Berita Nasional
Beranda » Berita » Kunjungan Prabowo Ke Arab Saudi Realisasikan Kampung Haji Indonesia

Kunjungan Prabowo Ke Arab Saudi Realisasikan Kampung Haji Indonesia

Presiden Prabowo bertolak ke Arab Saudi bahas Kampung Haji
Presiden Prabowo menggagas pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah. Rencana strategis ini bertujuan meningkatkan layanan dan kenyamanan jemaah haji Indonesia.

SURAU.CO. Presiden republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melakukan kunjungan kerja ke Arab  Saudi. Rombongan bertolak ke Jeddah pada Selasa dengan agenda penting untuk masa depan haji Indonesia. salah satunya adalah gagasan  Kampung Haji Indonesia yang merupakan fasilitas khusus bagi jemaah di Arab Saudi.

Hal tersebut dikemukakan Menyeri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta. Menurutnya, ini adalah langkah monumental untuk pelayanan jemaah. “Salah satu agendanya adalah rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah,” ujar Menag. Menurutnya pembangunan Kampung Haji sangat strategis. Alasannya jumlah jemaah haji dan umrah dari Indonesia sangat besar. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menuntut adanya solusi pelayanan jangka panjang.

Alasan Strategis Pembangunan Kampung Haji

Menag Nasaruddin Umar memaparkan data yang kuat. Setiap tahun, Indonesia mengirimkan jutaan warganya ke Tanah Suci. “Kita bisa bayangkan, 1,5 juta orang umrah setiap tahun dan lebih dari 220 ribu orang menunaikan ibadah haji. Sudah saatnya Indonesia memiliki gagasan konstruktif untuk mendukung pelayanan jemaah secara jangka panjang,” kata Menag. Selain itu, Pemerintah Arab Saudi memberikan apresiasi tinggi. Mereka menilai penyelenggaraan haji oleh Misi Haji Indonesia sangat baik. Wakil Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi menyampaikan pujian ini secara langsung. Pujian tersebut diberikan saat kunjungannya ke Kantor Urusan Haji Indonesia di Makkah.

“Alhamdulillah, pelaksanaan haji Indonesia secara umum dinilai baik dan mendapat apresiasi langsung dari pemerintah Saudi. Bahkan, mereka menilai jamaah haji Indonesia sebagai yang paling tertib,” ungkap Menag. Meskipun selalu ada ruang perbaikan, Indonesia dinilai siap. Negara ini mampu beradaptasi dengan berbagai regulasi haji yang baru. “Ini menjadi bukti bahwa sistem dan kesiapan kita sudah berada di jalur yang benar,” tambah Menag.

Komitmen Presiden dan Sambutan Arab Saudi

Presiden Prabowo Subianto telah menyuarakan niat ini secara terbuka. Ia mengungkapkannya saat peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F. Acara itu berlangsung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 4 Mei 2025. Prabowo ingin Kampung Haji Indonesia berlokasi sangat dekat dengan Masjidil Haram.
“Terakhir saya jumpa dengan beliau, saya mengajukan niat Indonesia untuk membangun suatu perkampungan Indonesia di tanah suci yang sedekat-dekatnya tentunya dengan Masjidil Haram,” ujar Prabowo.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Ia merujuk pada pertemuannya dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). Rencana ini ternyata mendapat sambutan yang luar biasa positif. Wakil Menteri Agama, Romo H.R. Muhammad Syafi’i, menyebut Pangeran MBS sangat mendukung. Kerajaan Saudi bahkan telah menawarkan konsesi lahan. Lahan seluas 50 hektare telah siap untuk 100 tahun ke depan. Presiden Prabowo berharap kunjungannya dapat mempercepat realisasi proyek ini. Ia akan membahas aspek teknis lebih lanjut dengan pemerintah Saudi.

Gagasan ini lahir dari kepedulian mendalam. Presiden Prabowo sangat memperhatikan kenyamanan jemaah haji Indonesia. Sebagian besar dari mereka adalah lanjut usia (lansia). Jarak yang dekat ke Masjidil Haram akan sangat membantu. Fasilitas ini akan mengurangi kelelahan fisik jemaah. Selain itu, layanan logistik dan medis menjadi lebih cepat. “Seandainya Kerajaan Arab Saudi setuju, insyaallah kita akan punya perkampungan sendiri dan kita akan bikin efisien,” ucap Prabowo.

Kampung Haji,  Dukungan dan Potensi Ekonomi

Ketua Komnas Haji, Mustolih Siradj, menyambut baik rencana tersebut. Mengutip laman  NU Online, ia menilai inisiatif ini sangat positif. Proyek ini bukan hanya soal efisiensi biaya. Ini adalah langkah untuk memperkuat ekosistem haji dan umrah Indonesia. Selama ini, ekosistem tersebut berjalan tanpa peta jalan yang jelas.
Menurut Mustolih, sektor haji dan umrah memiliki potensi ekonomi besar. Kegiatan ini akan berlangsung terus-menerus. Dampak ekonominya sangat luas dan menguntungkan. “Bayangkan untuk haji setiap tahun rata-rata mengirimkan jemaah 221 ribu jemaah, umrah rata-rata 1 juta orang per musim. Ada putaran ekonomi yang sangat besar. Potensi semacam ini tidak dimiliki negara lain kecuali Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di Indonesia sehingga belum dikelola dengan baik,” ungkapnya.

Komnas Haji juga mengusulkan sumber pendanaan yang potensial. Ada dua skema utama yang menjadi pertimbangan. Pertama, menggunakan dana dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Saat ini, dana kelolaan BPKH mencapai sekitar Rp 179 triliun. Dana ini berasal dari 5,2 juta pendaftar haji. Dana tersebut dapat diinvestasikan untuk proyek infrastruktur jangka panjang. Kedua, melibatkan investasi dari Danantara. Super holding BUMN ini memiliki kapitalisasi sangat besar. Nilainya mencapai Rp 1.000 triliun. Sektor haji dan umrah menjadi portofolio investasi yang sangat menjanjikan. Harapannya proyek ini menjadi kolaborasi erat yang memberi manfaat besar bagi umat Islam Indonesia.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement