Setiap manusia pasti menghadapi ujian dalam hidupnya. Bentuknya beragam sesuai kapasitas masing-masing. Namun, bagi kaum laki-laki, terdapat satu ujian yang secara khusus disebut sebagai yang terberat. Ujian itu adalah fitnah syahwat yang berkaitan dengan wanita. Godaan ini bukanlah hal sepele. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah memperingatkannya secara tegas. Memahami hakikat ujian ini adalah langkah awal untuk bisa melewatinya dengan selamat.
Banyak pria mungkin merasa kuat dalam berbagai aspek. Mereka sanggup bekerja keras. Mereka mampu menahan lapar dan dahaga. Namun, mereka seringkali lemah ketika berhadapan dengan godaan wanita. Inilah mengapa syariat Islam memberikan panduan yang sangat jelas dan ketat mengenai interaksi antara pria dan wanita yang bukan mahram.
Peringatan Keras dari Rasulullah
Jauh sebelum zaman modern, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan peringatan. Peringatan ini menjadi bukti kenabian beliau. Beliau mengetahui apa yang akan menjadi tantangan terbesar bagi umatnya. Dalam sebuah hadis yang sangat terkenal, beliau bersabda.
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku tidaklah meninggalkan suatu fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)
Hadis ini sangat lugas dan jelas. Nabi tidak menyebut harta atau jabatan sebagai fitnah terbesar. Beliau secara spesifik menunjuk wanita sebagai sumber ujian paling berbahaya. Bahaya ini mencakup banyak hal. Mulai dari pandangan mata yang tidak terjaga. Hingga perbuatan yang lebih jauh seperti zina. Sejarah telah membuktikan kebenaran sabda beliau. Banyak pria hebat jatuh karena tidak mampu mengendalikan syahwatnya.
Al-Qur’an Menguatkan Urgensi Ujian Ini
Peringatan mengenai bahaya syahwat ini juga dikuatkan oleh Al-Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan berbagai macam kesenangan duniawi yang sering melalaikan manusia. Menariknya, Allah menempatkan wanita pada urutan pertama dalam daftar tersebut.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14)
Para ulama tafsir memberikan penjelasan mendalam tentang ayat ini. Imam Al-Qurthubi rahimahullah menjelaskan mengapa wanita disebut pertama. Beliau menyatakan bahwa godaan wanita adalah ujian syahwat yang paling kuat bagi laki-laki. Karena itulah, Allah memulai daftar kesenangan dunia dengan mereka. Ini menjadi sinyal bahwa pria harus ekstra waspada terhadap godaan ini.
Kunci Praktis Menaklukkan Ujian Syahwat
Mengetahui beratnya ujian ini tentu bukan untuk membuat kita pesimis. Sebaliknya, Islam memberikan solusi dan benteng pertahanan yang kokoh. Seorang pria dapat melewati ujian syahwat bagi laki-laki ini dengan beberapa langkah praktis yang berlandaskan iman.
1. Menundukkan Pandangan (Ghadul Bashar)
Langkah pertahanan pertama adalah menjaga mata. Pandangan adalah pintu utama masuknya syahwat ke dalam hati. Allah memerintahkan kaum pria untuk menundukkan pandangannya. Ini adalah perintah langsung yang menunjukkan urgensinya. Dengan menjaga mata, seorang pria sedang membangun benteng pertama untuk hatinya.
2. Memperkuat Iman dan Takwa
Akar dari segala solusi adalah iman. Pria yang senantiasa merasa diawasi oleh Allah akan berpikir ribuan kali sebelum melakukan maksiat. Ia sadar bahwa setiap perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Mengisi waktu dengan ibadah, zikir, dan menuntut ilmu agama akan memperkuat benteng takwa ini.
3. Menikah sebagai Jalan Keluar
Islam adalah agama yang realistis. Syahwat adalah fitrah manusia yang tidak bisa dihilangkan. Namun, Islam menyediakan saluran yang halal dan penuh berkah, yaitu pernikahan. Rasulullah menganjurkan para pemuda yang mampu untuk segera menikah. Pernikahan menjadi benteng paling efektif untuk meredam gejolak syahwat.
4. Selalu Berlindung kepada Allah
Manusia adalah makhluk yang lemah. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan diri sendiri. Oleh karena itu, kita harus terus berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah. Mintalah kepada-Nya agar dijauhkan dari segala fitnah. Terutama fitnah syahwat yang bisa merusak agama dan kehidupan.
Ujian syahwat bagi laki-laki adalah sebuah keniscayaan. Ia akan selalu ada di setiap zaman. Namun, Allah tidak membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Dengan bekal iman, ilmu, dan amal saleh, setiap pria memiliki kesempatan untuk menjadi pemenang dalam ujian terberat ini.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
