Beranda » Berita » Ustadz Arif Wafat Tertusuk Tulang Ikan

Ustadz Arif Wafat Tertusuk Tulang Ikan

Ustadz Arif

Saat Wafat Ust Arif Tertusuk Duri Tulang Ikan.

 

Seperti biasa berusaha bangun salat lail. Bertekat meniru kebiasaan sosok yang menikahkan penulis yakni KH. M. Arif Marzuki. Sebab beliau selalu berpesan kepada para da’i yang dibina di pesantrennya. Agar selalu menjaga salat tahajud. Sebab amalan itu sumber kekuatan jiwa dan ruh bagi seorang mubaligh.

Subuh Kamis dini hari, 26 Juni 2025/30 Dzulhijah 1446 H kira-kira pukul 4:00 penulis makan sahur menu nasi dan sisa sepotong ikan bandeng sarapan sebelumnya. Sambil terpatri berniat puasa sunah esoknya. Tiba-tiba duri tulang ikan tersangkut di tenggorokan saat makan. Insiden tersebut membuat penulis tidak dapat menghabiskan menu makan sahur.

Kemudian lanjut salat tahajud. Tapi hanya dua rakaat bisa dilakukan. Sebab penulis muntah air yang membasahi baju dan sajadah. Lalu setelah itu penulis bangunkan istri meminta menyenter tenggorokan. Siapa tahu bisa ia mencabutnya pakai alat penjepit. Tapi ternyata ia tidak melihat duri tulang ikan itu.

Diantara Tanda Dekatnya “Hari Akhir” adalah Munculnya Ustadz Akhir Zaman

Semakin lama terus mengganjal hingga waktu salat subuh tiba. Lalu ketika penulis hendak imam salat di Masjid Da’i Kamtibmas. Istri dengan mata sembab memberi tahu bahwa Ust Arif sapaan akrab beliau. “Telah wafat baru saja ust”. Ucapnya. Ia membaca berita di grup WA alumni Ponpes Darul Istiqamah. Mendengar kabar duka tersebut penulis lansung mengucapkan kalimat istirja.

{ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ }

sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. QS. Al-Baqarah: 156

Berita duka tersebut menginspirasi jadikan bacaan salat subuh salah satu surah Al-Qur’an yang berisi tentang proses wafatnya seorang hamba yang husnul khatimah. Yakni penghujung surah al-Fajr.

{ یَـٰۤأَیَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَىِٕنَّةُ  ٱرۡجِعِیۤ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِیَةࣰ مَّرۡضِیَّةࣰ  فَٱدۡخُلِی فِی عِبَـٰدِی وَٱدۡخُلِی جَنَّتِی }

Ustadz Wahyudi Arif: Meniti Jalan Salaf di Tengah Gelombang Zaman

Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati rida dan diridai-Nya. Masuklah dalam gulongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam surga-Ku. QS. Al-Fajr: 27-30.

Di rakaat kedua penulis membaca surah yang berisi ayatnya tentang akhirat lebih baik dari pada dunia.

{ وَلَلۡأٓخِرَةُ خَيۡرٞ لَّكَ مِنَ ٱلۡأُولَىٰ }

Dan sungguh, yang kemudian itu (akhirat) lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia). QS. Adh-Dhuhaa: 4

Kisah Hilangnya Duri Tulang Ikan

Nusaibah Binti Ka’ab: Wanita Istimewa Yang Wafat Disambut Ribuan Malaikat

Kamis pagi berita wafatnya Ustadz Arif berseliweran di berbagai kanal media sosial. Bahkan ada satu berita media online berbahasa Arab direport seorang warga net yang isinya menulis berita wafatnya. Judul berita:، اندونيسيا اليوم. Artinya: Berita Indonesia Terkini. Isi berita, “Seorang ulama di Indonesia hari ini wafat yakni bernama Muhammad Arif Marzuki pendiri Pesantren Darul Istiqamah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.”

Kabupaten Maros jadi perhatian tokoh lokal dan nasional. Ini karena tekad Ustadz Arif semasa hidupnya ingin menjadikan Maros tidak hanya dikenal karena Bantimurung. Tetapi  juga dikenal sebab adanya  berdiri pesantren Darul Istiqamah. Dilokasi pesantren tersebutlah di pagi itu terbujur jazad mulia. Sosok insan yang telah mewakafkan umur dan seluruh kemampuannya selama 83 tahun 4 bulan di dunia dakwah.

Saat jenazahnya disalati di masjid Jami komplek pesantren. Terlihat sahabat dekatnya Wakil Presiden ke 10 dan 12 H Muhammad Yusuf Kalla sengaja datang dari Jakarta. Ditemani mantan menteri Hukum dan Ham Prof Hamid Awaluddin. Jemaah yang ikut salat jenazah ribuan. Sebab meluber memenuhi seluruh ruang lantai dua dan satu, hingga teras masjid. Salat dipimpin oleh putra sulungnya Ustadz Dr. Mudzakkir Arif, MA.

Berdoa Duri Tulang Ikan Terlepas

Sehari setelah wafatnya, tulang ikan masih menggangu tenggorakan penulis. Sakit jika menelan sesuatu meskipun air ludah. Pada hal jadwal khutbah penulis hari itu di masjid Al-Markaz Islami Kabupaten Maros. Materi sudah disiapkan. Tiba-tiba terbersit doa dan harapan. Yakni ingin mengangkat kisah perjuangan Ustadz Arif berdakwah.

Semoga dengan mengangkat kisah tersebut duri tulang ikan terlepas di leher. Sebab waktu ia tertancap tepat saat wafatnya. Ini harapan dan doa penulis. Lalu munculah Ilham. Bahwa KH. M. Arif Marzuki karakter dan sifat yang dimiliki oleh Nabi Ya’qub alayhi salam. Ayat yang paling penulis ingat ketika belajar terjemahan Al-Qur’an perkata yakni curhat Nabi Ya’qub AS kepada Allah tentang kerinduannya menyatukan kembali anak-anaknya dan menyambung silaturahim.

{ قَالَ إِنَّمَآ أَشۡكُواْ بَثِّي وَحُزۡنِيٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ }

Dia (Yakub) berkata, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.[QS. Yusuf: 86]

{ يَٰبَنِيَّ ٱذۡهَبُواْ فَتَحَسَّسُواْ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَاْيۡـَٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ لَا يَاْيۡـَٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ }

Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” [QS. Yusuf: 87]

Waktu itu penulis masih ingat ketika beliau mengupas ayat di atas raut wajahnya sedih. Nampak di guratannya dan intonasi suaranya. Inilah ayat Al-Qur’an penulis kupas saat khutbah. Jika ingin menyimak silahkan klik tautan berikut ini 👉 https://youtu.be/3TRaFHkZPw0

Keajaiban terjadi. Yakni harapan dan doa penulis agar duri tulang ikan luruh di leher usai khutbah dikabulkan Allah Subhana wata’ala. Rasa sakit menelan telah hilang. Waktu penulis khutbah, dua pahala mengalir kepada sang guru tercinta. Yakni ilmu tentang Al-Qur’an yang penulis khutbahkan dan pakaian dalam jas yang penulis pakai dari pemberian bapak mertua, kemeja tersebut berasal dari baju kemeja almarhum KH. M. Arif Marzuki. (Hamka Mahmud)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement