Tech
Beranda » Berita » Bagaimana Teknologi Mengubah Cara Kita Belanja

Bagaimana Teknologi Mengubah Cara Kita Belanja

SURAU.CO Teknologi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan termasuk cara kita berbelanja. Dulu masyarakat harus pergi ke toko fisik. Kini cukup memegang ponsel siapa pun bisa membeli barang dari rumah. Selain itu kemajuan e-commerce, pembayaran digital, dan analisis data mendorong revolusi besar dalam dunia ritel. Menurut data Statista (2024) transaksi e-commerce global diproyeksikan melampaui USD 6 triliun pada 2025. Angka ini mempertegas pergeseran perilaku konsumen menuju platform digital yang lebih praktis dan efisien.

E-Commerce Menghapus Batas Geografis

E-commerce membuka peluang bagi konsumen untuk membeli produk dari seluruh dunia tanpa terhalang jarak. Bahkan marketplace besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada kini menawarkan jutaan pilihan produk dari berbagai kategori. Konsumen di Papua dapat memesan barang langsung dari produsen di Jakarta atau bahkan dari luar negeri. “Belanja online membuat hidup saya lebih mudah, apalagi untuk barang yang sulit ditemukan di daerah,” kata Rani, warga Sorong. Lebih jauh lagi pengiriman logistik yang semakin cepat membuat jarak bukan lagi hambatan utama.

Pembayaran Digital Mempercepat Transaksi

Selain memudahkan akses barang teknologi juga mengubah cara konsumen membayar. Pembayaran digital seperti e-wallet, QRIS, dan internet banking memungkinkan transaksi selesai dalam hitungan detik. Konsumen tidak lagi perlu membawa uang tunai atau kartu fisik. Bank Indonesia mencatat lonjakan transaksi QRIS hingga 87% pada awal 2025 dibanding tahun sebelumnya. Data tersebut menegaskan bahwa masyarakat semakin nyaman dengan metode pembayaran modern. Lebih penting lagi, keamanan transaksi digital juga terus ditingkatkan.

Artificial Intelligence dan Belanja yang Lebih Personal

Di balik layar artificial intelligence (AI) bekerja tanpa henti. Platform e-commerce memanfaatkan AI untuk memberikan rekomendasi produk yang sesuai kebiasaan belanja pengguna. Teknologi ini menganalisis data pencarian, riwayat pembelian, dan interaksi, lalu menampilkan pilihan relevan. Menurut analisis dari beberapa sumber riset sistem rekomendasi berbasis AI dapat membantu konsumen menemukan produk relevan “bahkan sebelum mereka mencarinya”. Selain itu AI juga membantu penjual memprediksi permintaan pasar secara akurat.

Big Data Mengubah Strategi Penjual

Bagi pelaku usaha big data adalah senjata utama. Teknologi ini membantu memahami tren belanja, perilaku pelanggan, dan kebutuhan pasar. Dengan informasi tersebut penjual dapat menyesuaikan stok, harga, dan promosi secara tepat waktu. Lebih jauh big data memungkinkan prediksi lonjakan permintaan pada momen tertentu. Akibatnya penjual bisa mempersiapkan stok lebih awal, mengurangi risiko kekurangan barang, dan menjaga kepuasan pelanggan.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Tren Belanja Masa Depan

Perubahan belum berhenti. Live shopping di media sosial, belanja melalui realitas virtual (VR), hingga pembayaran lewat wearable devices mulai muncul sebagai tren baru. Teknologi ini membuat proses belanja semakin interaktif. Teknologi AR dan VR memungkinkan konsumen menjelajahi toko virtual dan berinteraksi dengan produk seolah berada di toko fisik meskipun mereka berbelanja dari rumah. Bahkan, beberapa platform telah menguji coba fitur belanja yang memungkinkan pengguna mencoba produk secara virtual sebelum membelinya.

Seiring perkembangan teknologi yang terus melaju cara masyarakat berbelanja akan terus berubah. Konsumen kini mengutamakan kenyamanan, kecepatan, dan pengalaman yang personal. Dunia ritel digital pun semakin siap untuk memenuhi ekspektasi tersebut.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement