Opinion
Beranda » Berita » Surau: Fungsi dan Peranannya dalam Masyarakat Minangkabau

Surau: Fungsi dan Peranannya dalam Masyarakat Minangkabau

Surau
Surau

SURAU.CO.Surau dalam masyarakat Minangkabau memiliki fungsi dan peran yang sangat penting, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, musyawarah, dan pelestarian adat serta budaya. Surau menjadi wadah bagi generasi muda untuk memperdalam pengetahuan agama, mempelajari adat istiadat, serta berlatih ilmu bela diri seperti silat.

Kata “surau” dalam bahasa Minangkabau dan Melayu memiliki beberapa kemungkinan asal usul. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa “surau” berasal dari bahasa Melayu-Indonesia “suro” yang berarti “tempat” atau “tempat penyembahan”, menurut Azyumardi Azra (1999) dalam Kemendikbud. Ada juga yang berpendapat bahwa “surau” berasal dari bahasa Arab “sugra” yang berarti “kecil”, yang kemudian mengalami perubahan bunyi karena pengaruh dialek lokal. Selain itu, ada juga yang menghubungkannya dengan kata “suara” atau “suaro” yang kemudian menjadi “surau”, terutama di daerah Rokan Hulu, Riau, yang dulunya termasuk dalam wilayah Minangkabau.

Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa surau sudah ada sebelum Islam masuk ke Minangkabau dan berfungsi sebagai tempat pendidikan dan tempat tidur bagi pemuda Minangkabau yang sudah dewasa. Setelah Islam masuk, fungsi surau diperluas menjadi tempat ibadah dan penyebaran ilmu keislaman, menurut A.A. Navis dalam Wikipedia.

Jadi, asal kata “surau” bisa ditelusuri dari beberapa sumber, baik dari bahasa Melayu-Indonesia maupun bahasa Arab, dengan penekanan pada fungsi awalnya sebagai tempat atau bangunan untuk berbagai keperluan, termasuk penyembahan dan pendidikan.

Surau menjadi lembaga pendidikan tradisional Minangkabau yang berperan penting dalam penerapan falsafah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” (ABS-SBK). Falsafah ini menyiratkan bahwa adat Minangkabau berlandaskan pada syariat Islam, yang bersumber pada Al-Quran dan Hadis. Surau menjadi tempat di mana nilai-nilai adat dan agama diajarkan serta diinternalisasikan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Berikut adalah beberapa fungsi dan peran surau dalam masyarakat Minangkabau:

Pusat Pendidikan:

Surau merupakan lembaga pendidikan tertua di Minangkabau, tempat anak-anak muda belajar membaca Al-Quran, ilmu agama, adat istiadat, dan keterampilan seperti silat.

Surau memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan Islam di Minangkabau. Sebagai lembaga pendidikan tertua, surau tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga nilai-nilai budaya dan keterampilan yang relevan dengan kehidupan masyarakat Minangkabau. Meskipun beberapa surau telah bertransformasi menjadi pesantren atau madrasah, surau tetap menjadi bagian integral dari warisan budaya dan pendidikan Islam di Minangkabau.

Tempat Ibadah:

Surau berfungsi sebagai tempat shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya. Surau memiliki peran ganda, sebagai tempat ibadah dan juga lembaga pendidikan tempat belajar berbagai ilmu, termasuk agama, adat, dan keterampilan seperti seni bela diri.

Pusat Musyawarah:

Surau menjadi tempat pertemuan dan musyawarah bagi masyarakat untuk membahas berbagai persoalan adat dan kehidupan sehari-hari. Dalam budaya Minangkabau juga menjadi pusat musyawarah dan pelestarian nilai-nilai adat dan budaya. Serta menjadi tempat para tokoh adat, seperti ninik mamak, untuk berkumpul dan berdiskusi mengenai berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

Pelestarian Adat dan Budaya:

Surau berperan penting dalam melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau, seperti petatah-petitih adat, silek, dan kesenian tradisional. Memainkan peran penting dalam pelestarian adat dan budaya. Surau menjadi pusat pendidikan agama, pembentukan karakter, dan pelestarian nilai-nilai budaya Minangkabau. Menjadi tempat belajar agama, adat, dan juga tempat latihan bela diri seperti silat yang mengandung nilai-nilai tata krama dan penguatan spiritual.

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Pembentukan Karakter:

Surau menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda Minangkabau, mengajarkan nilai-nilai kesopanan, tata krama, dan sikap disiplin. Dengan nilai-nilai agama, moral, dan budaya yang diajarkan di surau. Generasi muda Minangkabau diharapkan menjadi individu yang kuat, berakhlak mulia, dan mampu melestarikan warisan budaya Minangkabau

Tempat Tinggal Pemuda:

Dahulu, surau juga berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi pemuda yang merantau atau yang sedang dalam masa transisi menuju dewasa. Surau dalam budaya Minangkabau bukan hanya tempat ibadah. Tetapi juga berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi pemuda, terutama untuk belajar agama dan adat istiadat. Selain itu, surau juga menjadi pusat pendidikan dan pembentukan karakter, tempat para pemuda mempelajari nilai-nilai moral, keterampilan, dan tradisi Minangkabau.

Surau tidak hanya menjadi tempat kegiatan keagamaan dan pendidikan, tetapi juga menjadi pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat Minangkabau. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, fungsi surau mengalami pergeseran dan beberapa surau mengalami degradasi fungsi. Oleh karena itu, upaya untuk mengembalikan dan melestarikan peran surau sebagai lembaga pendidikan dan pusat budaya terus dilakukan. Termasuk melalui pendidikan adat di sekolah-sekolah.

Surau memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian pemuda Minangkabau, menghasilkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah bangsa. Namun, seiring perkembangan zaman dan modernisasi, peran surau mulai bergeser. Dan perlu adanya upaya pelestarian untuk menjaga keberlangsungan fungsi surau sebagai benteng moral dan pusat pembentukan karakter.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement