Opinion
Beranda » Berita » Takdir dan Ikhtiar

Takdir dan Ikhtiar

Takdir dan Ikhtiar
Takdir dan Ikhtiar

SURAU.CO. Takdir dan ikhtiar adalah dua konsep yang saling berhubungan erat dalam Islam. Takdir adalah ketetapan Allah SWT, sedangkan ikhtiar adalah usaha sungguh-sungguh dari manusia untuk meraih tujuan. Hubungan keduanya mengajarkan bahwa manusia harus berusaha maksimal, berdoa, dan pada akhirnya menyerahkan hasil kepada kehendak Allah.

Tujuan takdir dan ikhtiar adalah untuk mendorong manusia agar senantiasa berusaha, berserah diri, dan meyakini bahwa segala sesuatu berada dalam ketetapan Allah SWT. Takdir adalah ketetapan Allah, sedangkan ikhtiar adalah usaha manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Kombinasi keduanya mengarah pada rasa tenang, bersyukur, tidak malas, dan tidak sombong.

Ikhtiar adalah cara aktif untuk mencapai tujuan hidup, baik di dunia maupun akhirat. Selanjutnya Ikhtiar merupakan langkah untuk mengubah diri menjadi lebih baik, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah keadaan mereka sendiri (QS. Ar-Ra’d: 11). Ikhtiar mendorong sikap optimis, giat, dan menghindari kemalasan. Hasil dari ikhtiar yang maksimal dapat memberikan rasa puas dan mencukupi kebutuhan hidup.

Takdir dan ikhtiar adalah satu kesatuan yang saling melengkapi. Manusia wajib berikhtiar sekuat tenaga, berdoa, dan bertawakal (berserah diri) kepada Allah. Setelah melakukan semua usaha maksimal, kita menyerahkan hasilnya kepada Allah, yang kemudian akan membentuk takdir melalui usaha kita.

Definisi

  • Takdir (Qada dan Qadar): Ketetapan atau ketentuan dari Allah SWT yang telah ditulis di Lauhul Mahfudz sejak sebelum penciptaan. Takdir terbagi menjadi dua jenis:
    • Takdir Mubram: Takdir yang bersifat mutlak dan tidak bisa diubah oleh manusia, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, dan hari kiamat.
    • Takdir Muallaq: Takdir yang ketentuannya masih dapat diubah melalui ikhtiar, doa, dan tawakal manusia, dengan izin Allah SWT.
  • Ikhtiar: Usaha yang dilakukan manusia dengan sungguh-sungguh untuk mencapai keinginan atau tujuan. Ikhtiar juga dapat diartikan sebagai memilih suatu pekerjaan dan melakukannya dengan maksimal.

Hubungan Takdir dan Ikhtiar

Ikhtiar tidak bertentangan dengan takdir, melainkan menjadi bagian dari cara manusia berinteraksi dengan takdir Allah. Manusia wajib berikhtiar karena ikhtiar merupakan bentuk ketaatan kepada Allah.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

  • Pentingnya ikhtiar:
    • Mengubah takdir muallaq: Usaha dan doa yang dilakukan dapat mengubah takdir yang sebelumnya tidak sesuai harapan, menjadi takdir yang lebih baik. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka berusaha mengubahnya sendiri.
    • Menghindari sifat malas: Ikhtiar mencegah manusia dari sikap pasrah tanpa berusaha, yang justru keliru dalam memahami takdir.
    • Menghargai proses: Melalui ikhtiar, manusia menghargai proses untuk mendapatkan hasil, bukan hanya menunggu tanpa berbuat apa-apa.
  • Melengkapi takdir: Setelah berusaha semaksimal mungkin, seorang hamba bertawakal kepada Allah.  Sikap ini akan memperkuat mental dan ketenangan jiwa.

Contoh Takdir dan Ikhtiar dalam Kehidupan

  • Seorang pelajar yang ingin mendapatkan nilai bagus:
    • Ikhtiar: Belajar dengan giat, mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan tugas, dan berdoa.
    • Takdir: Allah menentukan hasil ujian, baik mendapatkan nilai yang diinginkan atau tidak.
    • Hubungannya: Pelajar itu mengusahakan (ikhtiar) agar nilai yang ia peroleh adalah salah satu penentu takdir, walaupun hasil sudah ditentukan Allah.
  • Seorang yang ingin sembuh dari penyakit:
    • Ikhtiar: Berobat ke dokter, minum obat, dan menjaga pola hidup sehat.
    • Takdir: Sembuh atau tidaknya seseorang adalah takdir Allah.
    • Hubungannya: Mengobati diri adalah bentuk ikhtiar. Setelah itu, kita menyerahkan kesembuhan kepada Allah, karena Allah memegang kendali atas segalanya.
  • Pencarian jodoh:
    • Ikhtiar: Seseorang berusaha mencari pasangan hidup melalui berbagai cara yang baik, seperti mencari kenalan, mengikuti taaruf, dan memantaskan diri.
    • Takdir: Dengan siapa seseorang berjodoh adalah takdir dari Allah.
    • Hubungannya: Usaha mencari jodoh adalah ikhtiar. Setelah berusaha, seseorang bertawakal dan bersabar menunggu takdirnya datang.

Hikmah dari Iman kepada Takdir dan Ikhtiar

  • Menghindarkan diri dari sifat sombong dan putus asa: Saat berhasil, manusia tidak akan sombong karena sadar bahwa keberhasilan datang atas kehendak Allah. Sebaliknya, saat gagal, ia tidak akan putus asa karena yakin bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik di balik kegagalan itu.
  • Membangun mental positif: Keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal dapat membangun mental yang kuat dalam menghadapi tantangan.
  • Menumbuhkan rasa syukur: Manusia bersyukur ketika menerima takdir yang baik. Apabila sebaliknya, manusia bersabar dan berserah diri.

Allah menetapkan takdir, sedangkan manusia berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan hidupnya. Keduanya saling terkait; ikhtiar adalah cara manusia aktif menjemput takdir, dengan hasil akhir tetap berada di tangan Allah. Keimanan pada takdir tidak boleh membuat manusia pasif, tetapi justru mendorongnya untuk terus berusaha dan berdoa, serta berserah diri (tawakal) setelahnya. (mengutip dari berbagai sumber)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement