SURAU.CO – Dalam ajaran Islam yang lengkap, ibadah tidak hanya berupa kewajiban. Selain lima wajib melakukan sholat fardhu setiap hari, Allah SWT juga memberikan banyak cara untuk mendapatkan pahala melalui amalan sunnah. Salah satu ibadah sunnah adalah sholat sunnah. Ibadah ini merupakan cara bagi seorang hamba untuk menunjukkan kasih sayang dan ketaatan tambahan kepada Allah SWT. Karena itu, menjalankan sholat sunnah secara rutin dapat menjadi persiapan yang berharga di hari akhir.
Mengenal 12 Jenis Sholat Sunnah: Panduan Lengkap Ibadah Pelengkap Pahala
Sholat sunnah memiliki peran yang sangat istimewa. Ibadah ini bisa mengisi kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi pada sholat wajib. Selain itu, setiap jenis sholat sunnah memiliki keutamaan yang berbeda. Beberapa di antaranya bisa membuka pintu rezeki, menghapus dosa, serta menjadi sarana berdoa meminta petunjuk terbaik dari Sang Pencipta. Dengan memahami berbagai jenis sholat sunnah, kita bisa memperkaya dan memaksimalkan ibadah sehari-hari.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai berbagai jenis sholat sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
1. Sholat Sunnah Rawatib: Perisai bagi Sholat Fardhu
Ibadah ini sangat sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sholat ini dilakukan sebagai pelengkap dari sholat wajib yang dilakukan lima kali sehari. Sholat Rawatib bisa dikerjakan sebelum sholat wajib, yang disebut sholat qabliyah, atau setelah sholat wajib, yang disebut sholat ba’diyah. Menurut para ulama, sholat Rawatib dapat dibagi menjadi dua kategori utama.
-
Rawatib Muakkadah (Sangat Dianjurkan): Sholat ini memiliki penekanan kuat dari Rasulullah SAW. Jumlahnya ada 12 rakaat, yaitu dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat sesudah Dzuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dan dua rakaat sesudah Isya. Keutamaannya sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
“Barangsiapa mengerjakan sholat sunnah dalam sehari semalam sebanyak dua belas rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim)
-
Rawatib Ghairu Muakkadah (Dianjurkan): Sholat ini juga memiliki pahala, namun penekanannya tidak sekuat Muakkadah. Contohnya adalah empat rakaat sebelum Ashar dan dua rakaat sebelum Maghrib.
2. Sholat Dhuha: Kunci Pembuka Pintu Rezeki
Selanjutnya, ada sholat Dhuha. Ibadah ini dikerjakan pada waktu pagi, yakni ketika matahari mulai naik sepenggalah hingga menjelang waktu Dzuhur (sekitar pukul 07.00 hingga 11.00). Sholat Dhuha dikenal sebagai sholatnya orang-orang yang taat (awwabin). Jumlah rakaatnya minimal dua dan bisa dikerjakan hingga 12 rakaat.
Keutamaannya sangat erat kaitannya dengan rezeki dan sedekah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap ruas tulang manusia wajib bersedekah setiap hari. Kemudian, beliau menjelaskan bahwa sholat Dhuha dua rakaat sudah dapat mencukupi sedekah tersebut. Oleh karena itu, sholat ini menjadi amalan yang sangat efektif untuk memohon kelancaran rezeki dari Allah SWT.
3. Sholat Tahajud: Waktu Mustajab untuk Berdoa
Ibadah malam yang memiliki nilai spiritual tertinggi. Sholat Tahajud dikerjakan setelah seseorang bangun dari tidurnya di malam hari. Waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah di sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 02.00 hingga menjelang Subuh. Pada waktu inilah, Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba-Nya.
Jumlah rakaat sholat Tahajud minimal dua rakaat tanpa ada batasan maksimal. Allah SWT berfirman:
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)
Dengan demikian, sholat ini menjadi sarana paling intim untuk berkomunikasi dengan Allah dan memohon segala hajat.
4. Sholat Witir: Penutup Ibadah Malam yang Sempurna
Witir secara bahasa berarti ganjil. Sholat Witir adalah sholat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil yang berfungsi sebagai penutup ibadah malam. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk menjadikan Witir sebagai akhir dari sholat malam mereka. Pelaksanaannya bisa satu, tiga, lima, atau jumlah ganjil lainnya.
Umumnya, sholat ini dikerjakan setelah sholat Isya atau setelah sholat Tarawih di bulan Ramadhan. Melaksanakan sholat Witir menunjukkan kesempurnaan ibadah malam seseorang sebelum ia beristirahat.
5. Sholat Tarawih: Kemuliaan Ibadah di Bulan Ramadhan
Sholat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat istimewa karena hanya bisa dikerjakan pada malam-malam di bulan suci Ramadhan. Biasanya, umat Islam melaksanakannya secara berjamaah di masjid setelah sholat Isya. Jumlah rakaatnya bervariasi, ada yang mengerjakan 8 rakaat ditambah 3 witir, dan ada pula yang 20 rakaat ditambah 3 witir.
Keutamaan utamanya adalah pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Sholat Istikharah: Memohon Petunjuk Pilihan Terbaik
Ketika seorang muslim dihadapkan pada sebuah kebimbangan besar, Islam menyediakan solusinya. Sholat Istikharah adalah jawabannya. Sholat sunnah dua rakaat ini bertujuan untuk memohon petunjuk Allah SWT dalam menentukan pilihan yang sulit, seperti memilih pekerjaan, pasangan hidup, atau keputusan penting lainnya. Setelah sholat, dianjurkan membaca doa khusus Istikharah. Hasilnya bukan selalu berupa mimpi, melainkan kemantapan hati atau kemudahan jalan yang Allah berikan.
7. Sholat Taubat: Jalan Kembali Menuju Kesucian
Setiap manusia pasti pernah berbuat dosa. Akan tetapi, Allah SWT adalah Maha Pengampun. Sholat Taubat adalah wujud fisik dari penyesalan tulus seorang hamba. Biasanya, melakukan sholat ini sebanyak dua rakaat setelah seseorang menyadari kesalahannya dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Melalui sholat ini, seorang hamba menunjukkan kesungguhannya dalam bertaubat dan memohon ampunan dari Allah.
8. Sholat Tahiyyatul Masjid: Adab Menghormati Rumah Allah
Sholat Tahiyyatul Masjid berarti “sholat penghormatan kepada masjid”. Ibadah sunnah dua rakaat ini dianjurkan untuk dikerjakan setiap kali seorang muslim memasuki masjid dan sebelum ia duduk. Tujuannya adalah untuk memuliakan rumah Allah. Amalan ini terkesan sederhana, namun menunjukkan adab dan kecintaan seorang hamba pada tempat ibadah.
9. Sholat Gerhana (Kusuf dan Khusuf): Mengingat Kebesaran Allah
Ketika terjadi fenomena alam luar biasa seperti gerhana, Islam mengajarkan umatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sholat gerhana matahari disebut Sholat Kusuf, sedangkan gerhana bulan disebut Sholat Khusuf. Pelaksanaannya unik, yaitu dua rakaat dengan empat kali ruku’. Ibadah ini mengingatkan manusia akan kekuasaan mutlak Allah SWT atas alam semesta.
10. Sholat Istisqa’: Doa Memohon Turunnya Hujan
Di saat musim kemarau panjang melanda, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Istisqa’. Sholat ini dilakukan secara berjamaah di tanah lapang untuk memohon hujan kepada Allah SWT. Prosesinya menunjukkan kerendahan hati di hadapan Sang Pencipta. Hal ini menjadi bukti bahwa hanya Allah yang berkuasa menurunkan rezeki, termasuk air hujan.
11. Sholat Sunnah Wudhu: Amalan Ringan Berpahala Besar
Sholat Sunnah Wudhu atau Syukrul Wudhu adalah sholat dua rakaat yang dikerjakan setelah seseorang selesai berwudhu. Amalan ini sangat ringan namun memiliki keutamaan luar biasa. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah mendengar suara terompah Bilal bin Rabah di surga dan bertanya tentang amalan andalannya. Bilal menjawab bahwa ia tidak pernah meninggalkan sholat dua rakaat setiap selesai bersuci (wudhu).
12. Sholat Awwabin: Ibadah di Antara Maghrib dan Isya
Terakhir, ada Sholat Awwabin. Istilah awwabin merujuk pada orang-orang yang gemar kembali (bertaubat) kepada Allah. Bisa menunaikan sholat ini di antara waktu sholat Maghrib dan Isya, sebanyak enam rakaat. Meskipun ada perbedaan pendapat ulama mengenai statusnya, mengamalkannya merupakan bentuk ikhtiar untuk mengisi waktu luang dengan ibadah yang bermanfaat.
Meraih Berkah Melalui Konsistensi
Sholat sunnah adalah sebuah kesempatan untuk memperoleh pahala dari Allah SWT kepada hamba-Nya. Meskipun tidak dalam kategori wajib, bila melakukannya secara rutin, sholat sunnah memiliki dampak yang sangat positif secara spiritual. Amalan ini bukan hanya melengkapi sholat wajib, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, serta mencari keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, mari kita mulai kembali menjalankan berbagai jenis sholat sunnah dalam kehidupan sehari-hari.
Mulailah dengan sholat yang paling mudah, seperti sholat Rawatib atau sholat Dhuha. Dengan niat yang tulus dan konsisten, semoga setiap rakaat yang kita lakukan menjadi bekal amal kebaikan yang akan mendatangkan keberkahan di hari kiamat nanti.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
