Politik
Beranda » Berita » Jokowi Tolak PPP, Pilih PSI: Analisis di Balik Pergeseran Peta Politik

Jokowi Tolak PPP, Pilih PSI: Analisis di Balik Pergeseran Peta Politik

Sumber Poto Media external

Peta politik Indonesia pasca-Pilpres 2024 terus bergerak dinamis. Salah satu manuver yang paling menyita perhatian adalah sikap Presiden Joko Widodo. Jokowi terlihat menjaga jarak dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di sisi lain, ia justru semakin merapatkan barisan dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keputusan ini memunculkan pertanyaan besar. Mengapa Jokowi tolak PPP, partai yang telah mendukungnya selama dua periode? Dan mengapa PSI yang dipilih sebagai sekutu baru?
Jawabannya terletak pada kalkulasi strategis yang mendalam. Ini bukan sekadar keputusan emosional. Ini adalah langkah politik yang penuh pertimbangan. Keputusan ini menyangkut loyalitas, masa depan pengaruh politik, dan pembentukan koalisi pemerintahan baru yang solid di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Analisis ini akan mengupas pertimbangan di balik pergeseran tersebut.

Retaknya Hubungan: Dosa Politik PPP di Mata Jokowi

Hubungan Jokowi dan PPP sebenarnya memiliki sejarah panjang. PPP menjadi bagian dari koalisi pendukung pemerintah selama sepuluh tahun. Namun, ikatan ini retak pada momen krusial Pilpres 2024. PPP memilih jalan yang berbeda. Mereka tidak mendukung pasangan Prabowo-Gibran yang Jokowi restui. Sebaliknya, PPP mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Oleh karena itu, Jokowi menganggap langkah ini sebagai sebuah pembangkangan. Dalam politik kekuasaan, loyalitas adalah mata uang tertinggi. Keputusan PPP dinilai tidak sejalan dengan arah politik Istana. Sikap sejumlah elite PPP, termasuk Sandiaga Uno, yang terlihat tidak total mendukung, semakin memperburuk keadaan. Seorang pengamat politik menyatakan, “Dalam politik Jokowi, Anda berada di pihaknya atau tidak sama sekali. Tidak ada area abu-abu.” Oleh karena itu, penolakan Jokowi terhadap PPP adalah sinyal jelas. Ini adalah bentuk “hukuman” politik atas pilihan yang dianggap tidak loyal.

PSI: Kendaraan Politik Baru yang Lebih Loyal dan Terkendali

Saat pintu untuk PPP tertutup, pintu lain terbuka lebar untuk PSI. Partai ini secara cerdas mentransformasi dirinya. Dari partai anak muda yang kritis, PSI kini menjadi garda terdepan pendukung Jokowi. Slogan “tegak lurus bersama Jokowi” bukan lagi sekadar jargon. Hal itu menjadi DNA baru partai. Puncaknya adalah penunjukan Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, sebagai Ketua Umum PSI.
Langkah ini menjadikan PSI sebagai “kendaraan” politik yang ideal bagi keluarga Jokowi. Berbeda dengan PPP yang memiliki faksi internal dan sejarah panjang, PSI jauh lebih fleksibel. PSI menawarkan loyalitas tanpa syarat. Jokowi bisa lebih mudah mengarahkan gerak politik PSI. Dengan demikian, PSI menjadi aset strategis untuk menjaga pengaruh politik Jokowi bahkan setelah ia tidak lagi menjabat sebagai presiden. Kedekatan ini adalah investasi politik jangka panjang.

Pertimbangan Strategis: Loyalitas di Atas Sejarah Koalisi

okowi mendasarkan keputusan pragmatisnya untuk menolak PPP dan merangkul PSI pada tiga kalkulasi strategis. Alasan utamanya adalah kebutuhan koalisi yang solid untuk pemerintahan Prabowo-Gibran. Jokowi menganggap PPP, dengan rekam jejak “tidak loyal” di Pilpres 2024, berisiko menciptakan dinamika yang tidak perlu di kabinet.
Sebaliknya, Jokowi menjadikan PSI di bawah kepemimpinan putranya sebagai kendaraan politik ideal untuk menjaga pengaruh dan warisannya. Partai ini menawarkan loyalitas penuh yang lebih berharga daripada sejarah koalisi. PSI juga membawa citra modern bagi pemerintahan dengan gaya dan model gaya baru berpartai. Pilihan ini menunjukkan pergeseran secara fundamental: Jokowi lebih memprioritaskan mitra baru yang setia, membuktikan bahwa loyalitas menjadi mata uang utama dalam politik kekuasaan.  Itulah mengapa Jokowi lebih cocok dan dekat dengan PSI.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement