Internasional
Beranda » Berita » Dunia Kutuk Aksi Israel dan Krisis Gaza yang Memburuk

Dunia Kutuk Aksi Israel dan Krisis Gaza yang Memburuk

Desakan Internasional Meningkat Dunia Kutuk Aksi Israel dan Krisis Gaza yang Memburuk
Desakan Internasional Meningkat Dunia Kutuk Aksi Israel dan Krisis Gaza yang Memburuk

Desakan Internasional Meningkat

Surau.coKetegangan di Jalur Gaza kembali memicu reaksi keras dari dunia internasional. Negara-negara Eropa semakin gencar menyerukan penghentian serangan brutal Israel dan membuka akses penuh bagi bantuan kemanusiaan.

Serangan udara yang terjadi baru-baru ini dilaporkan menewaskan puluhan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Meski Israel mengklaim telah mengizinkan masuknya bantuan terbatas, kenyataan di lapangan berkata lain: distribusi tetap tersendat dan penderitaan rakyat Gaza makin parah.

Eropa Bersatu: Dorongan Kuat untuk Penghentian Kekerasan

Eropa tak tinggal diam melihat krisis kemanusiaan yang berlangsung di Gaza. Uni Eropa secara kolektif mempertimbangkan peninjauan ulang hubungan perdagangan dengan Israel sebagai bentuk tekanan. Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan bahwa mayoritas negara anggota mendukung langkah tersebut.

Inggris, Swedia, dan beberapa negara lainnya bahkan mulai menjatuhkan sanksi kepada individu dan pemukim Israel. Inggris juga menangguhkan negosiasi perdagangan dan memanggil duta besar Israel sebagai bentuk protes keras atas pembatasan bantuan.

Analisis Dukungan Indonesia Terhadap Palestina

Blokade Total Picu Krisis Kemanusiaan yang Parah

Sejak diberlakukannya blokade total oleh Israel pada awal Maret, wilayah Gaza mengalami kelumpuhan total dalam suplai pangan dan obat-obatan. PBB menyebutkan baru bisa kembali menyalurkan bantuan pada 19 Mei, setelah lebih dari dua bulan tanpa distribusi sama sekali.

Namun, akses tersebut masih sangat terbatas dan tidak sebanding dengan kebutuhan nyata di lapangan. Anak-anak dan bayi menjadi korban paling rentan dalam situasi darurat ini, dengan risiko kematian massal yang mengintai.

Kendala Distribusi Bantuan: Di Lapangan Tak Semudah di Atas Kertas

Meski militer Israel (COGAT) mengklaim telah memfasilitasi masuknya puluhan truk bantuan, kenyataan berkata lain. PBB melaporkan tim mereka kerap tertahan berjam-jam untuk izin distribusi dan tidak selalu berhasil membawa suplai ke gudang mereka.

Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB, menyebutkan bahwa hambatan administratif menjadi tantangan utama. Kepala Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menyatakan bahwa bantuan yang masuk bagaikan setetes air di padang pasir. Ia bahkan memperingatkan bahwa ribuan bayi bisa meninggal dalam waktu 48 jam jika situasi tidak membaik.

Respons Global: Kecaman dan Kekhawatiran dari AS hingga PBB

Amerika Serikat juga menyuarakan kekhawatiran. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut pasokan bantuan masih jauh dari cukup. Dalam rapat di Senat, ia mendorong peningkatan distribusi dalam waktu dekat. Di sisi lain, PBB menyoroti tingginya jumlah korban sipil akibat serangan udara Israel yang menyasar area padat penduduk.

Perjuangan Palestina Hingga Kemenangan Umat Islam

Serangan di Nuseirat dan sebuah sekolah di Kota Gaza dilaporkan menewaskan puluhan orang. Meski Israel mengklaim menargetkan pusat komando Hamas, banyak korban sipil jatuh tanpa kejelasan tanggung jawab.

Israel Menolak Tuduhan, Dunia Semakin Tak Sabar

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel menepis kritik internasional, menyebut bahwa tekanan dari luar menunjukkan ketidaktahuan terhadap kompleksitas konflik yang dihadapi Israel. Namun, dunia tampaknya semakin kehilangan kesabaran.

Aksi pemblokiran bantuan kemanusiaan dinilai tak lagi dapat dibenarkan, terutama ketika nyawa anak-anak dipertaruhkan. Tekanan global diperkirakan akan terus meningkat dalam waktu dekat jika Israel tak segera mengubah kebijakannya.

Gaza Tak Bisa Menunggu Lagi

Kondisi di Gaza saat ini bukan hanya krisis regional, melainkan tragedi kemanusiaan berskala global. Seruan dari berbagai penjuru dunia, khususnya negara-negara Eropa, menjadi sinyal tegas bahwa kekerasan dan pemblokiran bantuan harus dihentikan.

Jika tidak, bukan hanya kredibilitas Israel yang dipertaruhkan, tapi juga nurani dunia. Saatnya dunia bertindak lebih dari sekadar mengecam karena Gaza tidak bisa menunggu lagi.

Festival Budaya Islam-Melayu, Perkuat Identitas dan Promosikan Keragaman


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement