Doa
Beranda » Berita » Doa Qunut Sholat Subuh

Doa Qunut Sholat Subuh

Doa Qunut Sholat Subuh
Doa Qunut Sholat Subuh

SURAU.CO. Umat Muslim membaca doa qunut sebagai amalan sunnah dalam sholat, khususnya pada sholat Subuh dan witir di akhir Ramadhan. Dimana Doa ini dibaca setelah i’tidal (berdiri tegak) pada rakaat terakhir. Selanjutnya Ada dua jenis qunut: umat Islam membaca Qunut Subuh dan Qunut Nazilah saat ada musibah. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai keutamaannya, banyak ulama dan hadis yang mendukung amalan ini, khususnya dalam konteks salat subuh.

Secara bahasa, “qunut” berarti “berdiri lama,” “taat,” atau “berdoa dengan khusyuk.” Dalam konteks shalat, qunut adalah doa yang dibaca setelah i’tidal (bangkit dari ruku’) pada rakaat terakhir. Yang mana Doa qunut berisi permohonan pertolongan, petunjuk, rahmat, dan perlindungan dari Allah SWT. Al-Quran tidak secara eksplisit menyebutkan doa qunut ini. Namun, beberapa ulama mengaitkan konsep qunut dengan ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah.

Oleh sebab itu konsep qunut dalam Al-Quran lebih mengacu pada ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan kepada Allah. Beberapa ulama menghubungkan konsep ini dengan ayat-ayat Al-Baqarah (2:116), yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan bumi tunduk kepada Allah.

Surat Al-Baqarah Ayat 116

وَقَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًا ۗ سُبْحَٰنَهُۥ ۖ بَل لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَّهُۥ قَٰنِتُونَ

Arab-Latin: Wa qāluttakhażallāhu waladan sub-ḥānah, bal lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, kullul lahụ qānitụn

Doa Suami untuk Istri: Hadiah Terindah dalam Rumah Tangga

Artinya: Mereka (orang-orang kafir) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.

Rasulullah SAW selalu membaca doa qunut, termasuk doa qunut pendek, dalam sholat Subuh hingga beliau wafat, berdasarkan hadis riwayat Anas bin Malik. Hadis ini menjadi dasar bahwa doa qunut, bukan ayat Al-Quran, menjadi landasan doa tersebut dalam sholat Subuh.

Selanjutnya Hadis Anas bin Malik tentang qunut shalat Subuh menyebutkan bahwa Rasulullah SAW senantiasa melakukan qunut pada shalat Subuh hingga beliau wafat. Namun, ada juga hadis lain dari Anas yang menyebutkan bahwa Rasulullah pernah melakukan qunut selama sebulan untuk mendoakan keburukan kepada beberapa kabilah Arab, lalu meninggalkannya.

Dalil-dalil Qunut:

Hadis Riwayat Anas bin Malik:

“Rasulullah SAW senantiasa membaca qunut dalam salat Subuh sampai beliau wafat,” diriwayatkan oleh NU Online Jabar. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ad-Daraquthni, al-Baihaqi, dan dishahihkan oleh Imam Nawawi.

Dzikir Pagi Petang: Perlindungan Hakiki dari Allah, Bukan dari Jimat

Hadis Riwayat Baraa’ bin ‘Azib:

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah qunut dalam shalat Shubuh dan Maghrib,” diriwayatkan oleh Almanhaj.

Qunut Nazilah:

Umat Islam melaksanakan Qunut Nazilah dalam situasi khusus, seperti bencana atau musibah, untuk memohon keselamatan dan perlindungan dari Allah. Rasulullah SAW, menurut NU Online, pernah melakukan Qunut Nazilah setelah tragedi Bir Ma’unah.

Qunut Witir:

Dzikir Petang: Berlindung Dengan Kalimat Allah

Dalam separuh akhir bulan Ramadhan, sebagian ulama menganjurkan membaca qunut dalam salat witir, berdasarkan catatan sejarah umat Islam NU Online Banten.

Pendapat Ulama / Imam :

Syafii: Menganjurkan qunut subuh secara terus menerus.

Malik: Juga menganjurkan qunut subuh secara terus menerus.

Abu Hanifah: Berpendapat bahwa qunut subuh tidak disyariatkan.

Jumhur Ulama: Berpendapat bahwa qunut subuh tidak ada dalil yang shahih yang menerangkan bahwa Nabi SAW mengerjakannya.

Makna dan Tujuan Doa Qunut Untuk Memohon:

Petunjuk dan Hidayah: “Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.”

Kesehatan dan Keselamatan: “Berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan.”

Perlindungan: “Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pelihara.”

Keberkahan: “Berilah keberkahan pada apa yang telah Engkau berikan kepadaku.”

Dijauhkan dari Keburukan: “Ya Allah, jauhkan aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan.”

Mengakui Kebesaran Allah: “Engkau menetapkan hukum dan takdir sesuai dengan kehendak-Mu, dan tidak ada yang dapat menolak dan mengoreksi hukum dan takdir yang telah Engkau tetapkan.”

Ampunan: “Aku memohon ampunan kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Menunjukkan Ketaatan: Membaca doa qunut merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya.

 

Waktu Membaca Qunut:

  • Shalat Subuh: “Imam membaca qunut setelah i’tidal pada rakaat kedua dalam shalat Subuh.”
  • Shalat Witir: “Umat Islam membaca qunut pada rakaat terakhir shalat witir di malam terakhir Ramadhan.”
  • Qunut Nazilah: “Ketika terjadi musibah atau bencana yang menimpa umat Islam, mereka membaca qunut nazilah.”

Hukum Membaca Qunut:

Hukum membaca doa qunut adalah sunnah, namun sebagian masyarakat Indonesia melaksanakannya sebagai suatu kewajiban, terutama pada shalat Subuh. Jika tidak hafal doa qunut, bisa membaca doa lain yang lebih pendek atau ayat Al-Quran yang berisi doa.

Selanjutnya Hukum membaca qunut pada salat Subuh berbeda-beda pendapat di kalangan ulama. Mayoritas ulama mazhab Syafi’i dan Maliki berpendapat bahwa membaca qunut pada salat Subuh hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Sementara itu, mazhab Hanafi dan Hanbali cenderung tidak menganjurkan membaca qunut Subuh.

Bagi yang mengikuti mazhab Syafi’i atau Maliki, menganjurkan membaca qunut Subuh adalah sunnahJika tidak membaca qunut, dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi setelah duduk tahiyat akhir sebelum salam. Bagi yang mengikuti mazhab Hanafi atau Hanbali, tidak membaca qunut Subuh tidak menjadi masalah, tetapi mereka tetap bisa mengikuti imam yang membaca qunut.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement