Opinion
Beranda » Berita » Peringatan Isra’ Mi’raj: Kisah Nyata, Perayaan Palsu

Peringatan Isra’ Mi’raj: Kisah Nyata, Perayaan Palsu

Peringatan Isra’ Mi’raj: Kisah Nyata, Perayaan Palsu
Peringatan Isra’ Mi’raj: Kisah Nyata, Perayaan Palsu

 

SURAU.CO – بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ, Sebagian orang berkata : ‘Itu kan zaman Nabi Muhammad ﷺ’. Padahal Allah ﷻ berfirman : ‘Sungguh, pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagi kalian’ (QS. Al-Ahzab: 21).

Kalau syariat hanya untuk zaman dulu, kenapa Allah ﷻ memerintahkan kita meneladani Rasulullah ﷺ sepanjang masa ?

Setiap tanggal 27 Rajab, masjid-masjid ramai dengan pengajian “Isra’ Mi’raj”, siswa sekolah diwajibkan mengikuti upacara peringatan, bahkan sebagian orang menyalakan lilin atau berdzikir berjamaah malam itu.

Pertanyaannya :

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Benarkah Isra’ Mi’raj terjadi tanggal 27 Rajab ?
Apakah Nabi ﷺ dan para sahabat memperingatinya ?
Adakah dalil shahih yang memerintahkan kita mengkhususkan malam itu ?

Mari kita jawab semua ini dengan ilmu, bukan sekadar kebiasaan turun-temurun.

Apa Itu Isra’ dan Mi’raj ?

Isra’ adalah perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.
Mi’raj adalah kenaikan Nabi ﷺ dari bumi ke langit, hingga ke Sidratul Muntaha, lalu menerima perintah shalat.

Dalilnya :

“Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha…” (QS. Al-Isra’: 1)

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Hadits shahih banyak menyebutkan kisah ini, termasuk tentang Nabi ﷺ bertemu para nabi, melihat surga dan neraka, hingga diwajibkan shalat 5 waktu.

Peristiwa ini benar-benar terjadi, dan menjadi bagian dari aqidah Ahlus Sunnah.

Apakah Terjadi pada 27 Rajab?

Tidak ada satu pun hadits shahih yang menyebut tanggal pasti peristiwa Isra’ Mi’raj.

Para ulama berbeda pendapat:

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Ada yang menyebut bulan Rabi’ul Awwal
Ada yang mengatakan bulan Rajab
Sebagian menyebut bulan lain

Namun tidak ada satupun riwayat shahih yang menetapkan tanggal 27 Rajab.

Imam An-Nawawi رحمه الله: “Tidak ada hadits shahih yang menetapkan waktu (tanggal) Isra’ dan Mi’raj.” (Syarh Shahih Muslim, 2/209)

Apakah Nabi ﷺ Pernah Memperingatinya?

Jawabannya : Tidak pernah.

Tidak ada satu pun hadits shahih yang menunjukkan Nabi ﷺ memperingati malam Isra’ Mi’raj
Tidak pula ada riwayat bahwa para sahabat memperingatinya
Tidak ditemukan pula di masa tabi’in dan tabi’ut tabi’in adanya perayaan malam 27 Rajab

Padahal mereka adalah generasi terbaik umat ini, yang sangat cinta dan setia mengikuti sunnah Nabi ﷺ.

Hukum Mengadakan Peringatan Isra’ Mi’raj

Perayaan Isra’ Mi’raj termasuk bid’ah dalam agama, karena:

Tidak ada contohnya dari Nabi ﷺ
Tidak pernah dilakukan oleh para sahabat
Tidak ada perintah dari Al-Qur’an atau Hadits

Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa mengada-adakan dalam urusan agama ini sesuatu yang tidak darinya, maka itu tertolak.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dan beliau juga bersabda: “Setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.” (HR. An-Nasa’i no. 1578)

Bantahan terhadap Alasan Umum

“Tapi kan niatnya baik, untuk mengenang peristiwa besar ?”

Jawab : Dalam Islam, ibadah tidak boleh dibuat-buat, meskipun niatnya baik. Kalau niat baik cukup, tentu Abu Bakar, Umar, dan Utsman juga akan membuat peringatan ini. Tapi faktanya mereka tidak melakukannya.

“Biar anak-anak tahu sejarah Isra’ Mi’raj”

Jawab : Mengajarkan sejarahnya = boleh

Tapi mengadakan perayaan tahunan dan mengkhususkan malamnya = bid’ah

Solusinya : Ajarilah anak-anak tentang Isra’ Mi’raj sebagai pelajaran tauhid dan kewajiban shalat, bukan lewat acara seremonial rutin yang menyerupai perayaan agama lain.

“Tapi banyak masjid mengadakan acaranya, bahkan oleh ormas Islam besar…”

Jawab: Kebenaran bukan ditentukan oleh jumlah mayoritas, tapi oleh dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah.

“Jika kamu menuruti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al-An’am: 116)

Pelajaran Penting dari Peristiwa Isra’ Mi’raj

Dari pada mengkhususkan malamnya dengan dzikir atau ceramah tahunan, lebih baik kita mengambil pelajaran inti dari peristiwa ini, yaitu:

Kemuliaan shalat lima waktu: hadiah langsung dari Allah ﷻ
Kedudukan Masjidil Aqsha dan pentingnya menjaga Palestina
Kebenaran wahyu dan mukjizat Nabi ﷺ

Penutup : Jangan Gantikan Sunnah dengan Seremonial

Peringatan Isra’ Mi’raj tidak pernah dilakukan oleh Nabi ﷺ
Menjadikannya perayaan tahunan adalah tambahan dalam agama
Lebih baik hidupkan sunnah setiap hari, daripada memperingati sesuatu yang tidak pernah Nabi ajarkan

“Agama ini sudah sempurna. Jika memang baik, tentu Nabi ﷺ akan mencontohkannya.”

Waspadalah terhadap amalan yang terlihat Islami, tapi tidak berasal dari Islam.

Cinta Nabi Muhammad ﷺ yang benar

Kita menunjukkan cinta kita kepada Nabi ﷺ dengan mengikuti Sunnahnya, bukan menciptakan amalan baru.

Allah ﷻ berfirman : ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi), niscaya Allah mencintaimu’ (QS. Ali Imran: 31).

Jadi, mau pilih cinta Nabi ﷺ dengan Sunnahnya, atau cinta diri sendiri dengan tradisinya ? Wallahu A’lam, Ustad Firanda Andirja Hafidzahullah, (Eya Chaca)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement