Mawar Merah: Lambang Cinta, Ketulusan, Dan Pengorbanan

MAWAR MERAH: LAMBANG CINTA, KETULUSAN, DAN PENGORBANAN.

Di atas lembar kain putih bersih, dua kuntum mawar merah tergeletak anggun. Daun-daunnya hijau segar, berpadu indah dengan kelopak merah yang merekahsempurna. Bunga yang sederhana ini menyimpan makna mendalam yang telah diwariskan dari zaman ke zaman—mawar merah adalah simbol cinta, ketulusan, dan pengorbanan.

1. Cinta yang Tidak Pernah Pudar

Mawar merah dikenal sebagai simbol klasik dari cinta sejati. Dalam banyak budaya, bunga ini sering diberikan kepada seseorang yang dicintai sebagai bentuk ungkapan perasaan terdalam. Merah melambangkan gairah dan keberanian, seperti hati yang tak takut menyatakan cinta.

Dua mawar merah dalam gambar ini seolah menyampaikan pesan tentang dua hati yang saling terpaut. Tidak sendiri, tetapi berpasangan. Tidak berdiri sendiri, melainkan tumbuh berdampingan, menguatkan dan melengkapi. Seperti cinta dalam pernikahan yang saling menguatkan satu sama lain.

2. Ketulusan yang Terlukis Tanpa Kata

Tidak semua hal harus diucapkan dengan kata-kata. Ada cinta yang lebih indah disampaikan lewat simbol—seperti setangkai mawar. Ketika seseorang memberikan mawar merah, bukan hanya keindahan bunganya yang disampaikan, tetapi juga ketulusan hati yang mengiringinya. Ketulusan yang tidak berharap balasan, seperti kasih ibu pada anaknya, atau doa diam-diam dari seorang kekasih.

Dalam ajaran Islam, ketulusan adalah ruh dari setiap amal. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

> “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Seindah apa pun ungkapan cinta, jika tidak didasari keikhlasan, ia akan layu seperti bunga yang kehilangan air. Tetapi cinta yang tulus, sekecil apa pun bentuknya, akan menjadi amalan yang abadi.

3. Pengorbanan Tanpa Pamrih

Mawar tak hanya indah, tetapi juga berduri. Ia mengajarkan bahwa cinta sejati tak lepas dari pengorbanan dan rasa sakit. Orang yang mencintai dengan sungguh-sungguh pasti pernah terluka. Namun mereka tidak mundur, karena cinta yang tulus adalah keberanian untuk tetap bertahan dan memberi, bahkan dalam keadaan sulit.

Kita bisa mencontoh pengorbanan dari kisah para Nabi dan orang-orang shalih. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, misalnya, rela mengorbankan anak yang sangat dicintainya demi ketaatan pada Allah. Itulah bukti cinta yang paling agung—cinta yang bersandar pada ridha Tuhan.

4. Makna dalam Kehidupan Sehari-hari

Gambar mawar merah ini bisa menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa menghadirkan cinta dan ketulusan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hubungan rumah tangga, dalam persahabatan, bahkan dalam berdakwah dan bekerja—semua akan terasa lebih indah jika dilandasi cinta yang tulus dan ikhlas.

Bayangkan jika dalam rumah tangga, suami istri saling mencintai dengan hati yang lapang, bukan sekadar romantisme sesaat, tetapi cinta yang dibingkai keimanan. Maka rumah tangga itu akan seperti taman yang selalu berbunga meski diterpa ujian.

5. Refleksi Diri

Mari sejenak merenung: Sudahkah kita menyebarkan cinta dan kebaikan hari ini? Sudahkah kita menjadi mawar bagi orang lain—memberi keindahan dan makna tanpa meminta imbalan?

Cinta bukan hanya untuk mereka yang sedang jatuh cinta, tetapi untuk setiap jiwa yang ingin menjadi rahmat bagi sekelilingnya. Bahkan Rasulullah ﷺ pun diutus dengan misi cinta:

> “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiya: 107)

6. Penutup: Jadilah Mawar Itu

Dari sepasang mawar merah ini, kita belajar banyak. Tentang keindahan cinta, tentang ketulusan, tentang pengorbanan, dan tentang keabadian makna dalam sebuah tindakan sederhana. Jadilah seperti mawar: tumbuh dengan indah, meskipun berduri. Jangan takut untuk mencintai dan dicintai. Tapi pastikan cintamu mendekatkan kepada Allah, bukan menjauhkan dari-Nya.

Semoga hidup kita penuh cinta yang berkah. Cinta yang memberi, bukan meminta. Cinta yang menuntun menuju surga.

🌹 Karena cinta yang tulus tidak pernah menuntut, ia hanya ingin memberi sebaik-baiknya untuk orang yang dicintai. 🌹(Tengku Iskandar)