Politik
Beranda » Berita » Mahfud MD Dikaitkan Kembali Calon Ketum PPP: Sejarah Lama dan Babak Baru Politik

Mahfud MD Dikaitkan Kembali Calon Ketum PPP: Sejarah Lama dan Babak Baru Politik

Poto external

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghadapi masa kritis. Hasil Pemilu 2024 yang tidak memuaskan membuat partai berlambang Ka’bah ini goyah. Kini, PPP membutuhkan sosok pemimpin baru yang kuat untuk menatap masa depan. Di tengah situasi ini, satu nama besar muncul ke permukaan. Nama itu adalah Mahfud MD. Wacana Mahfud MD Calon Ketum PPP pun bergulir kembali dengan cepat di kalangan elite dan pengamat seperti halnya pada tahun 2013.

Namun, benarkah spekulasi ini? Mahfud dikenal sebagai tokoh non-partisan selama bertahun-tahun. Maukah ia kembali terjun ke politik praktis untuk memimpin sebuah partai? Untuk menjawabnya, kita perlu menelusuri kembali jejak sejarah Mahfud dengan politik Islam. Kita juga perlu menganalisis peluang dan tantangan yang ada di depan mata.

Jejak Sejarah: Ikatan Mahfud MD dengan Politik Islam

Hubungan Mahfud MD dengan politik Islam, khususnya PPP, punya akar yang dalam. Mahfud adalah seorang intelektual yang lahir dari rahim organisasi Islam. Ia merupakan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Organisasi ini secara historis memiliki kedekatan ideologis dengan partai-partai Islam, termasuk PPP. Banyak alumni HMI yang melanjutkan karier politiknya di partai ini.

Meski karier parlementernya dimulai bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mahfud tidak bisa dilepaskan dari kultur politik Nahdlatul Ulama (NU). Basis massa NU juga menjadi salah satu kantong suara utama bagi PPP. Pengalamannya sebagai menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semakin mengukuhkan posisinya. Ia adalah figur yang diterima luas di kalangan nahdliyin. Ikatan historis dan ideologis inilah yang membuat namanya relevan untuk PPP.

Mengapa Nama Mahfud MD Menguat?

Nama Mahfud muncul bukan tanpa alasan; ia memiliki tiga hal vital yang PPP butuhkan. Pertama, integritas. Ia telah membuktikan citranya sebagai negarawan yang bersih dan tegas dengan secara vokal menyuarakan isu hukum serta antikorupsi. Figur seperti ini dapat memulihkan citra dan kepercayaan publik terhadap PPP.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Kedua, figur pemersatu. PPP secara historis sering dilanda konflik internal. Mahfud, yang lama berada di luar struktur partai, dipandang sebagai sosok netral. Ia berpotensi mampu merangkul semua faksi yang bertikai di dalam tubuh partai. Ia bisa menjadi jembatan yang menyatukan kembali kekuatan PPP.

Ketiga, daya tarik elektoral. Sebagai mantan calon wakil presiden, Mahfud memiliki popularitas nasional yang tinggi. Kehadirannya bisa menjadi magnet elektoral yang kuat untuk menarik kembali pemilih pada Pemilu 2029. PPP sangat membutuhkan figur dengan daya gedor sekuat ini.

Tantangan dan Realitas Politik Internal

Meski di atas kertas terlihat ideal, jalan Mahfud menuju kursi ketua umum tidaklah mudah. Tantangan terbesar datang dari internal partai itu sendiri. PPP memiliki elite dan faksi-faksi yang sudah lama bercokol. Mereka tentu tidak akan dengan mudah memberikan jalan bagi figur eksternal.

Nama Sandiaga Uno, misalnya, menjadi salah satu pesaing kuat. Sandiaga telah berinvestasi besar di PPP, baik secara politik maupun sumber daya. Ia menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dan tentu punya ambisi untuk memimpin. Pertarungan pengaruh antara pendukung figur internal dan eksternal akan menjadi dinamika utama dalam muktamar PPP mendatang.

Selain itu, pertanyaan mendasar lainnya adalah kesediaan Mahfud sendiri. Setelah menjabat di posisi-posisi kenegaraan yang tinggi, apakah ia masih tertarik pada politik praktis yang penuh intrik? Hanya Mahfud yang bisa menjawab pertanyaan ini.

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

Wacana Mahfud MD Calon Ketum PPP menunjukkan sebuah kerinduan. Kader dan simpatisan PPP merindukan sosok pemimpin yang kuat, bersih, dan pemersatu. Apakah partai akan mengambil langkah berani dengan memilih Mahfud, atau kembali pada pilihan aman dari internal? Muktamar PPP akan menjadi ajang pertaruhan masa depan partai itu sendiri.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement