SURAU.CO. Surau adalah bangunan tempat ibadah yang terutama terdapat di daerah Sumatera dan Semenanjung Melayu, khususnya di Minangkabau. Fungsinya mirip dengan masjid dan mushola, yaitu sebagai tempat shalat, mengaji, dan kegiatan keagamaan lainnya. Selain itu, surau juga berperan sebagai pusat pendidikan Islam tradisional, tempat berkumpul, bermusyawarah, dan belajar berbagai ilmu, termasuk agama, adat, dan seni.
Surau dalam budaya Minangkabau memiliki filosofi mendalam dalam membentuk karakter anak melalui pengajian. Bukan hanya tempat ibadah, tetapi surau juga menjadi pusat pendidikan agama, adat, dan keterampilan hidup. Pengajian di surau mengajarkan nilai-nilai agama, akhlak, serta adat istiadat Minangkabau, membentuk generasi muda yang beriman, berakhlak mulia, dan berbudaya.
Surau di Sumatera Barat memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak melalui pengajian. Selain mengajarkan ilmu agama, surau juga menjadi tempat penanaman nilai-nilai moral dan sosial, serta pelestarian adat dan budaya Minangkabau. Surau juga menjadi tempat berkumpul, belajar agama, adat, dan budaya minangkabau, serta tempat pembentukan karakter generasi muda. Surau berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah, mengaji, dan mendalami ajaran agama Islam.
Selain itu surau juga menjadi tempat pertemuan, musyawarah, dan diskusi berbagai masalah masyarakat. Surau juga berperan dalam mengajarkan nilai-nilai adat, tradisi, dan budaya Minangkabau, seperti silat dan seni tradisional. Dimana surau membentuk karakter generasi muda melalui pendidikan agama, adat, dan nilai-nilai luhur lainnya. Dan surau mempererat hubungan sosial antar anggota masyarakat, menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas.
Filosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”:
“Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” adalah filosofi hidup masyarakat Minangkabau yang menekankan bahwa adat (budaya) harus bersendikan pada syarak (hukum Islam), dan syarak itu sendiri bersendikan pada kitabullah (Al-Quran dan hadits). Ini berarti bahwa seluruh aspek kehidupan masyarakat Minangkabau, baik adat maupun syariat, harus sejalan dengan ajaran Islam. Filosofi ini menggambarkan hubungan erat antara adat dan agama dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, yang tercermin dalam peran surau sebagai pusat keduanya.
Adat istiadat, tradisi, dan norma-norma sosial masyarakat Minangkabau harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Adat tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama. Hukum Islam, yang bersumber dari Al-Quran dan hadits, menjadi dasar atau pedoman dalam menetapkan adat dan tradisi. Segala aturan adat harus merujuk pada ajaran Islam. Filosofi ini bertujuan untuk menciptakan keselarasan antara nilai-nilai budaya lokal dengan ajaran agama, sehingga kehidupan masyarakat Minangkabau dapat berjalan seimbang dan harmonis.
Menjadi pedoman bagi masyarakat Minangkabau dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi sosial, kegiatan adat, maupun dalam pengambilan keputusan. Filosofi ini juga memperkuat identitas budaya Minangkabau sebagai masyarakat yang berpegang teguh pada adat dan agama Islam.
Peran surau dalam membentuk karakter anak melalui pengajian:
1. Pendidikan Agama dan Akhlak:
Surau menjadi tempat utama bagi anak-anak untuk mempelajari agama Islam, termasuk Al-Qur’an, hadis, fiqih, dan akhlak. Pengajian di surau tidak hanya fokus pada aspek ibadah, tetapi juga menekankan pentingnya perilaku baik, hubungan dengan sesama (hablum minannas), dan hubungan dengan Allah (hablum minallah).
- Pembentukan Karakter:
Kehidupan di surau yang melibatkan interaksi sosial, disiplin, dan kegiatan bersama, membentuk karakter anak menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, gotong royong, dan toleran.
- Pelestarian Adat dan Budaya:
Surau juga berperan sebagai pusat pelestarian adat dan budaya Minangkabau. Melalui pengajian dan kegiatan lainnya, nilai-nilai adat dan tradisi Minangkabau tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi muda.
- Tempat Musyawarah dan Diskusi:
Surau juga menjadi tempat berkumpulnya tokoh adat dan masyarakat untuk bermusyawarah, berdiskusi, dan mencari solusi atas berbagai persoalan yang ada di masyarakat.
- Pusat Pengembangan Diri:
Surau memberikan wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan berbagai potensi diri, baik dalam bidang agama, seni, maupun keterampilan lainnya.
Meskipun peran surau mengalami perkembangan dan perubahan seiring waktu, namun nilai-nilai pendidikan karakter yang ditanamkan melalui pengajian di surau tetap relevan dan penting dalam membentuk generasi muda Minangkabau yang berakhlak mulia, berkarakter kuat, dan berbudaya.
Tantangan dan Peran Surau di Era Modern:
Pergeseran Fungsi:
Seiring perkembangan zaman dan modernisasi, peran surau sebagai pusat pendidikan dan kegiatan sosial mengalami pergeseran.
Persaingan dengan Lembaga Pendidikan Formal:
Lembaga pendidikan formal menawarkan fasilitas yang lebih lengkap, sehingga beberapa generasi muda cenderung memilihnya.
Upaya Pelestarian:
Pemerintah dan masyarakat berupaya mengembalikan peran surau sebagai pusat pembinaan karakter dan pendidikan generasi muda.
Pentingnya Pendidikan Surau:
Pendidikan di surau dianggap penting untuk membentuk karakter, mental, dan pengetahuan generasi muda, serta menjaga nilai-nilai budaya Minangkabau. Dengan demikian, surau memiliki filosofi yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, pelestarian budaya, dan pembentukan karakter generasi muda.
(Budi: mengutip dari berbagai sumber)