Opinion
Beranda » Berita » Integritas dalam Kehidupan Personal dan Profesional

Integritas dalam Kehidupan Personal dan Profesional

Integritas Personal dan Profesional
Integritas dalam Kehidupan Personal dan Profesional. Sumber : Meta AI

SURAU.CO. Kini, banyak orang menyuarakan pentingnya integritas, meskipun integritas sendiri telah menjadi barang langka. Ramai di ruang publik, tapi sepi dalam praktek keseharian. Kantor-kantor mengklaim berintegritas dan mensyaratkan semua orang yang bekerja di sana memiliki integritas. Tapi, apakah benar berintegritas? Bagaimana kita mendefinisikan integritas dan apa signifikansinya bagi setiap individu?

Menurut Wikipedia, Integritas adalah praktik kejujuran yang jujur ​​dan menunjukkan kepatuhan yang konsisten dan tanpa kompromi terhadap prinsip dan nilai moral dan etika yang kuat. Integritas membuat seseorang bertindak jujur dan benar dalam etika. Menurut KBBI, Integritas adalah sikap terhadap sesuatu dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab dengan kesadaran sendiri. Seseorang bertindak untuk memberikan kontribusi terbaiknya.

Dalam proses seseorang membuat keputusan dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu terdapat integritas. Seseorang yang memiliki integritas akan selalu melakukan yang terbaik untuk dirinya dan lingkungannya. Ada kejujuran dan kedisiplinan yang konsisten selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki komitmen yang kuat sebagai acuan dalam bertindak dan berbuat sehingga berdampak baik pada sekitarnya.

Integritas lebih dari sekedar mengatakan hal yang benar, melainkan mewujudkannya. Ini tentang konsistensi dalam perkataan dan perbuatan, serta membangun budaya saling percaya.

Integritas dalam Kehidupan Personal

Integritas pribadi adalah keselarasan antara nilai-nilai, prinsip, dan tindakan seseorang. Bertindak sesuai dengan apa yang diyakini, bahkan dalam situasi sulit, dan menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan. Sebagaimana iman yang kita pelajari sejak kecil, membenarkan dalam hati, mengucapkan dalam lisan dan mengamalkan dengan perbuatan. Integritas pribadi mencakup kejujuran, tanggung jawab, dan komitmen terhadap standar moral dan etika.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Integritas bukan sekedar kata kunci atau tanda centang pada isian borang-borang. Menjadikan integritas sebagai fondasi dalam bersikap dan bertindak. Integritas merupakan komitmen harian untuk selalu dalam kebenaran, meskipun sulit. Menjadi kompas yang memandu dalam setiap tindakan dan perbuatan.

Integritas tidak hanya dalam dunia kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang berintegritas akan berkomitmen dan bertanggungjawab dalam setiap pilihan hidupnya. Seseorang yang berintegritas akan disiplin dalam menjalani setiap fase kehidupan, jujur dan adil dalam bertindak. Berupaya mencapai tujuan dan target yang dibuat dengan adil dan bertanggungjawab, tanpa mengorbankan berbagai sisi kehidupan lainnya.

Misalkan bagi anak muda yang berintegritas, akan bertanggung jawab dalam pilihan target capaian pendidikan tinggi. Ia akan menjalani pilihannya dengan komitmen dan bertanggung jawab, jujur tanpa harus mengorbankan sisi lain kehidupannya. Contoh lain, seorang ibu yang berintegritas dalam kehidupan berumahtangga tidak hanya sekedar menyiapkan kebutuhan  dasar suami dan anak-anak. Tetapi lebih dari itu, ia akan menambah wawasan dan mencari pengetahuan  bagaimana menciptakan keluarga yang nyaman dan bahagia. Memperkaya wawasan dan mengaktualisasikannya dalam rumah tangga untuk memberikan insight baru keluarga yang bahagia dengan tumbuh kembang anak yang baik.

Integritas dalam Kehidupan Profesional

Dalam kehidupan profesional, integritas sangat penting untuk membangun kepercayaaan, reputasi dan kesuksesan jangka panjang. Dengan berpegang pada prinsip integritas, individu dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, serta menarik peluang karier yang lebih baik. Meski kekinian faktanya orang yang berintegritas sering kali kalah saing dengan orang yang pandai menjilat dan memiliki jejaring. Tapi orang yang berintegritas akan tetap bersinar dan menemukan profesionalitasnya sendiri.

Integritas bukan hanya sekedar ucapan dalam setiap pidato atau seminar. Integritas membangun kepercayaan dan reputasi baik. Dengan integritas menciptakan pribadi yang dapat diandalkan, jujur, dan bertanggung jawab. Lingkungan kerja positif hanya dapat terwujud jika orang yang ada dalam lingkungan tersebut memiliki integritas.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Dalam hirup pikuk dunia profesional sekarang menjadi sulit untuk menjadi pribadi yang berintegritas, bersikap jujur dalam segala situasi, konsisten dan bertanggung jawab. Namun sulit bukan berarti tidak bisa.

Seorang profesional yang berintegritas akan tercermin dalam bagaimana ia menjalankan tugas sehari-hari yang tidak hanya berpatokan pada job description saja, tetapi memiliki komitmen untuk berbuat lebih baik. Seseorang yang berintegritas akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap nama baik lembaga atau perusahaan tempat ia bekerja. Tidak mudah meremehkan orang lain dan mampu berkerjasama untuk kebaikan bersama.

Bagi orang yang berintegritas bekerja dengan landasan kejujuran dan kedisiplinan dalam etos kerja akan tumbuh sikap ringan tangan terhadap rekan kerja. Ia menghargai orang lain tanpa melihat status dan jabatannya. Seseorang yang memiliki integritas dalam dunia profesional menjaga pikirannya, hatinya, dan kata-katanya tetap terjaga.

Misalnya, dalam sebuah rapat, ia selalu mencatat poin-poin yang didiskusikan, memberikan umpan balik dan tidak melakukan interupsi di saat orang lain sedang berbicara. Perilaku positif dari hal-hal kecil seperti ini menjadi trigger untuk berbagai hal yang lebih besar. Pekerjaan penting seperti pembuatan laporan tepat waktu yang transparan dan kemampuannya berkomunikasi dalam berkoordinasi dan menumbuhkan sikap empati adalah bagian dari sikap integritas dalam dunia kerja.

Mengatasi Tantangan dalam Menjaga Integritas

Sikap integritas tidak bisa datang begitu saja, perlu dibentuk dan dibiasakan. Memupuk sikap integritas memerlukan proses panjang dari mulai membiasakan diri tepat waktu dalam mengerjakan sesuatu, tidak prokrastinasi dan dengan kesadarannya sendiri melakukan sesuatu yang patut. Selain berkomitmen terhadap hal-hal penting, kita juga harus menghadapi berbagai tantangan dengan strategi yang tepat.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Kita harus menghadapi tantangan seperti persaingan antar rekan kerja, konflik kepentingan, dan godaan saat menjalankan wewenang. Untuk mengatasinya, kita perlu mengendalikan hati dan pikiran agar tidak melakukan sesuatu yang menguntungkan sesaat tapi berisiko jangka panjangpanjang.

Kita dapat menghadapi tantangan dalam menjaga integritas dengan terus meningkatkan kapasitas diri, seperti kompetensi, keterampilan, dan kepribadian. Selain itu, memperbanyak kontribusi positif bagi lingkungan juga dapat membantu. Dengan begitu, seseorang yang berintegritas dapat termotivasi berbuat yang terbaik dan menambah nilai dirinya serta bermanfaat bagi lingkungan.(om)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement