Ketika Gadget Jadi Teman Tidur
SURAU.CO – Di era digital ini gadget telah menjadi bagian dari hampir setiap aspek kehidupan. Ponsel tidak hanya digunakan untuk bekerja tetapi juga untuk hiburan sebelum tidur. Sayangnya, banyak yang tidak sadar bahwa kebiasaan ini perlahan mengganggu pola tidur dan merusak kualitas istirahat.
Aktivitas seperti menonton video, bermain game, atau berselancar di media sosial sering dianggap sebagai cara relaksasi. Padahal, justru aktivitas ini memicu rangsangan otak yang berlebihan. Akibatnya, tubuh kesulitan beralih ke mode istirahat. Jika berlangsung terus-menerus, pola ini bisa menyebabkan gangguan tidur kronis.
Menurut Sleep Foundation cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin. Hormon ini bertugas mengatur siklus tidur alami manusia. Ketika produksinya terganggu membuat waktu tidur menjadi tidak teratur dan rasa kantuk sulit muncul meski tubuh sudah lelah.
Pola Gangguan Tidur yang Semakin Umum
Banyak orang mulai mengalami gejala seperti sulit tertidur, terbangun di tengah malam, dan bangun dalam kondisi tidak segar. Beberapa bahkan mengeluh sering merasa lelah meski sudah tidur cukup lama. Semua ini bisa terjadi karena kualitas tidur yang terganggu oleh paparan layar.
Dr. Natalie Dautovich dari National Sleep Foundation menyebutkan, “Paparan layar sebelum tidur mengacaukan ritme sirkadian tubuh. Ini berdampak langsung pada kualitas tidur malam hari.” Fenomena ini sangat umum di kalangan Gen Z yang terbiasa dengan koneksi digital 24 jam.
Pola tidur yang tidak stabil berdampak pada kondisi fisik dan mental. Kurangnya tidur memperlemah sistem kekebalan, menurunkan konsentrasi, serta memicu emosi negatif. Jurnal Clinical Sleep Medicine mencatat hubungan kuat antara kurang tidur dengan gangguan kecemasan dan depresi.
Gejala yang Sering Diabaikan
Gangguan tidur akibat gadget seringkali tidak disadari. Beberapa gejala umum yang seharusnya menjadi peringatan antara lain:
-
Butuh waktu lama untuk tertidur setelah berbaring
-
Terbangun lebih dari dua kali di malam hari
-
Tidur terasa tidak nyenyak dan sering bermimpi
-
Bangun dalam keadaan lelah, pusing, atau tidak fokus
Kondisi ini bukan hal sepele. Jika dibiarkan, bisa mempengaruhi produktivitas harian dan stabilitas mental jangka panjang. Sayangnya, banyak orang menyepelekannya karena merasa sudah terbiasa dengan pola tersebut.
Cara Memutus Siklus Digital Sebelum Tidur
Untuk mengatasi gangguan ini diperlukan kebiasaan baru yang lebih sehat. Langkah pertama adalah mengurangi paparan layar menjelang tidur. Matikan gadget minimal satu jam sebelum waktu istirahat. Gunakan waktu tersebut untuk membaca buku atau bermeditasi. Selain itu, aktifkan fitur night mode di perangkat Anda. Fitur ini mengurangi cahaya biru dan membantu tubuh menyesuaikan diri menuju waktu tidur. Pastikan kamar tidur bebas dari suara notifikasi. Letakkan ponsel di luar kamar jika perlu. Psikolog klinis Dr. Andina Dwi menyarankan, “Buatlah rutinitas tidur yang konsisten. Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari akan melatih tubuh membangun ritme yang sehat.”
Waktu untuk Berhenti dan Berbenah
Memang tidak mudah melepaskan diri dari ketergantungan digital terutama saat gadget sudah menjadi bagian dari kenyamanan pribadi. Namun, jika tidak dikendalikan kenyamanan itu berubah menjadi ancaman tersembunyi bagi kesehatan.
Tidur adalah fondasi bagi keseimbangan hidup. Ketika kualitas tidur terganggu seluruh fungsi tubuh akan terpengaruh. Sudah saatnya kita menyadari bahwa waktu tidur bukan ruang untuk terus terhubung tetapi momen untuk memutus sejenak dari dunia digital demi tubuh dan pikiran yang lebih sehat.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
