Opinion
Beranda » Berita » Ciri-Ciri Ahlul Bid’ah: Waspadai Penyimpangan dalam Agama

Ciri-Ciri Ahlul Bid’ah: Waspadai Penyimpangan dalam Agama

Ciri-Ciri Ahlul Bid’ah: Waspadai Penyimpangan dalam Agama

 

Dalam Islam, menjaga kemurnian aqidah dan ibadah adalah suatu kewajiban. Salah satu bentuk penyimpangan yang paling berbahaya dalam agama adalah bid’ah. Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Hati-hatilah kalian terhadap perkara-perkara baru (dalam agama), karena setiap perkara baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, shahih)

Ahlul Bid’ah adalah istilah untuk menyebut orang-orang yang mengada-adakan perkara baru dalam agama tanpa dasar dari Al-Qur’an dan sunnah yang shahih. Mereka menambahkan, mengurangi, atau menyimpangkan ajaran agama sesuai hawa nafsu atau logika semata, tanpa landasan dari Rasulullah ﷺ dan para sahabat.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Ahlul Bid’ah yang perlu kita ketahui agar kita dapat menjauhinya dan menjaga kemurnian manhaj Islam.

1. Mendahulukan Akal dan Hawa Nafsu daripada Wahyu

Ahlul bid’ah sering menjadikan akal sebagai tolok ukur utama kebenaran, bahkan dalam perkara-perkara yang sudah jelas nas-nya. Ketika dalil tidak sesuai dengan logika mereka, maka mereka menolaknya atau menafsirkannya secara menyimpang.

> “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.”
(QS. Al-An’am: 116)

2. Membenci atau Menyelisihi Sunnah Rasulullah ﷺ dan Salafush Shalih

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Ciri lain yang sangat jelas adalah sikap mereka yang meremehkan atau bahkan membenci sunnah Nabi. Mereka tidak nyaman dengan ajaran yang murni karena dianggap ‘kuno’, ‘keras’, atau tidak relevan. Padahal, keselamatan terletak pada mengikuti jalan para salaf (generasi awal Islam).

> “Umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya di neraka kecuali satu.”
Para sahabat bertanya, “Siapa mereka wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “(Yaitu) yang berada di atas apa yang aku dan para sahabatku berada di atasnya.”
(HR. At-Tirmidzi, hasan)

3. Gemar Membuat Ibadah-Ibadah Baru Tanpa Tuntunan

Ahlul bid’ah suka membuat ritual ibadah yang tidak pernah dilakukan Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Misalnya, memperingati maulid Nabi dengan cara yang tidak syar’i, dzikir berjamaah dengan format khusus, atau shalat dengan bacaan dan gerakan yang tidak ada tuntunannya.

Imam Malik rahimahullah berkata:

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

> “Barangsiapa mengada-adakan dalam Islam suatu bid’ah yang ia anggap baik, maka sungguh ia telah menuduh bahwa Muhammad telah mengkhianati risalah.”
(Al-I’tisham, Imam Asy-Syathibi)

4. Mengutamakan Jamaah Mereka dan Membenci Ahli Sunnah

Ciri Ahlul Bid’ah yang lain adalah fanatik terhadap kelompok atau tokoh tertentu dan membenci para ulama sunnah. Mereka sering memecah belah umat dengan menciptakan kelompok eksklusif yang menyimpang dari pemahaman Islam yang benar.

Mereka menyebut kaum salafiyin atau ahli sunnah dengan sebutan buruk seperti “wahabi” atau “keras”, padahal mereka sendiri yang menyimpang dari jalan lurus.

5. Tidak Mau Dinasihati dan Enggan Merujuk kepada Ulama Sunnah

Ahlul bid’ah memiliki sifat sombong dalam ilmu. Mereka tidak suka dinasihati, dan bila disampaikan hujjah dari Al-Qur’an dan Sunnah, mereka menolaknya dengan berbagai alasan. Mereka juga enggan merujuk pada ulama-ulama yang dikenal lurus manhaj-nya.

6. Memperindah Penampilan Tapi Rusak Akidahnya

Banyak Ahlul Bid’ah tampil dengan tutur kata yang lembut, berpakaian seperti orang shalih, namun di balik itu mereka menyusupkan ajaran-ajaran yang batil. Mereka menyusupi majelis dengan pemikiran filsafat, tasawuf ekstrim, atau ajaran-ajaran syubhat yang menyesatkan umat.

Ibnu Sirin berkata:

> “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka perhatikan dari siapa kalian mengambil agama kalian.”
(Muqaddimah Shahih Muslim)

7. Menyerang Ulama Ahli Sunnah dan Menebar Syubhat

Ciri khas lainnya adalah kecenderungan mereka untuk mencela, meremehkan, bahkan menyesatkan ulama-ulama Ahlus Sunnah. Mereka sering menyebarkan syubhat (kerancuan pemikiran) dengan tujuan menjauhkan umat dari ulama yang lurus aqidahnya.

Sikap Seorang Muslim terhadap Ahlul Bid’ah

1. Menjauhkan Diri dari Mereka

Jangan mengikuti majelis, pengajian, atau konten digital mereka agar tidak Terpengaruh

2. Mengingkari dan Menyampaikan Kebenaran

Jika mampu, luluskan pemahaman mereka dengan hikmah dan ilmu.
3. Mendoakan Hidayah untuk Mereka

Tidak semua Ahlul Bid’ah sengaja menyimpang, banyak yang awam. Maka doakan dan bimbing dengan kasih sayang.

(Baca juga: https://www.surau.co/2025/06/16096/taat-pada-suami-kewajiban-mulai-seorang-istri-dalam-islam/)

4. Tetap Berpegang Teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah

Jangan tergoda oleh tren, popularitas tokoh, atau pendekatan emosional yang jauh dari dalil.

Penutup

Bid’ah bukan hanya sekadar kesalahan teknis dalam ibadah, tapi merupakan penyimpangan yang bisa merusak agama dan menyeret seseorang pada kesesatan. Maka sangat penting bagi kita untuk mengenal ciri-ciri Ahlul Bid’ah, agar bisa menjaga diri, keluarga, dan masyarakat dari penyimpangan ini.

Selalu pastikan apa yang kita pelajari dan amalkan dalam agama memiliki dasar dari Al-Qur’an dan sunnah yang shahih menurut pemahaman para sahabat. Jangan mudah terpengaruh dengan ajaran baru, tren ibadah kekinian, atau kata-kata indah yang tidak berdasar.

> “Berpegang teguhlah kalian dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah perkara-perkara yang diada-adakan (dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, shahih)

Semoga Allah menjaga kita dari bid’ah dan menetapkan kita di atas sunnah hingga akhir hayat. (Tengku I.)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement