SURAU.CO. Ikhlas dalam ilmu dan amal merupakan prinsip fundamental dalam Islam yang berarti memurnikan niat semata-mata untuk mencari rida Allah SWT. Umat muslim harus menanamkan sikap ikhlas, baik saat memulai, sedang melakukan, maupun setelah menyelesaikan suatu perbuatan.
Ikhlas, yang memurnikan niat hanya untuk Allah SWT semata, adalah syarat utama agar Allah menerima amal ibadah dan kebaikan apa pun dalam kehidupan, baik itu dalam menuntut ilmu, bekerja, maupun bersedekah. Seorang Muslim menjaga hatinya dari pamrih duniawi dan pujian manusia, senantiasa mengingat pengawasan Allah, menyimpan kebaikan, dan tidak lelah berdoa memohon karunia keikhlasan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ikhlaslah dalam menuntut ilmu karena itu adalah ibadah mulia yang akan membawa keberkahan dan manfaat. Kita dapat mewujudkan ikhlas dalam menuntut ilmu dengan meniatkan belajar sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah. Belajar, menghafal, dan mencatat ilmu agama dapat membantu melestarikan aturan-aturan Allah. Niatkan untuk menghilangkan kebodohan dari diri sendiri dan orang lain. Hindari niat untuk mendapat kedudukan, pujian, atau harta benda. Ikhlas akan membuat hati tenang dan fokus pada tujuan utama.
Selanjutnya, Allah menerima amal ibadah jika pelakunya melakukannya dengan ikhlas semata-mata untuk-Nya. Orang yang ikhlas mengerjakan segala sesuatu semata-mata karena Allah, bukan demi pujian atau penghargaan manusia. Fokus pada keridaan Allah daripada keridaan manusia. Orang yang ikhlas tidak akan terpengaruh oleh penilaian orang lain. Orang yang ikhlas tidak ingin orang lain mengetahui amalnya, sebab ia hanya mencari pahala dari Allah. Tetap berbuat baik, baik ada yang melihat atau tidak, karena sadar bahwa Allah Maha Melihat. Setelah beramal, lupakan perbuatan baik tersebut agar tidak menimbulkan rasa ujub atau pamer.
Pentingnya ikhlas dalam ilmu dan amal
Keikhlasan memiliki peran vital dalam setiap aspek kehidupan seorang Muslim:
- Amal diterima Allah: Ikhlas adalah syarat utama diterimanya setiap amal ibadah. Tanpa keikhlasan, amal bisa menjadi sia-sia. Amal sekecil apa pun nilainya akan menjadi besar di sisi Allah jika didasari keikhlasan, dan sebaliknya.
- Diberi pahala besar: Orang yang ikhlas akan mendapat pahala yang besar dan berlipat ganda dari Allah SWT. Ikhlas adalah inti dari setiap ibadah yang dilakukan untuk mengharapkan ridha Allah, sehingga hubungan dengan-Nya menjadi lebih dekat dan bermakna.
- Hidup lebih tenang: Ikhlas dapat membawa ketenangan hati, rasa syukur, dan kebahagiaan sejati. Ikhlas membersihkan niat dari tujuan duniawi seperti pujian, harta, atau pengakuan manusia, menjadikannya murni karena Allah semata.
- Terhindar dari sifat tercela: Ikhlas membantu menjauhkan diri dari riya (pamer), sum’ah (mencari popularitas), dan ujub (membanggakan diri).
Bagaimana Cara Mencapai Ikhlas?
Pada akhirnya, ikhlas adalah kunci menuju kesuksesan hakiki di dunia dan akhirat. Mempraktikkan ikhlas membutuhkan kesadaran dan usaha terus-menerus untuk membersihkan hati dari segala motivasi selain mencari rida Allah.
Menyandarkan Niat Hanya pada Allah: Lakukan segala sesuatu karena Allah, bukan karena manusia atau hal lain.
Merenungi Pengawasan Allah: Sadari bahwa Allah selalu melihat dan mengetahui setiap gerak-gerik kita, sehingga menjadi motivasi untuk berbuat baik.
Menjaga Hati dari Riya: Hindari keinginan untuk pamer, disanjung, atau mendapatkan imbalan dari manusia ketika beramal, karena itu adalah bentuk penyakit hati yang mengurangi nilai ibadah.
Menyimpan Kebaikan: Sebisa mungkin, simpan rapat-rapat kebaikan yang telah Anda lakukan. Tujuannya adalah agar tidak merasa lebih baik dari orang lain dan terus menumbuhkan kerendahan hati.
Berdoa Memohon Keikhlasan: Ucapkan doa, seperti “Allāhumma innī a’ūdzu bika an usyrika bika wa anā a’lam, wa astaghfiruka limā lā a’lam,” atau memohon langsung kepada Allah agar diberikan karunia keikhlasan.
Bersikap Istiqamah: Teruslah berbuat baik secara konsisten, terlepas dari ada atau tidaknya orang lain yang melihat atau memuji, karena patokan utamanya adalah Allah.
Mengingat Bahwa Perjuangan Itu Sendiri Adalah Tanda Keikhlasan: Jangan berputus asa jika belum sepenuhnya ikhlas. Perjuangan dan usaha untuk menjadi ikhlas adalah bukti adanya ikhlas dalam diri Anda. (mengutip dari berbagai sumber).
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
