Mode & Gaya
Beranda » Berita » Di Tengah Ancaman WWIII, Gen Z Menghadapinya dengan Meme dan Humor Gelap

Di Tengah Ancaman WWIII, Gen Z Menghadapinya dengan Meme dan Humor Gelap

Cara Gen Z menghadapoi isu Perang Dunia 3

Dunia kembali tegang. Eskalasi konflik antara Iran dan Israel memicu kekhawatiran global. Situasi ini dengan cepat membuat frasa “WWIII” atau Perang Dunia III menjadi tren teratas di platform media sosial X (sebelumnya Twitter). Namun, di tengah kecemasan tersebut, muncul fenomena menarik. Gen Z dan kaum milenial merespons ancaman WWIII dengan cara yang tak terduga. Mereka memilih humor gelap dan meme sebagai mekanisme pertahanan.

Pemicu Ketakutan Global

Ketegangan di Timur Tengah mencapai puncaknya. Iran melancarkan serangan balasan ke Israel. Serangan ini melibatkan ratusan drone dan rudal. Tindakan ini merupakan respons atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada awal April. Israel pun bersumpah akan membalas serangan tersebut. Akibatnya, potensi perang terbuka yang lebih luas menjadi sangat nyata.

Situasi yang tidak menentu ini langsung menyebar ke seluruh dunia. Media sosial menjadi wadah utama bagi luapan emosi publik. Dalam hitungan jam, tagar dan kata kunci terkait Perang Dunia III mendominasi percakapan online. Namun, isi percakapan itu tidak hanya berisi kepanikan.

Meme Sebagai Perisai Kecemasan

Di sinilah reaksi Gen Z menjadi sorotan utama. Alih-alih hanya menunjukkan ketakutan, banyak dari mereka justru membuat dan menyebarkan meme. Konten-konten humor ini menggambarkan absurditas hidup di tengah ancaman krisis global yang seolah tak ada habisnya. Generasi ini seakan sudah terbiasa dengan berita buruk.

Salah satu pengguna X dengan tepat merangkum perasaan ini. Ia menulis:

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

“Aku mencoba menikmati usia 20-an sambil Perang Dunia III, pandemi, dan krisis iklim semuanya terjadi bersamaan.”

Kutipan tersebut menangkap esensi dari respons Gen Z. Mereka merasa tumbuh dewasa di era yang penuh gejolak. Mulai dari pandemi COVID-19, krisis iklim, ketidakstabilan ekonomi, hingga kini ancaman perang skala besar. Humor menjadi satu-satunya katup pelepasan yang mereka miliki. Mereka menertawakan situasi bukan karena tidak peduli. Sebaliknya, mereka menertawakan ketidakberdayaan mereka sendiri.

Fenomena Humor di Tengah Krisis

Penggunaan humor gelap sebagai respons terhadap tragedi bukanlah hal baru. Akan tetapi, Gen Z melakukannya dalam skala masif dan instan berkat teknologi. Meme menjadi bahasa universal mereka untuk memproses informasi yang rumit dan menakutkan. Ini adalah cara mereka untuk mengatakan, “Ya, ini mengerikan, tetapi apa lagi yang bisa kita lakukan?”

Beberapa tema meme yang populer antara lain:

Reaksi ini menunjukkan sebuah pergeseran budaya. Generasi sebelumnya mungkin merespons dengan keseriusan penuh atau kepanikan. Sementara itu, Gen Z, yang dibesarkan oleh internet, menggunakan perangkat digital untuk membangun solidaritas melalui humor.

Lebih dari Sekadar Lelucon

Di balik setiap meme dan lelucon, terdapat kecemasan yang tulus. Gen Z dan milenial merasa cemas tentang masa depan mereka. Mereka melihat para pemimpin dunia mengambil keputusan yang dapat mengubah hidup mereka selamanya. Namun, mereka merasa tidak memiliki kekuatan untuk memengaruhi keputusan tersebut.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Oleh karena itu, humor menjadi bentuk kontrol. Saat mereka tidak bisa mengendalikan peristiwa global, setidaknya mereka bisa mengendalikan reaksi mereka terhadapnya. Ini adalah strategi koping kolektif untuk menjaga kesehatan mental di tengah bombardir berita negatif. Fenomena Gen Z dan ancaman WWIII ini menunjukkan resiliensi yang unik.

Pada akhirnya, tren “WWIII” di media sosial adalah cerminan zaman. Ini adalah campuran kompleks antara ketakutan nyata, kelelahan informasi, dan mekanisme pertahanan psikologis yang kreatif. Saat dunia menahan napas menunggu langkah selanjutnya dari Iran dan Israel, satu generasi memilih untuk menghadapinya, satu meme pada satu waktu.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement