SURAU.CO. Salah satu sahabat Rasulullah saw. yang terkemukan adalah Abdullah bin Umar. Selain itu, beliau salah satu permata di antara para sahabat Nabi Muhammad SAW. Kesalehannya sangat masyhur dan juga periwayat ribuan hadist. Putra dari khalifah Umar bin Khattab dengan Rasulullah SAW sangatlah istimewa. Bahkan, beliau seringkali mendapat kehormatan untuk menafsirkan mimpi-mimpi baginda Rasulullah.
Ada sebuah Abdullah bin Umar memiliki ikatan yang sangat kuat dengan masjid. Bagi sahabat Abdullah bin Umar masjid bukan hanya tempat ibadah , tetapi juga rumah kedua. Belii sering menghabiskan malamnya dengan tidur di masjid daripada di rumahnya sendiri. Dedikasi ini menunjukkan betapa mendalamnya hubungan spiritual beliau dengan Tuhannya dan tempat suci tersebut. Selain itu kehidupannya di masjid menjadi bukti nyata kesederhanaan dan ketakwaan yang luar biasa.
Dua Malaikat dalam Kobaran Api
Ada kisah unik yang dinukil dari buku “Figur Wanita Sufi: Perjalanan Hidup Rabiah Adawiyah dan Cintanya kepada Allah” karya Abdurahman Mun’im Qandil. Kisah ini bermula pada suatu malam, ketika Abdullah bin Umar memiliki keinginan mendalam untuk mendapatkan sebuah mimpi. Beliau berharap mimpi tersebut dapat menjadi cerita yang berharga untuk disampaikan kepada Rasulullah SAW. Keinginan tulusnya ini kemudian terkabul.
Dalam mimpinya, Abdullah bin Umar kedatangan dua dua malaikat. Namun, kehadiran malaikat-malaikat ini sangatlah mengejutkan. Kedua malaikat berubah bentuk menjadi kobaran api yang sangat besar. Nyala api tersebut bahkan terlihat seperti memiliki tanduk, menciptakan pemandangan yang mencekam dan menakutkan. Melihat hal ini Abdullah bin Umar merasa sangat terkejut luar biasa.
Ketakutannya semakin menjadi-jadi saat ia melihat beberapa orang yang dikenalnya berada di dalam kubangan api yang menyala-nyala itu. Pemandangan menyeramkan ini mendorong Abdullah bin Umar untuk segera berdoa. “Aku memohon perlindungan-Mu dari api ini,” ucapnya dalam doa. Belum sempat mimpi itu berakhir, datanglah malaikat lain. Malaikat ini kemudian mengajak Abdullah bin Umar pergi dari tempat itu. “Jangan takut!” kata malaikat tersebut, memberikan ketenangan di tengah kengerian mimpi itu.
Sholat Malam
Setelah terbangun dari tidurnya, Abdullah bin Umar segera menemui saudarinya, Hafsah RA. Hafsah tidak lain adalah salah satu istri Rasulullah SAW. Dengan cemas, Abdullah menceritakan seluruh mimpinya kepada Hafsah. Hafsah kemudian menyampaikan kisah mimpi saudaranya itu kepada Rasulullah SAW. Mendengar cerita tersebut, Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar, selama ia melaksanakan shalat malam.” Setelah mendengar ucapan Nabi SAW ini, Abdullah bin Umar tidak pernah meninggalkan satu malam pun. Ia senantiasa shalat malam.
Pujian ini adalah sebuah kehormatan besar. Namun, sabda Nabi tersebut tidak membuat Abdullah bin Umar terlena. Justru sebaliknya, pujian itu memotivasinya. Ia meningkatkan ibadahnya di malam hari. Jam tidurnya pun berkurang. Dedikasinya terhadap shalat malam menjadi semakin kuat.
Nama lengkap beliau adalah Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khattab Al-Qurasyi Al-Adawiy. Ayah beliau adalah Umar bin Khattab. Ibunda beliau bernama Zainab binti Madz’un bin Habib. Abdullah bin Umar lahir dua tahun setelah Rasulullah SAW diutus menjadi Nabi. Beliau memeluk Islam bersama ayahnya, Umar bin Khattab. Abdullah bin Umar bahkan turut serta berhijrah ke Madinah sebelum ayahnya. Para Sahabat Nabi lainnya sangat menghormati sosok yang satu ini karena sifat ketakwaannya yang tinggi. Selain itu kesederhanaan dan kemurahan hatinya juga sangat menonjol.
Pujian dan Periwayat Hadis
Saidatina Aisyah RA memuji Abdullah bin Umar. Aisyah berkata, “Tidak ada seorang pun yang mengikuti jejak Rasulullah SAW di tempat-tempat perhentian Baginda seperti yang telah dilakukan Abdullah bin Umar.” Abdullah bin Umar juga seorang pedagang yang sukses. Periwayat hadis ini banyak belajar dari Rasulullah SAW. Ia belajar secara langsung dan tidak langsung selalu memerhatikan dan mempraktikkan semua yang dilihatnya. Jika Rasulullah SAW melaksanakan shalat di tempat tertentu, ia juga akan shalat di sana. Jika Rasulullah SAW berdoa sambil berdiri atau duduk, ia akan melakukan hal yang sama.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma juga banyak meriwayatkan hadis Nabi SAW. Imam Adz-Dzahabi rahimahullahu menyebutkan bahwa beliau meriwayatkan lebih dari 2.600 hadis. Ini menunjukkan kekayaan ilmu dan ketaatannya. Kehidupannya menjadi inspirasi bagi kita semua.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
