Opinion
Beranda » Berita » Halaqah Tarbiyah 1447 H: Menghidupkan Semangat Pemuda Dakwah Bayang

Halaqah Tarbiyah 1447 H: Menghidupkan Semangat Pemuda Dakwah Bayang

Halaqah Tarbiyah 1447 H: Menghidupkan Semangat Pemuda Dakwah Bayang

Halaqah Tarbiyah 1447 H: Menghidupkan Semangat Pemuda Dakwah Bayang.

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, Halaqah Tarbiyah hadir sebagai oase ruhani dan madrasah perjuangan bagi para pemuda yang merindukan kedalaman ilmu dan kekokohan iman.

Menumbuhkan Generasi Rabbani dari Masjid

Ketika arus modernisasi begitu deras menggerus nilai-nilai spiritual, masjid harus kembali menjadi pusat pembinaan umat. Inilah yang dilakukan oleh Persaudaraan Mubaligh Muda dan Pemuda Masjid Nagari Bayang (MADANI) melalui agenda Halaqah Tarbiyah 1447 H. Program ini bukan sekadar pertemuan pekanan, tapi merupakan proses kaderisasi pemuda Islam yang menyeluruh, terarah, dan berkelanjutan.

Setiap Jumat malam selepas Isya, para pemuda berkumpul di Masjid Darul Hasanah Koto Baru. Mereka tidak datang hanya untuk berkumpul, tetapi untuk belajar, bermuhasabah, dan saling menguatkan dalam suasana keilmuan dan ukhuwah Islamiyah.

Mengapa Halaqah Itu Penting?

Dalam sejarah Islam, halaqah (lingkaran ilmu) adalah metode klasik yang terbukti efektif melahirkan ulama dan mujahid. Nabi ﷺ mendidik para sahabat dengan halaqah di Masjid Nabawi. Imam-imam besar seperti Imam Malik dan Imam Syafi’i juga tumbuh dalam halaqah-halaqah ilmu. Maka, tradisi ini perlu terus dihidupkan, khususnya di kalangan pemuda.

Riyadus Shalihin: Antidot Ampuh Mengobati Fenomena Sick Society di Era Modern

Allah ﷻ berfirman:

> “Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran: 104)

Halaqah Tarbiyah adalah salah satu bentuk nyata dari ayat ini: membentuk segolongan pemuda yang siap menyeru pada kebaikan.

Rangkaian Acara yang Mendidik dan Menguatkan

Agenda Halaqah Tarbiyah bukan sekadar ceramah. Ia dirancang dengan pendekatan tarbiyah yang menyeluruh:

Pengantar: Pembukaan dan motivasi untuk menghidupkan semangat tarbiyah malam itu.

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

Murajaah Hafalan Al-Qur’an: Saling menyetorkan hafalan, memperbaiki bacaan, dan menjaga kualitas hafalan Al-Qur’an.

Murajaah Hafalan Hadis: Menghidupkan warisan kenabian dengan menghafal dan memahami hadits-hadits pilihan.

Murajaah Kaidah Fiqih: Membentuk ketangguhan berpikir dan pemahaman hukum Islam dari sumber yang shahih.

Materi dan Latihan: Materi-materi pembinaan akidah, dakwah, adab, hingga manajemen diri disampaikan secara interaktif.

Penutup: Refleksi dan doa bersama, menguatkan tekad melanjutkan perjuangan.

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

Agenda ini bukan sekadar rutinitas pekanan. Ia adalah wasilah membentuk pribadi mukmin yang kokoh iman, luas ilmu, dan tangguh dalam perjuangan.

Kedisiplinan: Kunci Tarbiyah yang Berhasil

Dalam halaqah ini, para peserta tidak hanya dituntut hadir, tetapi juga tunduk pada aturan yang mendidik:

Mengikuti arahan musyrif (pembina): Mematuhi arahan pembimbing sebagai bentuk adab terhadap ilmu.
Mempersiapkan setoran hafalan: Melatih kedisiplinan dan konsistensi dalam menjaga hafalan.
Tidak memoto atau menyebarkan tanpa izin: Menjaga kekhusyukan dan keikhlasan, serta menghindari riya.
Menjauhkan pembahasan politik dan isu luar: Fokus pada agenda pembinaan pribadi dan spiritual.
Aturan ini tampak sederhana, tapi justru di sinilah nilai pendidikan sejatinya tertanam.

Masjid Sebagai Pusat Kebangkitan

Dengan menjadikan masjid sebagai pusat halaqah, para pemuda belajar mencintai masjid sejak dini. Mereka belajar menghidupkan malam dengan ilmu dan ibadah. Ini menjadi pengingat bahwa masjid bukan hanya tempat shalat, tapi pusat pembentukan peradaban Islam.

Usaha untuk shalat Isya berjamaah di lokasi bukan hanya anjuran teknis, tetapi bagian dari pembentukan karakter. Shalat berjamaah adalah barometer awal keseriusan seseorang dalam meniti jalan dakwah.

Gratis dan Terbuka: Dakwah Tanpa Sekat

Salah satu keistimewaan program ini adalah gratis dan terbuka untuk seluruh pemuda (ikhwan). Tak ada pungutan biaya, tak ada seleksi yang menyulitkan. Siapa pun pemuda yang mau belajar, silakan datang. Inilah cermin dari semangat dakwah inklusif dan merangkul.

Dalam kondisi ekonomi yang sulit, terkadang akses terhadap ilmu terhambat karena biaya. Tapi tidak di halaqah ini. Ia menjawab kebutuhan pemuda yang haus ilmu, tetapi terbatas fasilitas.

Menjawab Tantangan Zaman dengan Tarbiyah

Pemuda hari ini menghadapi tantangan besar: dekadensi moral, budaya hedonisme, konten media yang merusak, hingga sekularisasi. Semua itu tidak bisa dilawan dengan marah-marah atau hanya ceramah. Dibutuhkan proses tarbiyah—pembinaan yang menyentuh hati dan menuntun akal.

Halaqah Tarbiyah ini adalah salah satu benteng perlawanan itu. Dari masjid kecil di Bayang, akan lahir generasi yang tangguh membela agama dan mengangkat peradaban Islam.

Jadilah Bagian dari Perjuangan Ini

Kita tidak tahu dari halaqah mana akan lahir ulama besar, dai berpengaruh, atau pemimpin umat. Bisa jadi, dari halaqah di Masjid Darul Hasanah ini lahir generasi yang akan menjadi penerus dakwah Rasulullah ﷺ di Sumatera Barat, bahkan di pentas nasional dan dunia.

Maka, wahai pemuda… Jika engkau ingin hidupmu bernilai, bergabunglah.
Jika engkau ingin hatimu hidup, duduklah bersama ahli ilmu. Jika engkau ingin menjadi kuat, dekatlah dengan Al-Qur’an dan Sunnah. 📍 Masjid Darul Hasanah Koto Baru, Bayang. 📌 Informasi & Pendaftaran: 📱 0821.5185.7187 🌐 Facebook / IG / TikTok / YouTube: @Mubaligh.Bayang.

Mari jadi bagian dari gerakan tarbiyah ini. Karena masa depan Islam ada di tangan pemuda yang terdidik, beriman, dan bergerak bersama. #PemudaDakwah #HalaqahTarbiyah #MADANI #MasjidSebagaiPusatPeradaban #TarbiyahMembangunUmat.  (Tengku Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement