Kisah Sejarah
Beranda » Berita » Pidato Pertama dalam Islam

Pidato Pertama dalam Islam

SURAU.CO – Pada masa awal penyebaran Islam, suasana di Mekah sangat mencekam. Umat Islam menjalankan keyakinan mereka secara rahasia. Mereka berkumpul dan beribadah secara sembunyi-sembunyi. Hal ini untuk menghindari siksaan kejam dari kaum kafir Quraisy. Setiap hari adalah ujian iman dan kesabaran bagi komunitas kecil ini. Dakwah hanya beredar dari mulut ke mulut di antara orang-orang terpercaya. Mereka sangat mendambakan kebebasan dalam beriman. Namun, risiko penganiayaan selalu membayangi setiap langkah mereka. Situasi ini menuntut kehati-hatian yang luar biasa. Setiap penganut baru adalah secercah harapan. Mereka terus bertambah meski dalam tekanan berat. Kekuatan komunitas ini tidak terletak pada jumlah. Melainkan, pada kedalaman iman dan ikatan persaudaraan mereka.

Titik Balik Dakwah: Dorongan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Sebuah perubahan besar mulai terasa saat jumlah umat Islam mencapai tiga puluh sembilan orang. Pada momen penting ini, Abu Bakar Ash-Shiddiq merasa sudah tiba waktunya untuk perubahan strategi. Beliau terkenal memiliki semangat yang menyala-nyala. Imannya kepada Allah dan Rasul-Nya begitu kokoh. Oleh karena itu, beliau menghadap Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar meminta izin untuk memulai dakwah secara terbuka. Beliau yakin inilah saatnya mengenalkan Islam secara terang-terangan kepada publik Mekah. Awalnya, Nabi Muhammad SAW merasa ragu. Beliau mempertimbangkan keselamatan para pengikutnya yang masih sedikit. Hal ini akan menghadapi risiko yang  sangat besar. Namun, antusiasme dan keyakinan Abu Bakar begitu kuat. Beliau terus mendesak dengan penuh semangat. Akhirnya, Nabi tidak mampu lagi menolak permintaan tulus sahabat terdekatnya itu. Beliau pun memberikan izin untuk langkah berani tersebut. Peristiwa ini menjadi gerbang menuju fase baru dalam sejarah perjuangan Islam.

Khotbah Bersejarah di Jantung Kota Mekah

Dengan izin Rasulullah, rombongan kecil umat Islam bergerak menuju Ka’bah. Tempat itu adalah pusat kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Arab. Di sana, di hadapan banyak orang, Abu Bakar memulai khotbahnya. Inilah khotbah pertama dalam sejarah Islam yang disampaikan secara terbuka. Dengan suara lantang, ia menyeru manusia untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Momen itu sungguh monumental. Kaum kafir Quraisy yang mendengar seruan itu menjadi sangat murka. Mereka menganggap tindakan ini sebagai penghinaan dan pemberontakan. Tanpa menunggu lama, mereka segera menyerang kaum muslimin. Abu Bakar menjadi target utama kemarahan mereka. Utbah bin Rabi’ah, seorang tokoh Quraisy, mendekat dan memukulinya tanpa ampun.  Seluruh tubuh Abu Bakar berlumuran darah. Ia dipukuli hingga nyaris tidak bisa dikenali lagi dan jatuh tak sadarkan diri. Meskipun memiliki kedudukan tinggi, sukunya yang disegani tidak mampu melindunginya dari amukan massa.

Cahaya di Tengah Ujian Berat

Di tengah situasi kritis itu, orang-orang dari suku Abu Bakar, Bani Tamim, datang menolong. Mereka membawanya pulang dalam kondisi pingsan. Saat siuman di penghujung hari, kalimat pertama yang terucap dari bibirnya bukanlah keluhan. Beliau justru bertanya, “Apa yang terjadi pada Rasulullah?” Kepedulian utamanya tetap pada keselamatan Nabi, bukan penderitaannya sendiri. Peristiwa yang menyakitkan ini ternyata membawa hikmah besar. Pengorbanan Abu Bakar tidak sia-sia. Keberaniannya menginspirasi banyak orang. Beberapa hari setelah khotbah bersejarah itu, terjadi dua peristiwa besar. Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi yang gagah berani, memeluk Islam. Selang tiga hari kemudian, Umar bin Khattab, seorang tokoh Quraisy yang paling ditakuti menyusul masuk Islam.  Masuknya Hamzah dan Umar ke dalam barisan Islam memberikan kekuatan dan perlindungan baru bagi umat Islam. Dakwah Islam kini memiliki pembela yang kuat dan disegani. Era dakwah secara sembunyi-sembunyi telah berakhir, tergantikan oleh perjuangan yang lebih terbuka dan berani.

Kisah Nama Abu Hurairah: Dari Pecinta Kucing Menjadi Penjaga Hadis

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement