Doa
Beranda » Berita » Doa Agar Terhindar dari Perasaan Cemas

Doa Agar Terhindar dari Perasaan Cemas

Doa agar terhindar dari perasaan cemas
Doa agar terhindar dari perasaan cemas

Doa Agar Terhindar dari Perasaan Cemas: Kunci Meraih Ketenangan Jiwa Menurut Islam

SURAU.CO – Setiap manusia pastinya pernah merasakan cemas. Perasaan gelisah juga merupakan hal yang sangat lumrah. Kondisi emosional ini sejatinya adalah fitrah insani. Ia dapat muncul karena berbagai macam pemicu. Misalnya saja, tekanan pekerjaan yang menumpuk. Selain itu, kekhawatiran akan masa depan juga menjadi penyebabnya. Berbagai ujian hidup yang terasa berat pun turut andil.

Akan tetapi, dalam ajaran Islam yang paripurna, perasaan tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Justru, Islam memberikan panduan yang sangat jelas. Panduan ini menuntun kita untuk menghadapi gejolak batin. Salah satu cara paling utama adalah dengan berdoa. Kemudian, kita juga dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, hati yang bergejolak akan menemukan sandarannya.

Memahami Konsep Ketenangan Hati dalam Bingkai Islam

Agama Islam menempatkan ketenangan jiwa atau sakinah pada posisi yang amat penting. Oleh karena itu, kesehatan mental menjadi perhatian besar. Hal ini bukanlah sekadar teori kosong belaka. Sebaliknya, Al-Qur’an secara tegas memberikan kuncinya. Allah SWT berfirman dalam kitab suci-Nya:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)

Ayat mulia ini memberikan sebuah penegasan yang kuat. Sesungguhnya, dzikir dan doa adalah fondasi utama. Keduanya menjadi jalan untuk meraih ketenangan batin. Ketika hati kita mulai diliputi rasa cemas, maka segeralah kembali pada Allah. Saat perasaan gelisah atau takut datang menyergap, segeralah mengingat-Nya. Sebab, Allah adalah Dzat Yang Maha Mendengar setiap keluh kesah. Selanjutnya, Dia juga merupakan Dzat Yang Maha Menolong hamba-Nya.

Rezeki Yang Berlimpah

Mengingat Allah bukan hanya tentang lisan. Namun, ia juga melibatkan kesadaran penuh dalam hati. Kesadaran bahwa kita adalah makhluk yang lemah. Di sisi lain, Allah adalah Penguasa Yang Maha Kuat. Kesadaran ini secara otomatis akan mengurangi beban pikiran. Sebab, kita tahu ada kekuatan lebih besar yang menjaga kita.

Perisai Spiritual: Doa Agar Terhindar dari Perasaan Cemas Ajaran Rasulullah SAW

Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan terbaik bagi umat manusia. Beliau juga mengalami berbagai tekanan dalam hidupnya. Akan tetapi, beliau selalu menghadapinya dengan kekuatan spiritual. Salah satunya adalah melalui doa yang mustajab. Beliau bahkan secara khusus mengajarkan sebuah doa untuk mengatasi kecemasan. Doa ini sangat dianjurkan untuk diamalkan secara rutin.

Berikut adalah lafal doa yang diajarkan oleh beliau:

اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

“Allahumma inni a’udzu bika minal-hammi wal-hazani, wal-‘ajzi wal-kasali, wal-jubni wal-bukhli, wa dhala’id-dayni wa ghalabatir-rijal.”

Kumpulan Doa Agar Lancar Ujian Sekolah dan Mendapat Nilai Terbaik

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa cemas dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dari lilitan utang dan tekanan orang-orang (yang zalim).”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Doa ini memiliki makna yang sangat mendalam. Ia mencakup permohonan perlindungan dari delapan sumber utama tekanan mental. Mari kita bedah satu per satu agar lebih meresap.

Pertama, perlindungan dari al-hamm (cemas) dan al-hazan (sedih). Al-hamm adalah kekhawatiran terhadap sesuatu yang belum terjadi. Sementara itu, al-hazan adalah kesedihan atas sesuatu yang telah berlalu. Keduanya adalah belenggu yang menguras energi mental kita.

Kedua, perlindungan dari al-‘ajzi (kelemahan) dan al-kasal (kemalasan). Kelemahan membuat kita merasa tidak mampu berbuat apa-apa. Kemudian, kemalasan menghalangi kita untuk memulai sebuah usaha. Keduanya adalah pintu masuk menuju keputusasaan.

Ketiga, perlindungan dari al-jubni (sifat pengecut) dan al-bukhli (sifat kikir). Sifat pengecut menghalangi kita mengambil keputusan yang benar. Di sisi lain, sifat kikir membuat hati kita terikat pada dunia. Akibatnya, jiwa menjadi sempit dan selalu khawatir.

Tiga Cara Allah Mengabulkan Do’a

Keempat, perlindungan dari dhala’id-dayni (lilitan utang) dan ghalabatir-rijal (tekanan orang lain). Lilitan utang adalah masalah yang sangat nyata. Ia bisa merampas ketenangan siang dan malam. Selanjutnya, tekanan atau penindasan dari orang lain juga menjadi sumber stres berat. Dengan demikian, membaca doa ini secara rutin adalah bentuk ikhtiar spiritual yang sangat efektif.

Langkah-Langkah Praktis untuk Mengelola Kegelisahan

Selain memanjatkan doa agar terhindar dari perasaan cemas, Islam juga mengajarkan langkah praktis. Ikhtiar lahiriah ini harus berjalan beriringan dengan ikhtiar batiniah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan.

1. Memperbanyak Dzikir dan Sholat Sunnah
Dzikir adalah aktivitas mengingat Allah yang paling mudah. Anda bisa melafalkan kalimat tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), dan takbir (Allahu Akbar). Lakukan ini di setiap waktu luang. Aktivitas ini terbukti secara ilmiah dapat menenangkan sistem saraf. Selain itu, dirikanlah sholat sunnah, terutama sholat Tahajud di sepertiga malam terakhir. Momen hening tersebut sangat membantu kita untuk berkomunikasi lebih intim dengan Sang Pencipta.

2. Menumbuhkan Sikap Tawakkal (Berserah Diri)
Tawakkal adalah puncak dari segala usaha. Setelah kita berusaha sekuat tenaga, serahkan hasilnya kepada Allah. Sikap ini bukan berarti pasrah tanpa berbuat apa-apa. Sebaliknya, tawakkal dilakukan setelah ikhtiar maksimal. Tanamkan keyakinan bahwa segala sesuatu berada dalam kendali-Nya. Percayalah bahwa ketetapan Allah adalah yang terbaik. Dengan begitu, hati akan menjadi jauh lebih tenang dan lapang.

3. Menjadikan Al-Qur’an sebagai Obat Hati (Syifa)
Al-Qur’an diturunkan bukan hanya sebagai bacaan. Ia adalah syifa, yaitu obat bagi penyakit yang ada di dalam dada. Oleh karena itu, bacalah Al-Qur’an secara rutin beserta maknanya. Beberapa surah memiliki pesan penguatan jiwa yang luar biasa. Contohnya adalah Surah Al-Insyirah yang menjanjikan kemudahan. Ada pula Surah Ad-Dhuha yang menegaskan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya.

4. Mengelola Pikiran dan Menjauhi Prasangka Buruk
Pikiran adalah sumber dari banyak perasaan. Latihlah diri Anda untuk fokus pada hal-hal positif. Kendalikan pikiran agar tidak berkelana terlalu jauh atau overthinking. Jauhi prasangka buruk (su’udzon), baik kepada Allah maupun kepada sesama. Sebaliknya, kembangkan sikap husnudzon atau berprasangka baik. Sikap ini akan melapangkan dada dan menjauhkan dari kecemasan yang tidak perlu.

Ujian sebagai Sarana Penguat Iman

Pada akhirnya, kecemasan dan kegelisahan adalah bagian dari ujian hidup. Kehadirannya justru dapat memperkuat iman seseorang. Ia mendorong kita untuk lebih sering mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memperbanyak doa, dzikir, dan menjaga pola pikir positif, insyaAllah perasaan itu dapat teratasi.

Ingatlah selalu janji Allah yang pasti. Dia Maha Mengetahui segala isi hati kita. Dia tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya sendirian dalam menghadapi kesulitan. Sebagaimana firman-Nya:

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)

Semoga setiap doa dan ikhtiar yang kita lakukan senantiasa mendatangkan ketenangan. Semoga Allah menganugerahkan keberkahan dalam setiap langkah kehidupan kita. Aamiin. Baca juga doa ini agar mendapat rezeki yang barakah dari Allah SWT.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement