Kalam
Beranda » Berita » Amalan Wanita Haid Saat Bulan Ramadhan: Pintu Pahala Tetap Terbuka Lebar

Amalan Wanita Haid Saat Bulan Ramadhan: Pintu Pahala Tetap Terbuka Lebar

Mujur Lalu Melintang Patah: Ujian Dibalik Kemujuran

Amalan Wanita Haid Saat Bulan Ramadhan: Pintu Pahala Tetap Terbuka Lebar

SURAU.CO – Bulan suci Ramadhan selalu datang dengan membawa sejuta keberkahan. Kedatangannya senantiasa dinanti oleh seluruh umat Islam di dunia. Setiap muslim berlomba-lomba untuk mengumpulkan pahala. Akan tetapi, bagi sebagian besar muslimah, ada satu kondisi yang terkadang datang menyapa. Kondisi itu adalah siklus haid atau menstruasi. Datangnya haid kerap kali menimbulkan perasaan sedih. Sehingga, mereka merasa kehilangan momen-momen ibadah yang berharga.

Perasaan ini sangat wajar. Sebab, mereka tidak diperbolehkan untuk menunaikan sholat. Mereka juga dilarang untuk berpuasa. Padahal, dua ibadah ini adalah ibadah utama di bulan Ramadhan. Namun, penting untuk diingat bahwa rahmat Allah sangatlah luas. Meskipun tidak bisa melaksanakan dua ibadah tersebut, seorang wanita haid tetap bisa meraih pahala yang sangat besar. Ada banyak sekali amalan wanita haid saat bulan Ramadhan yang bisa dilakukan.

Haid Bukanlah Penghalang untuk Dekat dengan Allah

Pertama-tama, kita harus meluruskan cara pandang kita terhadap haid. Haid bukanlah sebuah aib. Namun, ia juga sama sekali bukan bentuk dosa atau hukuman. Justru, haid adalah bagian dari ketetapan (qadar) Allah SWT. Ia merupakan fitrah yang Allah berikan kepada setiap wanita. Ketaatan seorang wanita haid adalah dengan mematuhi larangan Allah. Yaitu, dengan tidak sholat dan tidak berpuasa. Ketaatan ini sendiri sudah bernilai pahala.

Justru dalam kondisi haid, Allah SWT tetap membuka banyak sekali pintu ibadah. Pintu-pintu ini memastikan agar setiap muslimah tetap bisa terhubung dengan-Nya. Dengan demikian, semangat spiritual Ramadhan tidak akan pernah padam. Ia tetap menyala terang di dalam hati, apa pun kondisinya.

Amalan Apa Saja yang Bisa Wanita Haid Lakukan?

Lalu, apa saja amalan wanita haid saat bulan Ramadhan yang bisa dilakukan? Berikut ini adalah beberapa amalan mulia yang dapat menjadi fokus utama.

Kitab Qomi’ut Tughyan: Panduan Mengetahui 77 Cabang Iman

1. Memperbanyak Dzikir: Menjaga Lisan dan Hati Tetap Basah

Dzikir adalah ibadah yang sangat ringan namun berpahala besar. Ia tidak memiliki batasan waktu, tempat, ataupun kondisi. Wanita yang sedang haid sangat dianjurkan untuk memperbanyak dzikir. Ini adalah cara terbaik untuk menjaga hati agar selalu terhubung dengan Allah. Beberapa bentuk dzikir yang bisa dilantunkan antara lain:

  • Tasbih (Subhanallah): Mensucikan Allah dari segala kekurangan.

  • Tahmid (Alhamdulillah): Memuji Allah atas segala nikmat-Nya.

  • Takbir (Allahu Akbar): Mengagungkan kebesaran Allah.

  • Tahlil (Laa ilaaha illallah): Kalimat tauhid yang paling utama.

    Menyelami Kitab Riyadhul Badi’ah: Gerbang Awal Ilmu Akidah dan Fikih

  • Istighfar (Astaghfirullah): Memohon ampunan atas segala dosa.

Dzikir adalah ibadah hati dan lisan yang sangat agung. Apalagi jika dilakukan di bulan yang penuh berkah seperti Ramadhan.

2. Memanjatkan Doa: Senjata Paling Ampuh Seorang Mukmin

Doa adalah inti dari ibadah. Ia adalah bentuk kepasrahan dan pengakuan kita sebagai hamba yang lemah. Wanita haid tetap bisa, bahkan sangat dianjurkan, untuk memperbanyak doa. Terlebih lagi, manfaatkanlah waktu-waktu mustajab yang ada di bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Menjelang waktu berbuka puasa: Saat jutaan orang berdoa dengan khusyuk.

  • Di sepertiga malam terakhir: Waktu yang paling hening dan dekat dengan Allah.

    Paradoks Waktu: Mengapa Umur Pendek Bisa Berkah?

  • Saat malam Lailatul Qadar: Malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Gunakan momen-momen ini untuk memohon segala kebaikan dunia dan akhirat. Jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah doa yang tulus.

3. Berinteraksi dengan Al-Qur’an (Tanpa Menyentuh Mushaf)

Meskipun tidak boleh menyentuh mushaf secara langsung, pintu interaksi dengan Al-Qur’an tidak tertutup. Mayoritas ulama membolehkan wanita haid untuk membaca Al-Qur’an. Caranya adalah melalui hafalan. Selain itu, bisa juga melalui aplikasi di gawai atau gadget. Yang terpenting, tidak ada sentuhan langsung dengan mushaf fisik.

Lebih dari itu, mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an (murottal) juga termasuk ibadah. Menghayati setiap ayat yang didengar dapat menenangkan jiwa. Bahkan, mempelajari terjemahan dan tafsirnya adalah cara lain untuk tetap dekat dengan Al-Qur’an.

4. Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa: Pahala Puasa Tanpa Berpuasa

Ini adalah salah satu amalan yang paling luar biasa. Wanita haid yang tidak bisa berpuasa tetap bisa mendapatkan pahala puasa. Caranya adalah dengan memberi makan orang lain yang berpuasa. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa memberi makanan kepada orang yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang tersebut.”
(HR. Tirmidzi)

Hadis ini adalah sebuah kabar gembira. Ia membuka peluang pahala yang sangat besar. Amalan ini bisa dilakukan dengan memasak untuk keluarga. Bisa juga dengan mengirim makanan ke masjid atau panti asuhan.

5. Memperbanyak Sedekah: Melipatgandakan Harta di Jalan Allah

Ramadhan adalah bulan kedermawanan. Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Wanita haid bisa meneladani sifat ini dengan memperbanyak sedekah. Sedekah tidak hanya berupa uang. Ia bisa berupa makanan, pakaian, atau bahkan tenaga untuk membantu sesama. Setiap kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya di bulan suci ini.

6. Menuntut Ilmu Agama: Investasi Terbaik untuk Akhirat

Menggunakan waktu luang saat haid untuk menuntut ilmu adalah pilihan yang sangat cerdas. Ini adalah amalan yang pahalanya akan terus mengalir. Anda bisa mengikuti kajian-kajian online. Anda juga bisa membaca buku-buku keislaman yang bermanfaat. Atau, sekadar mendengarkan ceramah agama melalui berbagai platform digital. Menambah ilmu akan meningkatkan kualitas iman dan ibadah kita di masa depan.

7. Berbuat Baik kepada Orang Tua dan Sesama (Ihsan)

Ibadah tidak hanya bersifat vertikal (kepada Allah). Ia juga bersifat horizontal (kepada sesama makhluk). Membantu orang tua adalah pintu surga yang paling utama. Mengurus keluarga dengan sabar dan ikhlas juga bernilai ibadah. Menolong tetangga yang membutuhkan, atau bahkan sekadar tersenyum, adalah bentuk kebaikan yang tertulis sebagai pahala.

Jangan Pernah Merasa Berkecil Hati

Pada akhirnya, haid bukanlah alasan untuk menjauh dari Allah SWT. Ia juga bukan alasan untuk merasa tidak berguna di bulan Ramadhan. Justru, dengan memahami berbagai alternatif amalan yang ada, seorang wanita bisa tetap produktif. Ia dapat terus mengisi hari-harinya dengan ibadah dan kebaikan. Dengan demikian, ia tetap bisa meraih pahala yang melimpah dari sisi-Nya.

Ingatlah selalu bahwa Allah menilai ketulusan hati kita. Dia tidak hanya melihat ibadah ritual yang tampak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuhmu dan tidak pula kepada wajahmu, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal perbuatanmu.”
(HR. Muslim)

Oleh karena itu, mari kita jadikan setiap momen di bulan Ramadhan sebagai peluang emas. Peluang untuk terus terhubung dengan Allah SWT, apa pun kondisi yang sedang kita alami.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.