Khazanah
Beranda » Berita » Mengungkap Keutamaan Menyayangi Binatang dalam Islam

Mengungkap Keutamaan Menyayangi Binatang dalam Islam

hewan peliharaan

SURAU.CO – Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, sebuah rahmat bagi seluruh alam. Konsep kasih sayang dalam Islam tidak hanya terbatas pada hubungan antarmanusia. Sebaliknya, ajaran ini meluas hingga mencakup seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk dunia binatang yang hidup berdampingan dengan kita. Dalam banyak ayat Al-Qur’an yang agung dan hadis-hadis Nabi Muhammad ﷺ, kita mendapatkan panduan yang sangat jelas. Kita diajarkan untuk memperlakukan binatang dengan penuh kelembutan. Kita juga dilarang keras untuk menyakiti mereka. Bahkan, Islam mendorong kita untuk mengasihi dan memelihara mereka dengan rasa tanggung jawab penuh.

Cermin Iman: Mengungkap Keutamaan Menyayangi Binatang dalam Islam

Perlu kita pahami, perlakuan baik terhadap binatang bukanlah sekadar tindakan belas kasihan biasa. Lebih dari itu, ia adalah sebuah bentuk ibadah yang agung. Tindakan ini merupakan cerminan dari akhlak mulia seorang muslim. Oleh karena itu, setiap kebaikan yang kita berikan kepada mereka akan bernilai pahala yang besar di sisi Allah ﷻ. Berikut ini adalah penjelasan tentang keutamaan menyayangi binatang dalam islam.

Landasan Suci: Dalil Tentang Kasih Sayang pada Binatang

Ajaran untuk menyayangi binatang bukanlah interpretasi modern, melainkan berakar kuat pada sumber-sumber utama Islam. Berikut adalah beberapa dalil yang menjadi fondasinya.

1. Kisah Pengampunan Dosa Berkat Seekor Anjing

Salah satu hadis yang paling menyentuh hati adalah kisah yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ. Beliau bersabda:

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

“Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing yang kehausan berputar-putar di dekat sumur. Lalu ia melepas sepatunya, menciduk air dan memberi minum anjing itu. Maka Allah mengampuni dosanya karena perbuatannya itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini memberikan pelajaran yang luar biasa. Sebuah perbuatan baik yang mungkin terlihat sepele, yaitu memberi minum seekor anjing, ternyata memiliki kekuatan untuk menjadi sebab diampuninya dosa-dosa besar. Kisah ini menunjukkan bahwa rahmat Allah dapat turun melalui pintu yang tak terduga. Rahmat-Nya tidak memandang status sosial seseorang, melainkan ketulusan hati dalam berbuat kebaikan kepada makhluk-Nya.

2. Peringatan Keras Atas Kekejaman Terhadap Binatang

Di sisi lain, Islam juga memberikan peringatan yang sangat keras bagi mereka yang berlaku kejam. Rasulullah ﷺ pernah menceritakan sebuah kisah sebagai pelajaran:

“Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang dia kurung. Dia tidak memberinya makan, dan tidak pula melepaskannya agar bisa mencari makanan sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tips Bisnis Berkah: Cara Efektif Menghindari Syubhat dalam Transaksi Modern

Hadis ini menjadi sebuah ancaman yang tegas. Menyakiti, menelantarkan, atau berlaku zalim kepada binatang bukanlah perkara ringan. Tindakan tersebut dapat menjadi sebab turunnya murka Allah dan menyeret pelakunya ke dalam siksa neraka. Ini menegaskan bahwa kepemilikan hewan peliharaan datang dengan tanggung jawab yang besar.

Manfaat Luhur dari Menyayangi Binatang dalam Kehidupan

Selain menjadi perintah agama, menyayangi binatang juga membawa banyak sekali manfaat positif, baik bagi jiwa, sosial, maupun spiritual kita.

1. Membentuk Hati yang Penuh Empati dan Rahmat

Menyayangi binatang adalah latihan kelembutan hati yang paling efektif. Ketika kita merawat makhluk yang lemah dan tidak bisa berbicara, kita sedang melatih otot empati kita. Sikap ini secara bertahap akan membentuk jiwa yang lebih peka terhadap penderitaan. Selanjutnya, kepekaan ini tidak akan berhenti pada binatang saja. Seseorang yang hatinya lembut pada seekor kucing jalanan akan lebih mudah merasa iba dan tergerak untuk menolong sesama manusia yang membutuhkan.

2. Menuai Pahala dan Mengundang Rahmat Ilahi

Romantisme Rumah Tangga Rosululloh SAW

Setiap tetes kebaikan yang kita berikan kepada binatang akan dicatat sebagai ibadah. Tidak ada kebaikan yang sia-sia di mata Allah. Rasulullah ﷺ memberikan jaminan yang indah dalam sabdanya:

“Dalam setiap makhluk hidup yang basah (memiliki nyawa) terdapat pahala.” (HR. Bukhari)

Artinya, memberi makan seekor burung, merawat kucing yang sakit, atau bahkan sekadar menyingkirkan duri dari jalan agar tidak terinjak binatang, semuanya adalah amal saleh. Tindakan-tindakan sederhana ini bisa menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan ganjaran dari Allah SWT.

3. Menjadi Khalifah yang Menjaga Keseimbangan Alam

Islam mengajarkan kita bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi. Salah satu tugas utama seorang khalifah adalah menjaga keharmonisan dan keseimbangan alam. Binatang bukanlah objek, melainkan bagian integral dari ciptaan Allah yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Dengan menyayangi dan melindungi kehidupan mereka, kita secara langsung ikut serta dalam menjaga keseimbangan alam. Kita juga turut andil dalam melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang.

4. Meneladani Akhlak Agung Sang Nabi ﷺ

Nabi Muhammad ﷺ adalah teladan terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam interaksinya dengan binatang. Beliau dikenal sangat penyayang terhadap mereka dan melarang keras umatnya untuk mencabut bulu hewan selagi ia masih hidup. Beliau juga mengecam keras orang yang menjadikan binatang sebagai sasaran latihan memanah. Lebih dari itu, beliau selalu mengingatkan agar tidak membebani unta atau kuda dengan muatan yang berlebihan. Meneladani akhlak beliau dalam hal ini adalah wujud cinta kita kepada Rasulullah.

5. Terapi Jiwa: Meraih Ketenangan dan Kebahagiaan

Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan, berinteraksi dengan binatang bisa menjadi terapi alami. Banyak studi ilmiah membuktikan hal ini. Mengelus bulu kucing yang lembut, bermain dengan kelinci, atau sekadar memberi makan ikan di kolam dapat menurunkan tingkat stres. Aktivitas ini juga mampu melepaskan hormon endorfin yang membuat perasaan menjadi lebih tenang dan bahagia. Ini adalah bonus duniawi yang Allah berikan bagi hamba-Nya yang penyayang.

Kasih Sayang sebagai Pintu Rahmat

Pada akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa menyayangi binatang dalam Islam bukanlah isu sampingan. Ia adalah bagian inti dari iman dan cerminan dari akhlak yang mulia. Bahkan, di dalam setiap tindakan kasih sayang kita terhadap binatang, terkandung pintu-pintu rahmat dan ampunan Allah yang sering kali tidak kita sangka-sangka. Oleh karena itu, marilah kita merawat, menjaga, dan mencintai makhluk-makhluk Allah yang tak dapat berbicara ini dengan penuh kelembutan. Sebab, mereka juga merupakan umat yang senantiasa bertasbih kepada-Nya, dan rezeki mereka pun dijamin oleh Sang Pencipta.

“Dan tidak ada seekor binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement