Sosok
Beranda » Berita » Gus Nizam Penggubah Syi’ir Tanpo Waton

Gus Nizam Penggubah Syi’ir Tanpo Waton

KH. Mohammad Nizam As-Shofa, seorang ulama dari Sidoarjo, Jawa Timur. penggubah Syiir Tanpo Waton
Gus Nizam penggubah Syi'ir Tanpo Waton yang sangat sangat populer dan mempunyai makna spiritualitas yang mendalam.

SURAU.CO. Suara merdu di balik Syi’ir Tanpo Waton menggema di Purworejo dalam momen istimewa pelantikan pelantikan Idarah ‘Aliyyah JATMAN masa khidmah 2025-2030. Menjadi istimewa karena nadzam ini dibawakan langsung oleh penggubahnya KH Mohammad Nizam as-Shafa.

Syiir ini populer setelah KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur melantunkannya.  Kehadiran Gus Nizam, sapaan akrabnya, tentu menjadi daya tarik tersendiri. Beliau adalah sosok sentral di balik syi’ir yang menyejukkan jiwa banyak orang. 
Lantunan syahdu ini awalnya lahir dari pengajian rutin di Pondok Pesantren Ahlus Shofa wal Wafa, Sidoarjo. Syair ini sarat akan pesan moral yang mendalam, mengajak pendengarnya untuk tekun beribadah, menjauhi sifat sombong dan iri hati, serta selalu bersyukur. Nilai-nilai tasawuf juga kental terasa, pentingnya menyatukan jasmani dan rohani untuk selalu ingat kepada Allah.

Sebagai karya sastra Jawa yang indah, syiir ini menggunakan perpaduan bahasa Jawa dan Kawi (Jawa Kuno), memberikan bobot spiritual dan budaya yang kuat. Dari Sidoarjo, popularitasnya melonjak pesat, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah, hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi spiritual yang dihormati. Setiap baitnya yang penuh makna tidak hanya indah didengar, tetapi juga mampu membawa kesejukan jiwa dan mengingatkan kita akan hakikat kehidupan.

Mengenal Lebih Dekat Sosok Gus Nizam

Siapakah sosok di balik syi’ir yang begitu populer ini? Gus Nizam memiliki nama lengkap KH. Mohammad Nizam As-Shofa. Ia lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tanggal 23 Oktober 1973. Beliau merupakan putra dari pasangan mulia, KH Ahmad Saiful Huda dan Nyai Siti Maryam.

Saat ini, Gus Nizam mengasuh Yayasan Pesantren Ahlus Shafa wal Wafa. Pesantren ini berlokasi di Simoketawang, Wonoayu, Sidoarjo. Selain Syi’ir Tanpo Waton, beliau juga aktif menggubah karya lain. Beberapa di antaranya adalahMengenal Tarekat Naqsabandiyah Mujaddadiyah KhalidiyahsertaIstighasah As-Shofa.

KH. Abdullah Umar Al-Hafidz: Sosok Ulama Penjaga Al-Qur’an dari Semarang

Perjalanan pendidikannya sangat beragam. Ia memulai dari MI Bahrul Ulum di Krian, Sidoarjo. Kemudian, ia melanjutkan ke MTs Junwangi sambil mondok di Pesantren Darul Fala. Setelah itu, ia menimba ilmu di Pesantren Lirboyo, Kediri. Gus Nizam bahkan pernah merantau ke Aceh selama dua tahun.

Pendidikannya berlanjut di Aliyah El-Nurul El-Kassyaf. Ia kemudian kuliah di Institut Sholahudin Al-Ayyubi. Namun, ia tidak menyelesaikan studinya di sana. Pada tahun 1995, Gus Nizam mendapat beasiswa PBNU. Ia pun berangkat untuk belajar di Mesir.

Sekembalinya dari Mesir, ia melanjutkan dakwah ayahnya. Gus Nizam menikah dengan Nyai Zuhdiyah pada 24 Mei 2002. Mereka dikaruniai enam orang anak.

Sejarah Lahirnya Syi’ir Tanpo Waton

Nama Gus Nizam terlepas  dari karya monumentalnya yaitu Syi’ir Tanpo Waton. Syiir ini  adalah sebuah mahakarya spiritual yang memadukan Bahasa Jawa dengan Bahasa Kawi (Jawa Kuno). Gus Nizam menciptakannya pada tahun 2004 di Sidoarjo.

Lahirnya syi’ir ini didasari oleh kedalaman yang mendalam. Gus Nizam melihat maraknya gerakan Islam garis keras. Ia juga resah melihat umat Islam yang jauh dari ajaran luhur. Ajaran Nabi Muhammad, para sahabat, dan Walisongo mulai tergerus zaman.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Beliau menciptakan syi’ir ini saat melakukan khalwat atau menyendiri. Awalnya, syair ini terdiri dari 17 umpan. Namun, beliau meringkasnya menjadi 13 umpan agar lebih mudah untuk menghafalnya. Sejak itu, Gus Nizam dan jamaahnya selalu melantunkannya pada “Reboan Agung” yang seusai pengajian.

Popularitas syi’ir ini menyebar dengan cepat. Awalnya, rekaman suara tersebar melalui Radio Yasmara AM Surabaya. Kaset rekaman juga tersebar luas di masyarakat. Kini, lantunan Syi’ir Tanpo Waton Anda bisa mendengarkan berbagai platform digital. Maknanya yang dalam terus menyejukkan hati dan mengingatkan kita pada hakikat kehidupan. Kehadirannya di pelantikan JATMAN akan menjadi pengingat spiritual yang kuat.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement