Hakikat Ukhuwah yang Bertali Ilahi

Ukhuwah karena Allah SWT lahir dari lubuk hati yang tulus dan ikhlas. Ikatan ini tanpa pamrih sedikit pun, serta tanpa syarat apapun yang mengikat. Ia sama sekali tidak bergantung pada keuntungan duniawi yang fana. Sebaliknya, ikatan ini berlandaskan pada satu tujuan yang sama, yaitu mencari ridha Allah semata. Persaudaraan luhur ini terikat erat dengan keimanan yang kokoh. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an yang mulia:

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).

Ayat suci ini secara jelas menegaskan bahwa setiap muslim terikat dalam persaudaraan iman yang tak terputus. Bahkan, ikatan tersebut sejatinya lebih kuat daripada ikatan darah sekalipun. Penulis merasa ayat ini adalah fondasi paling kuat untuk membangun komunitas yang harmonis dan penuh cinta. Ukhuwah ini mengukuhkan sebuah landasan yang memungkinkan kita untuk tumbuh bersama, saling menguatkan di jalan kebaikan.

Mengenali Indikator Ukhuwah Penuh Berkah

Ada beberapa tanda yang dapat kita amati untuk mengenali ukhuwah yang tulus karena Allah. Pertama, adanya saling mencintai tanpa pamrih. Tidak ada tujuan lain yang tersimpan, selain semata-mata mengharap keridhaan Allah SWT. Cinta ini murni, tanpa ada perhitungan untung rugi duniawi. Kedua, adanya saling menasihati dalam kebaikan. Ukhuwah sejati akan senantiasa menuntun pada pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar, yakni mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Mereka akan berani menegur dengan lembut saat melihat saudaranya salah.

Hidup Lambat (Slow Living) ala Rasulullah: Menemukan Ketenangan di Kitab Nawawi

Ketiga, adanya saling mendoakan meskipun berjauhan. Doa yang tulus ikhlas menjadi bukti kasih sayang yang tak akan lekang oleh waktu dan jarak. Seorang sahabat sejati akan senantiasa mengingatmu dalam doanya. Keempat, adanya bertemu dan berpisah karena Allah semata. Kebersamaan dijalani dengan niat ibadah, serta perpisahan pun tetap diikat oleh untaian doa. Mereka berinteraksi demi mencari wajah Allah. Penulis meyakini bahwa keempat tanda ini adalah penunjuk jalan menuju persaudaraan yang barakah dan penuh makna.

Keabadian Ukhuwah yang Berlanjut di Akhirat

Rasulullah SAW bersabda bahwa di antara tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari kiamat adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis mulia ini dengan tegas menegaskan bahwa ukhuwah karena Allah tidak hanya memberikan ketenangan serta kedamaian di dunia. Namun demikian, ikatan ini juga akan menjadi penyelamat yang berarti di akhirat kelak. Persaudaraan yang berlandaskan cinta Ilahi ini akan terus hidup. Bahkan, ketika segala ikatan duniawi telah terputus dan tak berarti lagi, ukhuwah ini tetap abadi. Ini adalah gambaran tentang sebuah hubungan yang melampaui batas waktu dan ruang.

Penulis merasa terinspirasi oleh janji agung ini. Sebuah persahabatan yang kokoh tidak hanya menciptakan keindahan di dunia, tetapi juga menjamin kebahagiaan di kehidupan setelah kematian. Ukhuwah karena Allah adalah ikatan hati yang suci dan murni. Ikatan ini tidak akan terpengaruh oleh jarak yang membentang, waktu yang terus berlalu, atau bahkan kepentingan duniawi yang fana. Ia tidak akan pernah mati. Hal ini dikarenakan ia bersumber dari cinta kepada Allah yang Maha Kekal Abadi. Oleh karena itu, mari kita jaga ukhuwah ini dengan baik. Kita bisa melakukannya dengan saling mendoakan, saling menasihati, dan saling menolong dalam kebaikan. Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang persaudaraannya abadi hingga ke surga-Nya.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement