SURAU.CO – Kematian adalah sebuah kepastian. Oleh karena itu, setiap jiwa yang hidup pasti akan merasakannya. Namun, pertanyaan besar sering kali muncul. Apa yang sebenarnya terjadi setelah jantung berhenti berdetak? Islam, pada kenyataannya, memberikan jawaban yang sangat jelas. Setelah kematian, manusia akan memasuki fase penantian. Memahami gambaran alam barzakh secara utuh sangatlah penting. Pemahaman ini dapat meningkatkan keimanan dan motivasi kita untuk berbuat baik.
Alam barzakh kemudian menjadi gerbang pertama menuju akhirat. Ini adalah dunia penantian yang memisahkan kehidupan duniawi dan hari kebangkitan. Di sana, setiap manusia akan melewatinya seorang diri. Hanya amal perbuatan yang akan menjadi teman setia.
Membedah Konsep Dasar dalam Gambaran Alam Barzakh
Secara bahasa, “barzakh” berarti pemisah atau dinding. Artinya, ia berfungsi sebagai penghalang antara dua hal. Dalam konteks keislaman, alam barzakh adalah dimensi gaib. Dimensi ini membentang sejak kematian seseorang hingga datangnya Hari Kiamat. Dengan kata lain, ia bukanlah alam dunia, namun juga belum memasuki alam akhirat.
Lebih lanjut, Al-Qur’an secara lugas menyebutkan keberadaan fase ini. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Mu’minun ayat 100:
“…agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sama sekali tidak! Sesungguhnya itu adalah ucapan yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.
Ayat ini secara eksplisit menegaskan eksistensi barzakh. Akibatnya, penyesalan di sana sudah tidak lagi berguna.
Fitnah Kubur: Titik Awal Pertanggungjawaban di Alam Barzakh
Setelah prosesi pemakaman selesai, ruh akan kembali ke jasadnya. Di sinilah manusia memulai babak pertama pertanggungjawaban. Selanjutnya, dua malaikat bernama Munkar dan Nakir akan datang. Mereka akan mengajukan beberapa pertanyaan fundamental.
Tentu saja, pertanyaan tersebut menjadi penentu nasib awal seseorang. Tiga pertanyaan utamanya adalah:
Siapa Tuhanmu?
Apa agamamu?
Siapa Nabimu?
Bagi orang beriman, jawaban akan mengalir dengan mudah. Lidah mereka lancar menjawab “Allah Tuhanku, Islam agamaku, dan Muhammad Nabiku.” Jawaban ini bukan sekadar hafalan, melainkan cerminan dari keyakinan dan amalan selama hidup. Sebaliknya, orang kafir atau munafik akan kesulitan. Kegagalan ini, pada akhirnya, menjadi awal dari penderitaan mereka.
Dua Wajah Alam Kubur: Nikmat dan Siksa
Dua sisi yang kontras ini merupakan inti dari gambaran alam barzakh yang dijelaskan dalam banyak riwayat. Akibat perbuatannya, tempat ini bisa menjadi taman surga atau jurang neraka. Semua tergantung pada bekal yang seseorang bawa.
Bagi Orang Beriman dan Saleh
Orang yang berhasil menjawab pertanyaan malaikat akan merasakan nikmat kubur. Pertama-tama, kuburannya meluas sejauh mata memandang. Selain itu, cahaya terang akan menyinarinya. Alhasil, ia akan merasakan ketenangan dan kedamaian. Bahkan, ia akan melihat sebuah pintu menuju surga sehingga dapat mencium aromanya setiap pagi dan petang.
Bagi Orang Kafir dan Durhaka
Nasib sebaliknya menimpa mereka yang ingkar. Kuburan akan menghimpit tubuh mereka dengan sangat keras. Kemudian, suasana menjadi gelap gulita dan penuh ketakutan. Mereka akan terus menerima siksaan hingga hari kebangkitan tiba.
Mempersiapkan Bekal untuk Kehidupan di Alam Barzakh
Rasulullah SAW menjelaskan adanya amalan yang tidak akan terputus. Amalan ini akan terus mengalirkan pahala. Ia akan menjadi teman setia di alam barzakh. Sebuah hadis masyhur menyebutkan tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya.
Amal-amal inilah yang akan menjadi pelindung. Kemudian, amal tersebut akan meringankan beban dan melapangkan kubur. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal saleh. Maka dari itu, gunakanlah waktu di dunia untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya.
Pada akhirnya, gambaran alam barzakh menjadi pengingat kuat bagi kita semua. Ia mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan akan menuntut pertanggungjawaban. Semoga kita semua termasuk golongan yang mendapatkan nikmat kubur dan dijauhkan dari siksanya. Amin.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
