SURAU.CO – Sholat adalah tiang agama yang agung. Oleh karena itu, ibadah ini merupakan dialog langsung seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Tentu saja, kita ingin menampilkan yang terbaik dalam pertemuan mulia ini. Tidak hanya hati yang harus khusyuk, tetapi juga penampilan fisik yang mencerminkan adab dan penghormatan kita. Salah satu adab terpenting adalah mengikuti sunnah berpakaian ketika sholat.
Mengikuti sunnah ini sejatinya bukan sekadar soal gaya. Lebih dari itu, ia adalah wujud ketaatan dan cinta kita kepada Rasulullah SAW. Berpakaian yang baik saat sholat terbukti dapat meningkatkan kekhusyukan. Dengan demikian, kita merasa lebih siap dan pantas menghadap Rabb semesta alam. Mari kita pelajari lebih dalam panduan berpakaian yang penuh berkah ini.
Fondasi Utama: Menutup Aurat adalah Kewajiban Mutlak
Sebelum membahas lebih jauh tentang sunnah, penting untuk memahami fondasi utamanya terlebih dahulu. Menutup aurat adalah syarat sah sholat yang tidak bisa ditawar. Tanpa terpenuhinya syarat ini, maka sholat seseorang dianggap tidak sah. Batasan aurat antara pria dan wanita pun berbeda.
Aurat Pria: Menurut jumhur ulama, batasan aurat pria adalah dari pusar hingga lutut. Karenanya, memakai pakaian yang menutup area ini adalah sebuah keharusan.
Aurat Wanita: Di sisi lain, aurat wanita dalam sholat adalah seluruh tubuhnya. Hanya wajah dan kedua telapak tangan yang boleh terlihat.
Oleh karena itu, pastikan pakaian Anda tidak membentuk lekuk tubuh. Busana yang dikenakan juga tidak boleh transparan atau tembus pandang. Inilah standar minimum yang wajib dipenuhi oleh setiap Muslim.
Berpakaian Terbaik: Anjuran Langsung dari Al-Qur’an
Setelah memahami kewajiban dasar, selanjutnya kita beralih pada anjuran untuk berhias. Allah SWT secara langsung memerintahkan kita untuk berpenampilan baik saat ke masjid. Perintah ini menjadi dasar utama dalam adab berpakaian sholat. Allah berfirman dalam Surat Al-A’raf ayat 31:
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
Ayat tersebut menggunakan frasa “pakaian yang bagus” yang bermakna luas. Pakaian itu tidak harus mahal ataupun baru. Makna utamanya adalah pakaian yang paling layak, bersih, dan suci yang kita miliki. Hal ini menunjukkan kesungguhan kita dalam menghormati panggilan sholat. Bukankah saat menghadap atasan di kantor saja kita berpakaian rapi? Tentu menghadap Allah harus jauh lebih baik dari itu.
Sunnah Berpakaian Ketika Sholat untuk Pria
Secara lebih spesifik, Rasulullah SAW memberikan beberapa teladan pakaian sholat bagi pria. Mengikuti contoh beliau akan mendatangkan pahala dan kesempurnaan ibadah.
1. Mengenakan Gamis atau Jubah
Gamis atau jubah merupakan salah satu pakaian favorit Rasulullah. Modelnya yang terusan dan longgar sangat ideal untuk sholat karena menutup aurat dengan sempurna. Selain itu, gamis juga memberikan kesan sopan dan berwibawa.
2. Memakai Penutup Kepala
Sunnah lainnya adalah memakai penutup kepala. Anda bisa menggunakan imamah (sorban), peci, atau kopiah. Hal ini menunjukkan kesempurnaan dalam berbusana saat menghadap Allah, sekaligus meneladani kebiasaan para nabi dan orang saleh.
3. Hindari Isbal
Isbal adalah memakai celana atau sarung yang panjangnya melebihi mata kaki. Mayoritas ulama menghukuminya makruh jika tanpa kesombongan. Namun, hukumnya menjadi haram jika disertai rasa sombong. Demi kehati-hatian, sebaiknya kenakan celana atau sarung di atas mata kaki.
Sunnah Berpakaian Ketika Sholat untuk Wanita
Sementara itu, bagi wanita Muslimah, pakaian sholat harus lebih diperhatikan. Tujuannya adalah agar aurat tertutup sempurna dan ibadah tetap terjaga.
1. Menggunakan Mukena yang Sempurna
Di Indonesia, mukena telah menjadi solusi praktis. Pastikan mukena Anda longgar dan tidak tipis. Bahan yang jatuh serta tidak menerawang adalah pilihan terbaik. Perhatikan juga area dagu dan dahi agar tertutup rapat sehingga tidak ada rambut yang terlihat.
2. Warna yang Tidak Mencolok
Sunnah menganjurkan untuk memakai pakaian berwarna putih karena melambangkan kebersihan dan kesucian. Walaupun demikian, warna lain tetap diperbolehkan. Sebaiknya, hindari warna yang terlalu cerah atau mencolok agar tidak mengganggu konsentrasi jamaah lain.
3. Hindari Parfum yang Berlebihan
Memakai wewangian memang sunnah. Akan tetapi, bagi wanita, penggunaannya harus bijak saat ke masjid. Hindari parfum dengan aroma sangat kuat agar tidak menimbulkan fitnah. Cukup gunakan untuk diri sendiri sebagai bentuk kebersihan.
Pakaian yang Perlu Dihindari Agar Sholat Lebih Khusyuk
Di sisi lain, ada pula beberapa jenis pakaian yang sebaiknya kita hindari. Tujuannya adalah untuk menjaga kekhusyukan dan nilai ibadah. Sebagai contoh, hindari kaos atau baju bergambar makhluk bernyawa. Hal ini sejalan dengan anjuran untuk menjauhkan gambar dari tempat ibadah. Selain itu, pakaian dengan tulisan yang mengganggu juga tidak disarankan. Kata-kata yang lucu atau tidak pantas bisa memecah konsentrasi diri sendiri dan jamaah lain. Lebih lanjut, busana yang terlalu ketat juga perlu dihindari karena dapat membentuk lekuk tubuh. Hal tersebut berpotensi tidak memenuhi syarat menutup aurat yang sempurna. Tentu saja, yang paling mendasar adalah kebersihan. Pakaian yang kotor atau berbau tidak layak digunakan untuk menghadap Sang Pencipta.
Pada intinya, sunnah berpakaian ketika sholat mengajarkan kita tentang esensi penghormatan. Inilah cara kita memuliakan Allah SWT dalam setiap ibadah. Dengan demikian, melalui niat yang lurus dan penampilan yang pantas, semoga sholat kita menjadi lebih berkualitas dan diterima di sisi-Nya.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
