Sosok
Beranda » Berita » Zohran Mamdani, Muslim Pertama yang Berpeluang Pimpin New York

Zohran Mamdani, Muslim Pertama yang Berpeluang Pimpin New York

Kandidat Walikota New York Zohran Mamdani foto reuters
Kandidat Walikota New York Zohran Mamdani foto reuters

 

Surau.co – Zohran Mamdani kini menjadi sosok yang tengah naik daun. Bagaimana tidak, ia berpeluang mencetak sejarah sebagai muslim pertama yang memimpin New York, salah satu kota besar. Bukan hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di dunia.

Meski belum resmi terpilih, kemenangan Zohran dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat telah membuka harapan besar. Sebab, Partai Demokrat memiliki basis kuat di New York. Para analis pun menilai, peluangnya untuk menang dalam pemilu November 2025 sangat besar.

Dalam pemilihan pendahuluan itu, Zohran meraih 43,5 persen suara dari 91 persen suara yang sudah dihitung. Ia bahkan berhasil mengungguli pesaing utamanya, Andrew Cuomo. Mantan Gubernur New York itu, yang sebelumnya menjadi kandidat kuat, justru kalah telak dengan hanya memperoleh 36,4 persen. Sementara kandidat lainnya, Brad Lander, berada di posisi ketiga dengan 11,4 persen.

Zohran yang berusia 33 tahun merupakan politisi dari Partai Demokrat dengan karier yang meroket. Ia bukan warga asli Amerika Serikat. Zohran, yang memiliki darah India, lahir di Kampala, Uganda. Ia pindah ke Amerika Serikat saat usianya baru 7 tahun, mengikuti keluarganya yang hijrah ke Negeri Paman Sam.

KH. Abdullah Umar Al-Hafidz: Sosok Ulama Penjaga Al-Qur’an dari Semarang

Pada 2018, pemerintah AS memberikan kewarganegaraan kepadanya. Hanya dua tahun berselang, ia sukses memenangkan pemilihan anggota parlemen negara bagian New York pada 2020. Ia pun membangun citra sebagai tokoh berhaluan sosialis.

Zohran Mamdani Kalahkan Calon Pro-Zionis

Perjalanan Zohran memenangkan pemilu pendahuluan tidaklah mudah. Ia harus berhadapan dengan Cuomo yang memperoleh dukungan dari para donatur kaya, termasuk tokoh-tokoh pro-Zionis dan sejumlah tokoh moderat, seperti Bill Clinton.

Cuomo dikenal sebagai tokoh moderat dan sempat memiliki popularitas tinggi saat menjabat gubernur selama pandemi Covid-19. Sementara Brad Lander merupakan pengawas keuangan progresif New York.

Namun, Zohran yang mengusung ideologi sosialis justru berhasil merebut hati masyarakat akar rumput. Terutama generasi muda yang menilai program-programnya menjanjikan masa depan cerah bagi New York. Beberapa di antaranya mencakup pembekuan sewa, layanan bus gratis, perawatan anak universal, dan toko kelontong yang dikelola pemerintah kota.

Selain itu, ia juga berhasil membangun koalisi pemilih yang sangat beragam—mulai dari anak muda, warga kulit berwarna, hingga pemilih pemula maupun pemilih berpengalaman.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Kenalkan Identitas Islam Sejak Kampanye

Zohran secara konsisten memperkenalkan identitas Islamnya sejak awal kampanye. Misalnya, saat bulan Ramadan, ia menyampaikan pesan tentang keterjangkauan dan layanan kepada umat di berbagai masjid serta pusat komunitas Muslim di seluruh kota.

Ketika konflik Gaza mencuat dan menjadi isu panas di Amerika, Zohran secara terbuka menyuarakan dukungan untuk Palestina. Ia menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan bahkan berjanji akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika datang ke New York.

“Sebagai wali kota, saya akan menangkap Netanyahu jika ia datang ke New York. Kota ini menjunjung nilai-nilai yang sejalan dengan hukum internasional,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.

Kemenangan Zohran membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump naik pitam. Melalui media sosialnya, Trump menyebut Zohran sebagai “komunis gila 100 persen”.

“Partai Demokrat telah melampaui batas. Zohran Mamdani adalah seorang komunis gila 100%,” tulis Trump di akun Truth Social.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Tak hanya itu, Trump juga menyerangnya secara pribadi. Ia menyebut penampilan Zohran buruk dan mempertanyakan kecerdasannya.

“Dia terlihat BURUK, suaranya melengking, dan dia tidak terlalu pintar,” lanjutnya.

Jika Zohran berhasil meraih kursi Wali Kota New York, maka ia akan menambah deretan politisi muslim sukses di kota-kota besar dunia. Sebelumnya, Sadiq Khan berhasil memenangkan pemilihan Wali Kota London, Inggris.

Dalam level yang lebih tinggi, Halimah Yacob pun mencatat sejarah sebagai muslimah pertama yang terpilih menjadi Presiden Singapura—negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim.

Dikutip dari berbagai sumber : Al Jazeera, The New York Times

 

Merenungi Bencana sebagai “Takdir” dalam Pandangan Islam

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement